SBN: Perbedaan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR)

Perbedaan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR)

Perbedaan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR)- Pemerintah kembali menawarkan salah satu instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI023. Obligasi Negara Ritel (ORI) telah berdampak positif bagi pembangunan negara dan pertumbuhan iklim investasi di Indonesia. ACD marketplace

Nah, agar semakin yakin untuk berinvestasi ORI, sebaiknya Anda mencari tahu lebih dalam tentang produk yang aman dijamin pemerintah ini. Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan produk ORI melalui ulasan yang sudah Investree siapkan untuk Anda!

Perbedaan ORI dengan SBR

Meski sama-sama produk SBN ritel, ORI dan SBR memiliki perbedaan yang tujuannya untuk memberi masyarakat beragam pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

  1. Tenor atau jangka waktu

ORI memiliki jangka waktu 3 tahun hingga jatuh tempo, namun bersifat tradable sehingga bisa dijual sebelum waktu jatuh temponya dengan diperdagangkan di Pasar Sekunder. Sedangkan SBR memiliki waktu jatuh tempo yang lebih singkat yaitu 2 tahun namun tidak bisa diperdagangkan di Pasar Sekunder.

  1. Kupon

Kupon pada ORI besarannya tetap hingga jatuh tempo. Sehingga bila ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan. Tingkat kupon ORI yang ditawarkan beragam di setiap serinya. Sedangkan pada SBR, tingkat kupon bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Sehingga nilai kupon pada SBR bisa naik bila suku bunga acuan sedang naik dan bisa turun meski tidak lebih rendah dari batas minimalnya. Berlaku untuk keduanya, kupon akan dibayarkan setiap bulan.

  1. Perdagangan di Pasar Sekunder

ORI bersifat tradable, artinya ORI bisa dijual di Pasar Sekunder. Jika belum tahu, Pasar Sekunder adalah bursa tempat surat berharga diperjualbelikan di luar pasar perdana. Harga penjualan surat berharga di Pasar Sekunder terbentuk oleh penawaran jual dan penawaran beli antarinvestor. Jadi, investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan (capital gain) dari penjualan ORI di Pasar Sekunder.

Berbeda dengan ORI, SBR tidak bisa diperjualbelikan di Pasar Sekunder. Namun, pada SBR terdapat fasilitas early redemption yang memberi Anda kemudahan untuk mencairkan dana investasi sebelum jatuh tempo (setelah satu tahun investasi) dengan nilai maksimal yang bisa dicairkan sebesar 50% dari total investasi minimal Rp2 juta.

Kelebihan berinvestasi ORI

ACD lender

Produk investasi ORI adalah salah satu produk SBN ritel, SBN yang ditawarkan khusus bagi perseorangan yang bisa mudah dipesan secara online di mitra distribusi yang ditunjuk resmi oleh Kementerian Keuangan. Selain proses pemesanannya yang mudah, instrumen investasi ORI juga punya berbagai kelebihan lainnya, lho.

  1. Risikonya kecil

Mengingat ORI merupakan bentuk investasi ke negara, jadi risiko yang menyertainya juga rendah. Bahkan, tidak terdapat risiko gagal bayar karena sudah diatur dalam Undang-Undang Surat Utang Negara (SUN) sehingga negara menjamin pembayaran kupon dan pokok utang sampai dengan waktu jatuh tempo. Dananya sudah disediakan dalam APBN setiap tahun. Bisa dibilang, berinvestasi pada ORI Anda akan mendapat jaminan dari pemerintah RI.

  1. Bisa diperdagangkan di pasar sekunder

Kelebihan lainnya dari produk ORI adalah bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Perdagangan di Pasar Sekunder akan dibuka setelah berakhirnya masa holding period yang ditentukan untuk setiap produk dan serinya. Dengan begitu, Anda tidak perlu menunggu hingga 3 tahun bila ingin mencairkan dana investasi pada ORI. Hanya saja risiko kerugian bisa muncul ketika harga jual yang sedang berlaku saat itu ternyata lebih rendah dari harga waktu Anda membelinya. Sehingga nilai dana investasi Anda menjadi defisit.

  1. Ada potensi capital gain

Dikarenakan bisa diperdagangkan di Pasar Sekunder, produk ORI memiliki potensi capital gain yang bisa diperoleh dari keuntungan penjualan ketika harga jual (pasar) lebih tinggi dari harga belinya. Misal, ketika Anda membeli ORI dengan harga awal Rp1 juta dan menjualnya kembali seharga Rp1,3 juta, berarti Anda memperoleh capital gain sebesar Rp300 ribu. Perlu diingat, harga ORI di Pasar Sekunder bisa naik dan turun tergantung permintaan pasar. Jadi, pemilihan waktu jual yang tepat bisa dijadikan penentu apakah Anda akan memperoleh capital gain atau tidak. Sehingga tidak dianjurkan untuk menjualnya secara terburu-buru.

  1. Bisa dijadikan jaminan

Produk investasi ORI punya keuntungan lain yaitu bisa dipinjamkan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lain, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. Kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak.

Manfaat berinvestasi pada ORI

Dengan berinvestasi pada ORI, berarti Anda ikut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Terlebih saat ini kita tengah berada di masa pandemi, dana investasi yang Anda salurkan dapat bermanfaat membantu negara menangani dampak virus corona di Indonesia. Bersama bahu-membahu membantu pemerintah menambah anggaran untuk penyaluran berbagai insentif, bantuan langsung tunai, hingga biaya kesehatan penduduknya.

Bila Anda tertarik berinvestasi ORI, Obligasi Negara Ritel seri ORI023 sudah bisa dipesan mulai tanggal 30 Juni – 20 Juli 2023.

Tunggu apa lagi? Investasi ORI023 sekarang dan raih manfaat tanpa henti untuk bekal di hari nanti!

ACD borrower