Sarana Yogya Ventura: Jalin Kolaborasi dengan Investree untuk Dukung UMKM Makin Bertumbuh

Sarana Yogya Ventura: Jalin Kolaborasi dengan Investree untuk Dukung UMKM Makin Bertumbuh

Jalan-jalan ke Malioboro, mampir dulu ke kantor satu ini yang bergaya retro. Ya, apa lagi kalau bukan kantornya Sarana Yogya Ventura. Kemarin, Investree sempat berkunjung dan bertemu langsung dengan Ibu Tri Widyawati selaku CEO Sarana Yogya Ventura

Gimana cerita seru beliau soal model bisnis Sarana Yogya Ventura dan review-nya setelah setahun berkolaborasi menjadi Lender Institusi di Investree? Yuk, simak ulasannya di bawah ini! 

Tentang Sarana Yogya Ventura

Sarana Yogya Ventura (SYV) adalah Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) yang terafiliasi dengan Bahana Artha Ventura (BAV). Berdiri sejak tahun 1995, SYV fokus menyalurkan permodalan (pinjaman produktif) untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

SYV memilih fokus memberikan pendanaan pada UMKM karena dianggap sebagai penopang perekonomian nasional, sehingga diyakini lebih resistance terhadap perubahan kebijakan pasar global. 

Selain itu, UMKM punya potensi besar untuk terus tumbuh dan mempertahankan keberlanjutan usahanya. Lalu, UMKM sebagai Borrower bisa mengajukan pinjaman modal usaha kepada SYV dengan nominal Rp50 juta – Rp500 juta.    

Hingga kini, SYV banyak menyalurkan permodalan UMKM yang bergerak di bidang usaha creative seperti digital agency, jasa khususnya desain interior, sampai perusahaan pemenang tender pemerintah melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). 

Standar due diligence milik Sarana Yogya Ventura   

Sarana Yogya Ventura menggunakan beberapa tahapan peninjauan/penilaian sebuah usaha sebelum memberi mereka pendanaan (due diligence), seperti: 

  1. Pada tahap screening awal, SYV harus mengetahui catatan kredit usaha Borrower melalui SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). Dengan mengetahui skor kredit, pihak SYV jadi lebih mudah menilai track record pinjaman dan kemampuan bayar Borrower.
  2. Melakukan kunjungan/peninjauan usaha. Hal ini dilakukan untuk mengetahui operasional usaha, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Pihak SYV akan melakukan penilaian kelayakan atas usaha yang dijalankan Borrower
  3. Jaminan pinjaman. Meski pihak SYV akan meminta jaminan aset, namun nilai aset yang menjadi jaminan tidak harus setara dengan nilai pinjaman Borrower. Terlebih untuk Borrower yang sudah punya catatan pinjaman baik sebelumnya. 
  4. Joint account (rekening gabungan). Pihak SYV akan meminta Borrower untuk membuka rekening gabungan agar sumber pembayaran pinjaman jelas, dan transaksi kredit jadi lebih transparan.     

Mitigasi risiko penyaluran modal usaha

Sarana Yogya Ventura memiliki strategi mitigasi risiko, seperti:

  1. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan pihak Borrower, sehingga mereka lebih terbuka (transparan) soal perkembangan usaha, serta track record kreditnya.
  2. Nominal pinjaman Borrower yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan bayar, sehingga mereka tidak kesulitan memenuhi kewajibannya.  
  3. Memastikan bahwa tingkat kesejahteraan hidup Borrower terjamin, seperti memiliki asuransi kesehatan yang akan menanggung bila mereka sakit. Sehingga pemenuhan kewajiban tetap terlaksana, meski terjadi hal yang tidak terduga. 
  4. Mencari Borrower dengan memanfaatkan jaringan (relasi) bisnis dan referensi dari existing Borrower.  

Perluas akses layanan, SYV gandeng Investree

Di tahun 2022, Sarana Yogya Ventura resmi menjadi Lender Institusi di Investree sehingga bisa memperluas akses layanan permodalan, tidak hanya untuk UMKM di Yogyakarta, namun juga secara nasional.

Dengan jangkauan market yang lebih luas, akan ada lebih banyak lagi UMKM yang merasakan dampaknya. Kolaborasi dengan Investree juga dapat mempercepat proses penyaluran permodalan, sehingga lebih efektif dan efisien.   

Cerita di balik kolaborasi Investree dan SYV

Sarana Yogya Ventura memilih Investree karena memiliki kesamaan visi dan misi dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia agar dapat menjadi pahlawan ekonomi di negerinya sendiri. 

Selain itu, Investree yang sudah berdiri selama 8 tahun, memiliki track record kinerja yang baik dan sangat berpengalaman dalam menjembatani Lender dan Borrower

Ditambah platform digital yang dimiliki Investree, sangat membantu SYV dalam memaksimalkan persebaran penyaluran modal kepada UMKM, tanpa adanya batasan lokasi. 

Apalagi bidang usaha yang didanai Investree sangat variatif, yang dapat menjadi strategi diversifikasi untuk meminimalisir risiko permodalan. 

Tantangan dalam kolaborasi

Menjadi Lender Institusi, SYV pasti selalu menginginkan Borrower yang berkualitas, punya rekam jejak kredit baik, dan usahanya punya profit yang cukup untuk membayar pinjaman. Tapi, di sinilah letak tantangannya. 

Oleh karena itu, Investree harus selalu mengutamakan transparansi soal grade risiko usaha penerima modal. Dengan begitu, SYV sebagai Lender Institusi jadi lebih yakin (trust) untuk menyalurkan pinjaman kepada Borrower Investree.    

Di sisi lain, SYV juga selalu berupaya menjalin komunikasi dua arah dengan Investree untuk memperoleh informasi yang komprehensif seputar Borrower yang akan didanai. Adanya transparansi informasi ini, membuat kolaborasi yang terjalin jadi lebih kooperatif.  

Hasil kolaborasi yang telah diperoleh

Selama satu tahun menjalin kerja sama dengan Investree, dana kelolaan SYV sudah mampu berputar sebanyak lima kali, dan berhasil membantu lebih dari 100 UMKM di Indonesia. Total penyaluran pendanaan dari kolaborasi ini setidaknya sudah mencapai Rp17 miliar.

Investree dan SYV yakin masih banyak UMKM yang membutuhkan akses permodalan, selain dari lembaga perbankan. Sebab, akses permodalan yang mudah, akan membuat UMKM lebih cepat tumbuh. 

Kolaborasi ini masih akan terus berlanjut, agar lebih banyak lagi UMKM yang bisa berdaya, dan nilai penyaluran pendanaan bisa semakin ditingkatkan.  

Harapan untuk kolaborasi ke depannya 

SYV berharap Investree akan selalu selektif dalam pemilihan borrower dengan melakukan assessment kredit yang menyeluruh. Sehingga, hanya Borrower yang layak dan berkualitas bisa didanai oleh SYV.

Selain itu, agar bisa mempercepat proses pendanaan, SYV ingin selalu memperoleh kelengkapan (detail) dokumen yang menunjukkan kemampuan bayar Borrower, risiko pendanaan, dan identitas usaha milik Borrower.  

Ke depannya, SYV ingin terus menambah jumlah Borrower dan meningkatkan jangkau pasar UMKM yang lebih luas lagi.