Bingung Milih Tenor 3 atau 6 Tahun? 5 Cara Memilih Obligasi Negara Ritel ORI024 Sesuai Profil Risiko Investor

Bingung Milih Tenor 3 atau 6 Tahun? 5 Cara Memilih Obligasi Negara Ritel ORI024 Sesuai Profil Risiko Investor

Investasi dan risiko adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Selalu berdampingan dengan hubungan yang setara. Ketika investasi memberi return yang tinggi, setara dengan risikonya yang juga tinggi. Hal ini juga berlaku pada produk SBN (Surat Berharga Negara) seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia). 

Setiap investor punya toleransi terhadap risiko yang berbeda-beda. Karena itu, investor perlu menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Ada yang belum tahu apa profil risiko kamu sebagai investor? Yuk, kita cari tahu sama-sama!  

Pengertian profil risiko investor

Profil risiko adalah indikator untuk mengetahui tingkat toleransi risiko dari investor terhadap suatu pilihan investasi. Profil risiko biasa dipengaruhi oleh karakter dari investor itu sendiri, pengalaman, tujuan keuangan, dan juga kebutuhan.

Kenali jenis profil risiko kamu lewat penjelasan berikut: 

  • Agresif 

Investor dengan profil risiko agresif cenderung mencari instrumen investasi yang bisa memberi return tinggi, dan berani menghadapi risiko yang tinggi pula. Mereka tidak ragu mengalokasikan nominal uang yang besar ke pilihan investasi berisiko tinggi seperti saham atau P2P Lending.   

Tujuan keuangan yang ingin mereka capai adalah pertumbuhan modal awal, yang bisa terus memberi return optimal seiring berjalannya waktu. Karakter mereka tidak takut mencoba hal baru, cenderung impulsif, dan punya pola pikir spekulatif. 

  • Moderat

Investor dengan profil risiko moderat lebih hati-hati dalam pilihan investasinya, meski punya orientasi pada perolehan return tinggi. Mereka akan berupaya menyeimbangkan portofolio investasinya sehingga dapat lebih menekan risiko, dengan tetap mendapat profit maksimal. 

Karakter investor dengan profil risiko moderat cenderung analitis, detail, dan logis. Semua ada perhitungannya dan tidak gegabah dalam mengambil suatu keputusan. Pengalaman bisa mengajarkan mereka untuk lebih bijak, termasuk dalam berinvestasi.

  • Konservatif

Tipe konservatif adalah investor yang punya toleransi risiko investasi rendah. Mereka lebih suka bermain aman dengan memilih instrumen investasi yang punya return stabil. Tujuan investasi fokus pada keutuhan nilai modal awal (pokok investasi), meski profit investasi kecil. 

Karakter investor tipe konservatif cenderung menghindari konflik dan sangat percaya pada proses meski memakan waktu lebih panjang (penyabar). Sebagian besar alokasi investasi di tempatkan pada instrumen rendah risiko dan ditujukan untuk jangka pendek.

Produk investasi Obligasi Ritel Indonesia (ORI)  

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan melalui mitra distribusi (Midis) di pasar perdana. Pada tanggal 9 Oktober 2023, pemerintah akan kembali menawarkan produk ORI dengan seri ORI023.

Seri ORI024 direncanakan terbit dalam dua tenor (jangka waktu investasi). Yaitu, ORI024-T3 untuk tenor 3 tahun dan ORI024-T6 untuk tenor 6 tahun. 

Karakter ORI

Karakter ORI yang pertama, bisa diperdagangkan (tradeable) di pasar sekunder untuk mendapat potensi capital gain melalui mekanisme bursa, transaksi di luar bursa (over the counter), dan melalui sistem perdagangan elektronik (ETP). 

Untuk penjualan ORI di pasar sekunder (antar investor domestik), investor bisa menghubungi Mitra Distribusi, tempat membeli ORI pertama kali. ORI dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah 1 kali pembayaran kupon.  

Baca juga: Wajib Tahu! 6 Tips Peroleh Keuntungan Lebih saat Jual ORI di Pasar Sekunder

Kedua, kupon yang berlaku tetap (fixed rate), sehingga nilai kupon yang kamu terima setiap bulan selalu sama sampai waktu jatuh tempo. Untuk seri ORI023-T3 dan ORI024-T6, pembayaran kupon akan dilakukan tanggal 15 setiap bulannya. Besar kupon ORI024-T3 ditetapkan 6.10% dan kupon ORI024-T6 sebesar 6.35%   

Ketiga, minimal pemesanan adalah Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar (ORI024-T3) atau Rp10 miliar (ORI024-T6). 

Keempat, penggunaan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI024 adalah untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2023, termasuk biaya untuk pemulihan dampak pandemi COVID-19.   

Kelima, pembayaran kupon dan pokok investasi milik investor telah dijamin Undang-Undang. Sehingga risiko investasi jadi lebih kecil, bahkan sangat minim. 

Cara memilih ORI sesuai profil risiko 

Setelah kamu tahu seputar Obligasi Ritel Indonesia, kini saatnya memilih berdasarkan tolak ukur profil risiko. 

Baca juga: Perbedaan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri ORI023 Tenor 3 Tahun dan 6 Tahun

1. Sesuaikan dengan jangka waktu

Investor dengan profil risiko agresif, cenderung melakukan investasi untuk jangka panjang (di atas 5 tahun). Nah, tak ada salahnya jika kamu menambah portofolio investasi dengan seri ORI024-T6. 

Jangan hanya dominan memilih instrumen saham, produk ORI juga bisa memberi keuntungan dobel, yaitu melalui kupon dan capital gain saat dijual di pasar sekunder. Bila waktunya tepat, kamu bisa menjual dengan harga lebih tinggi dari harga belinya. Profit yang diperoleh pun jadi lebih besar. 

Jika kamu lebih konservatif, bila dimulai dengan memilih seri ORI024-T3 yang jangka waktunya lebih singkat, yaitu hanya tiga tahun.  

2. Kenali kondisi finansial

Ketika penghasilan investor tinggi, mereka berani untuk menginvestasikan dana lebih banyak, dari pada investor yang penghasilannya lebih kecil.

Berinvestasi pada produk ORI, disarankan menggunakan uang dingin (uang yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat). Kenapa? ORI punya jangka waktu yang pasti dan tingkat likuiditas rendah. Jadi kamu tidak bisa mencairkan dana investasi sebelum waktu jatuh temponya. 

Kalau kamu bertipe agresif, kamu bisa menaruh nominal investasi yang lebih besar pada ORI. Investor dengan profil risiko konservatif, disarankan untuk berinvestasi dengan nilai yang kecil dulu. Agar aktivitas investasi dapat dilakukan dengan nyaman.  

3. Pertimbangkan tanggungan yang dimiliki

Anggota keluarga yang menjadi tanggungan juga sering menjadi pertimbangan seseorang ketika berinvestasi. Investor yang masih single atau belum memiliki tanggungan, lebih berani mengambil risiko. 

Mereka cenderung agresif mencari profit ketika berinvestasi. Begitu pun saat memilih ORI, mereka akan mempertimbangkan tenor yang lebih panjang karena biasanya memiliki kupon lebih besar.  

Sebaliknya, investor yang sudah memiliki tanggungan, akan lebih hati-hati dalam berinvestasi (moderat). Meski profit tidak begitu besar, yang penting pokok investasinya aman dan bisa dicairkan lebih cepat.   

4. Pengalaman soal investasi

Banyak pengalaman tentu banyak pengetahuan. Ketika kamu punya banyak pengetahuan, kamu akan berupaya mencegah risiko kerugian investasi. Atau, bisa juga lebih siap menghadapi risiko (agresif). Beda dengan investor pemula yang masih coba-coba dan cenderung sangat konservatif. 

Nah, untuk kamu yang berpengalaman, bisa coba memilih produk ORI dengan tenor lebih panjang. Kalau tiba-tiba kamu butuh dana tunai, kamu tidak akan kesulitan menjualnya di pasar sekunder dengan tetap berpotensi cuan. Tapi jika kamu pemula, lebih baik pilih dulu yang tenornya lebih pendek. Setelahnya, baru coba naik level.     

5. Kebutuhan yang jadi tujuan

Kebutuhan setiap investor berbeda-beda. Nah, pemilihan produk ORI bisa didasarkan pada kebutuhan atau tujuan keuangan. Misal, kamu punya kebutuhan membayar biaya sekolah anak dalam enam tahun ke depan. Produk ORI dengan tenor enam tahun tentu lebih cocok dengan kebutuhan tersebut. 

Jika kebutuhan kamu jangka waktunya lebih singkat, sesuaikan kembali pilihanmu. Obligasi Ritel Indonesia dengan tenor tiga tahun akan lebih cocok. Bagaimanapun, kebutuhan jangka pendek menuntut kamu menjadi lebih konservatif, dibanding bila kamu memiliki kebutuhan jangka panjang.   

Well, ketika kamu sudah menentukan pilihan, jangan lupa untuk membelinya saat masa penawaran 9 Oktober – 2 November 2023, ya. Jangan sampai kelewatan. Caranya juga mudah, kok. Kamu tinggal membelinya melalui Mitra Distribusi terpercaya seperti Investree di sini

Referensi:

Hani Nastiti. 31 Maret 2023. Kenali Jenis Profil Risiko Investasi, Kamu Termasuk Tipe Apa?. Tanamduit.com: https://bit.ly/3Xb45DP