Perbedaan Obligasi Negara Ritel (ORI) Seri ORI024 Tenor 3 Tahun dan 6 Tahun

Perbedaan Obligasi Negara Ritel (ORI) Seri ORI024 Tenor 3 Tahun dan 6 Tahun

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah salah satu produk SBN (Surat Berharga Negara) Ritel yang ditawarkan kepada investor individu/perseorangan. Kamu sebagai Warga Negara Indonesia bisa berinvestasi langsung ke negara melalui ORI. Kebetulan pada 30 Juni 2023, pemerintah akan membuka penawaran seri ORI023 hingga tanggal 20 Juli 2023.

Yuk, cari tahu lebih lanjut seputar seri ORI023!

Apa itu ORI?

ORI atau Obligasi Ritel Indonesia adalah produk investasi berupa surat utang yang memberi imbal hasil berupa kupon. Kupon/bunga akan dibayarkan kepada investor setiap bulan dengan besaran yang sama hingga waktu jatuh tempo. Kenapa sama? Ya, karena kupon pada ORI sifatnya fixed rate. Jadi, mau suku bunga acuan BI naik atau turun, tidak akan mempengaruhi nilai kupon ORI. 

Selain memperoleh keuntungan dari kupon tiap bulan, kamu juga bisa memperoleh cuan berupa capital gain. Karena sifatnya yang tradeable, jadi kamu bisa memperoleh capital gain ketika menjualnya di pasar sekunder.  

Rekam jejak ORI

ORI pertama kali terbit pada tahun 2006. Itu berarti hingga seri ORI024, penerbitannya sudah berlangsung selama 17 tahun. Tingkat kupon dan pencapaian nilai pemesanannya bervariasi. Meski begitu, ORI tetap dianggap sebagai instrumen investasi yang menarik bagi investor.  

Sejarah pembelian tertinggi

Sepanjang penerbitan ORI, tercatat pemesanan tertinggi ada pada seri ORI012 mencapai Rp27,44 triliun, diikuti seri ORI019 sebesar Rp26 triliun, dan ORI015 senilai Rp23,37 triliun. 

ORI merupakan produk investasi yang menawarkan imbal hasil (kupon) menarik, yang memang di atas rata-rata bunga deposito. Sebut saja, kupon seri ORI012 adalah 9% per tahun, seri ORI019 adalah 5,57% per tahun, dan seri ORI015 adalah 8,25% per tahun. 

Alasan laris di pasaran

Tingkat kupon yang menarik, ditengarai sebagai alasan produk ORI sangat diminati investor. Ditambah nominal minimum pemesanan mulai Rp1 juta, juga dianggap terjangkau oleh masyarakat (terlebih investor muda). 

Selain itu, ORI bisa diperdagangkan di pasar sekunder setelah lewat masa holding period, yaitu satu kali pembayaran kupon. Ketika investor membutuhkan pencairan dana investasi sebelum waktu jatuh tempo, mereka bisa menjual ORI di pasar sekunder. Bila waktunya tepat, kamu bisa memperoleh capital gain dari harga jual yang lebih tinggi dari harga belinya.     

Cara menjual ORI di pasar sekunder

Ketika kamu ingin menjual kepemilikan ORI di pasar sekunder, caranya juga mudah melalui Mitra Distribusi (Midis) tempat kamu membeli ORI pertama kali. Semua proses dilakukan secara online seperti berikut:

  • Mengajukan email permohonan penjualan

Pertama-tama, kamu harus mengirimkan email ke pihak Midis sebagai bentuk pengajuan atas minat penjualan ORI. Dalam email tersebut, cantumkan juga nama lengkap, NIK, Nomor CIF, dan Nomor SID.

  • Pembuatan RDN oleh Midis

Setelah email terkirim, kamu juga bisa melakukan konfirmasi melalui customer service hotline dari Mitra Distribusi. Nanti Midis akan menyetujui permintaan penjualan ORI dan membuatkan RDN (Rekening Dana Nasabah) milik investor. Pembuatan RDN membutuhkan waktu sekitar dua hari kerja (atau tergantung masing-masing Midis).  

  • Investor mendapat User ID

Investor akan menerima email e-statement yang menyatakan pembukaan RDN telah berhasil disertai nomor rekeningnya. Setelah pembukaan RDN berhasil, investor akan menerima User ID dan Password untuk digunakan pada platform pasar sekunder saat menjual ORI. 

  • Lakukan transaksi di pasar sekunder

Setelah investor memiliki RDN, kamu bisa langsung melakukan transaksi penjualan ORI menggunakan User ID dan Password yang telah diberikan oleh Midis. 

Pastikan kamu mengecek dulu harga ORI di hari itu. Jika harga 1 unit adalah 100,0000 (100%) artinya harga sama dengan harga beli. Jika harga 1 unit adalah 101,0000 (101%) artinya harga naik Rp10.000 per unit. 

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI024

Nah, penerbitan ORI pada tahun 2023 sedikit berbeda. Yaitu, seri ORI023 hadir dengan dua tenor pilihan, tiga tahun (ORI024-T3) dan enam tahun (ORI024-T6). Kamu sebagai investor bisa memilih tenor sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan. 

Kenapa? Ya, ketika kamu tidak benar-benar mempertimbangkan kebutuhan dengan jangka waktu investasi, potensi risiko jadi lebih tinggi. 

Misal, kamu menginvestasikan dana sebesar Rp50 juta ke ORI024-T6. Ternyata di tahun ketiga, kamu butuh dana tersebut untuk biaya nikah. Tapi ketika akan menjualnya di pasar sekunder, harganya masih di bawah harga beli. Kamu butuh waktu untuk menunggu agar harga di pasar sekunder kembali stabil. Namun, jika kebutuhan tersebut terlalu mendesak, mau tidak mau kamu harus menjualnya di harga yang lebih murah dan memberi dampak kerugian. 

Baca juga: 5 Cara Memilih Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Sesuai Profil Risiko Investor

Maka disarankan gunakan uang dingin yang tidak akan terpakai selama tenor investasi hingga waktu jatuh tempo. Penting juga untuk memiliki perencanaan atau tujuan investasi sebagai upaya mitigasi risiko.          

Perbedaan ORI024-T3 dan ORI024-T6

Antara ORI024-T3 dan ORI024-T6 punya perbedaan pada tenor/jangka waktu investasi, nilai kupon, dan angka maksimal pemesanan. Supaya lebih jelas, yuk simak ulasan berikut:

Seri ORI024-T3

Diterbitkan oleh pemerintah, berikut jadwal penerbitan seri ORI024-T3:

  • Masa penawaran : 9 Oktober s.d. 2 November 2023
  • Bentuk : Tanpa warkat dan dapat diperdagangkan antar investor domestik
  • Tanggal penetapan : 6 November 2023
  • Setelmen :8 November 2023 3
  • Jatuh tempo : ORI024T3: 15 Oktober 2026; ORI024T6: 15 Oktober 2029
  • Maksimal pemesanan : Rp5 miliar
  • Nilai kupon : 6.10%
  • Holding period : 1 kali pembayaran kupon (15 September 2023)
  • Pembayaran kupon : 15 Desember 2023 (kupon pertama), dan seterusnya setiap tanggal 15 (bila tanggal merah, pembayaran kupon jatuh pada hari kerja berikutnya)

Seri ORI024-T6 

Dapat dibeli melalui Mitra Distribusi (Midis), berikut jadwal penerbitan seri ORI024-T6:

  • Masa penawaran : 9 Oktober s.d. 2 November 2023
  • Bentuk : Tanpa warkat dan dapat diperdagangkan antar investor domestik
  • Tanggal penetapan : 6 November 2023
  • Setelmen :8 November 2023 3
  • Jatuh tempo : ORI024T3: 15 Oktober 2026; ORI024T6: 15 Oktober 2029
  • Maksimal pemesanan : Rp5 miliar
  • Nilai kupon : 6.35%
  • Holding period : 1 kali pembayaran kupon (15 September 2023)
  • Pembayaran kupon : 15 Desember 2023 (kupon pertama), dan seterusnya setiap tanggal 15 (bila tanggal merah, pembayaran kupon jatuh pada hari kerja berikutnya)

Jika, kamu tertarik untuk membeli ORI024-T3 atau ORI024-T6, yuk, jangan sampai kelewatan. Catat tanggalnya: 9 Oktober s.d. 2 November 2023. Teruss.. belinya di sini aja! 

Referensi

Hanum Kusuma Dewi. 21 April 2022. Tutorial Cara Jual SBN ORI021 di Pasar Sekunder. Bareksa.com: https://bit.ly/3qOmBWh