ID
English
Investree sebagai pionir fintech lending di Indonesia, punya beragam jenis pembiayaan yang menjadi alternatif bagi masyarakat (Lender), yang ingin memperoleh imbal hasil lebih baik dan bijak.
Saat ini fintech lending makin dipercaya masyarakat, dan terbukti melalui data (2021) yang dikutip dari bisnis.com, sebanyak 71,8 juta rekening telah terdaftar di berbagai fintech lending di Indonesia sebagai Borrower (peminjam) dan Lender (pemberi pinjaman).
Ini juga ditengarai oleh sebanyak 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia yang 69,5% di antaranya belum pernah mendapat fasilitas kredit perbankan. Padahal, kebutuhan pendanaan UMKM sendiri diprediksi mencapai Rp1.605 triliun.
Alasan Lender mendanai di fintech lending
Meningkatnya jumlah Lender dari tahun ke tahun, menunjukkan minat positif masyarakat terhadap produk atau jenis pembiayaan di fintech lending. Mereka yang membutuhkan modal usaha dan yang memiliki dana nganggur untuk dipinjamkan dapat bertemu dan sama-sama memperoleh benefit.
Berikut beberapa alasan yang menunjang para Lender untuk mendanai di fintech lending:
Memberi kemudahan akses
Namanya juga financial technology (fintech) lending, sudah pasti memanfaatkan teknologi dalam praktiknya. Yang mana sifat teknologi adalah memudahkan kehidupan manusia. Termasuk fintech lending yang membuat para Lender bisa melakukan pendanaan hanya dari smartphone mereka.
Lender tinggal mengunduh aplikasi seperti Investree for Lender, lalu memilih jenis pembiayaan yang ingin didanai. Bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja. Tanpa perlu ngantri dan repot. Kemudahan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi fintech lending.
Tingkat bunga yang kompetitif
Kalau bicara soal bunga (profit), pasti selaras dengan tingkat risiko yang menyertainya. Lender diberikan banyak opsi untuk bisa memilih sendiri sesuai profil risiko masing-masing.
Bila kamu termasuk yang agresif, bisa memilih pinjaman berbunga lebih tinggi (up to 20%) dengan risiko yang juga tinggi. Namun bila kamu bertipe konservatif, lebih baik memilih produk atau jenis pembiayaan yang bunganya lebih rendah (around 12%), tapi lebih aman. Jadi, sesuaikan sendiri dan jangan paksakan yang tidak membuatmu nyaman.
Produk pendanaan yang variatif
Tersedianya produk atau jenis pembiayaan yang variatif, selain memudahkan Lender untuk memilih sesuai profil risikonya, juga memudahkan Lender untuk melakukan diversifikasi. Kenapa harus diversifikasi?
Diversifikasi adalah persebaran, yang membuat kamu membagi dana investasi ke beberapa produk untuk meminimalisir risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Adanya produk pendanaan yang variatif di fintech lending, kamu bisa melakukan diversifikasi sekaligus di satu tempat dan membentuk portofolio yang proporsional.
Jenis – jenis pembiayaan di Investree
Bicara soal produk atau jenis pembiayaan, di Investree punya beragam jenis yang menjadi pilihan untuk kamu melakukan diversifikasi. Apa saja? Yuk, cari tahu di sini!
Working Capital Term Loan
Working capital term loan adalah produk atau jenis pembiayaan (modal kerja) di Investree yang ditujukan kepada UKM bermodel bisnis unik. Seperti, menerima pembayaran melalui transfer bank/pembayaran digital, bekerja sama dengan penyedia jasa logistik, menggunakan aplikasi sistem kasir (point of sales), dan memiliki kontrak kerja (SPK) yang sedang berjalan.
Investree menggunakan histori (track record) penjualan perusahaan yang didapat dari agen pembayaran online dan/atau penyedia jasa logistik sebagai dasar penilaian credit-scoring atas pinjaman yang diajukan Borrower.
Metode pengembalian pokok pinjaman dan bunga adalah cicilan setiap bulan yang punya jangka waktu hingga 1 tahun. Jadi, kamu yang memang ingin memperoleh passive income setiap bulan bisa memilih produk ini. Profit rata-rata yang bisa kamu peroleh sebesar 12% – 20% per tahun (tergantung grade tingkat risiko yang kamu pilih).
Invoice Financing
Invoice financing adalah produk pembiayaan modal kerja untuk UKM yang memiliki hubungan bisnis (client) berupa perusahaan besar seperti BUMN, swasta, multinasional, dan lembaga pemerintahan.
Pihak Borrower yang membutuhkan pembiayaan akan menjaminkan tagihan sedang berjalan (invoice) atas perusahaan (client) mereka. Tagihan (invoice) tersebut akan menjadi dasar nominal pinjaman yang disetujui oleh Investree untuk didanai para Lender. Lalu, client atas Borrower tersebut yang akan membayarkan pinjaman sesuai nilai pada invoice.
Dengan begitu, Lender dapat membantu Borrower memperlancar cash flow bisnis mereka dan membuat bisnis tetap berjalan lancar.
Metode pengembalian pinjaman yang digunakan adalah pelunasan sekaligus dengan jangka waktu di bawah 1 tahun. Jadi, kalau kamu punya dana nganggur yang baru akan digunakan untuk kebutuhan di atas 1 tahun, cocok untuk memilih produk ini.
Buyer Financing
Buyer financing adalah produk pembiayaan modal kerja untuk UKM yang merupakan pembeli grosir di korporat ritel besar. Borrower mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan stok barang dengan menyertakan bukti pemesanan (purchase order) dari korporat ritel terafiliasi.
Nanti, pendanaan para Lender akan langsung disalurkan kepada korporat ritel tersebut untuk membayar pesanan stok barang milik Borrower. Jadi, kamu sebagai Lender ikut berkontribusi membuat Borrower tetap bisa menjalankan operasional bisnisnya, tanpa khawatir kehabisan stok barang.
Sama dengan invoice financing, metode pengembalian pinjaman adalah pelunasan sekaligus dengan jangka waktu rata-rata di bawah 1 tahun.
Pinjaman Usaha Mikro
Pinjaman usaha mikro (micro productive loan) adalah produk pembiayaan modal kerja yang ditujukan untuk wirausaha mikro (perseorangan) di berbagai bidang, seperti petambak ikan, pemilik toko kelontong, pengelola laundry rumahan, dan sejenisnya.
Sebagai upaya mitigasi risiko, Investree bekerja sama dengan institusi/ekosistem yang menaungi para wirausaha tersebut agar proses pembiayaan juga dapat terpantau seksama. Metode pengembalian pinjaman bisa dilakukan secara dicicil atau bayar penuh.
Dengan memilih jenis pembiayaan ini, kamu bisa ikut serta mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Sekaligus bantu wujudkan mimpi mereka untuk membangun bisnis sederhana jadi luar biasa.
Saran bagi Lender yang melakukan pendanaan di Investree
Masing-masing jenis pembiayaan di Investree punya grade tingkat risiko dari A+ sampai C-. Kategori grade A+ adalah produk yang punya tingkat risiko paling rendah dengan imbal hasil paling kecil. Sebaliknya, grade C- adalah produk yang punya tingkat risiko paling tinggi dengan imbal hasil paling besar.
Dengan begitu, kamu bisa memilih produk dengan grade tingkat risiko yang sesuai karaktermu sebagai Lender. Diversifikasi portofolio pendanaan, bisa diatur seperti contoh berikut:
- Tipe agresif: 80% produk grade risiko tinggi dan 20% produk risiko rendah
- Tipe moderat: 50% produk grade risiko tinggi dan 50% produk risiko rendah
- Tipe konservatif: 20% produk grade risiko tinggi dan 80% produk risiko rendah
Selain itu, sesuaikan juga jangka waktu pendanaan yang dipilih dengan kebutuhan/tujuan finansial kamu masing-masing. Biar makin nyaman, pastikan untuk selalu menggunakan uang dingin (nganggur) ketika kamu melakukan pendanaan di Investree.
Lakukan Pendanaan di Aplikasi Investree for Lender
Bagi Lender bisa melakukan pendanaan melalui aplikasi Investree for Lender yang bisa kamu unduh melalui Play Store dan App Store. Saat kamu melakukan pendanaan, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, seperti:
- Imbal hasil atraktif hingga 20% per tahun
- Risiko pendanaan lebih terukur
- Leluasa mendanai di mana dan kapan saja
- Proses mudah, 100% online
Baca juga: Review P2P Lending Investree: Tempat Mengalokasikan Dana Nganggur yang Tepat
Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi Customer Support Investree di 1500886 atau e-mail [email protected] pada hari dan jam kerja. Yuk, semangat mendanai sekarang dengan mendaftar jadi Lender di sini!
