Wajib Tahu! 6 Tips Peroleh Keuntungan Lebih saat Jual ORI di Pasar Sekunder

Obligasi Negara Ritel (ORI) punya waktu jatuh tempo selama 3 tahun. Tapi, pasti sudah pada tahu kalau ORI bisa dijual di Pasar Sekunder bila Anda membutuhkan pencairan dana lebih cepat. Sebagai informasi, Pasar Sekunder merupakan pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan instrumen efek yang telah diterbitkan pada masa penawaran. Anda bisa mulai menjual ORI di Pasar Sekunder ketika sudah melewati minimum holding period yang ditetapkan di setiap serinya. Ketahui lebih banyak tentang ORI di artikel “Mengenal Lebih Jauh Seputar ORI, Alternatif Investasi yang Aman di Tengah Pandemi”.

ACD marketplace

Nah, harga jual ORI sampai waktu jatuh temponya sangat fluktuatif tergantung kondisi pasar. Terkadang bisa mencapai hingga 105 persen atau juga bisa kurang dari 100 persen. Tapi nantinya, ketika tanggal jatuh tempo tiba, harga ORI pasti akan kembali menjadi 100 persen. Itu mengapa disarankan untuk menjual ORI di Pasar Sekunder ketika harganya sedang mencapai di atas 100 persen agar Anda memperoleh keuntungan berupa capital gain.

Lalu, bagaimana, sih, caranya menjual ORI di Pasar Sekunder? Tentu tidaklah sulit, Anda bisa, kok, melakukannya sendiri secara online. Nah, berikut Investree bakal kasih kita-kiat untuk Anda yang ingin menjual ORI di Pasar Sekunder. Simak, yuk!

Jual di waktu yang tepat

Seperti yang sudah disampaikan di atas, waktu penjualan ORI ternyata juga punya syarat. Yaitu, baru bisa dijual di Pasar Sekunder setelah minimum holding period yang ditentukan di setiap serinya berakhir. Ibarat Anda membeli mobil yang baru keluar dari pabrikan langsung di dealer resmi, itu seperti Anda membeli ORI di Pasar Perdana. Nah, mobil baru tersebut butuh beberapa waktu untuk kemudian ada konsumen yang ingin menjualnya kembali dengan berbagai alasan, sehingga mengisi stok di pasar mobil bekas yang nantinya bisa dibeli oleh konsumen lain. Pasar mobil bekas tersebut sama seperti Pasar Sekunder. Hanya saja tidak seperti mobil, harga jual ORI seringnya jadi lebih tinggi ketimbang harga awal ketika Anda membelinya. Selisih harga tersebut yang kemudian bisa menjadi keuntungan Anda atau biasa disebut dengan capital gain.

Harga jual ORI sendiri memang fluktuatif tergantung permintaan pasar. Semakin tinggi permintaan investor yang ingin membeli ORI, tentu harga jual ORI jadi lebih baik. Semakin banyak tawaran beli dan jual yang meramaikan pasar, akan membentuk harga pasar yang semakin bersaing.

Jual di tempat Anda membeli

Nah, seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak Mitra Distribusi yang bisa dipilih saat Anda ingin membeli produk ORI. Setidaknya ada 16 bank, 4 sekuritas, dan 6 fintech yang bisa dijadikan pilihan untuk Anda membeli produk ORI. Ketika Anda berniat untuk menjual ORI di Pasar Sekunder, pastikan Anda menjualnya di Mitra Distribusi yang sama dengan tempat Anda membelinya. Anda dapat menghubungi langsung Mitra Distribusi tempat pertama kali membeli ORI dan menanyakan informasi soal harga jual yang berlaku pada saat itu. Mitra distribusi tersebut dapat membantu Anda. Seperti Investree yang menjadi salah satu Mitra Distribusi, memberikan fasilitas penjualan ORI yang dilakukan melalui mitra sekuritas bekerja sama dengan Bina Artha Sekuritas. Cara menjualnya pun mudah, semua bisa dilakukan secara online.

ACD lender

Pantau harga jual terlebih dahulu

Ketika Anda ingin menjual ORI, pastikan Anda sudah lebih dulu memantau harga jual dengan meminta informasi kepada Mitra Distribusi tempat Anda membeli ORI pertama kali. Tanyakan harga jual dalam seminggu atau sebulan terakhir untuk mendapat perbandingan harga terbaik. Ketika Anda mendapat harga tertinggi, Anda bisa langsung menjualnya saat itu juga dengan dibantu oleh Mitra Distribusi.

Harga jual ORI sendiri bisa dipengaruhi oleh laju inflasi dan suku bunga deposito. Dimana saat laju inflasi dan suku bunga deposito berada di level tertinggi, harga ORI di Pasar Sekunder justru berada di level terendah. Ini dikarenakan pada saat inflasi tinggi akan mengurangi nilai riil uang dan menurunkan daya beli masyarakat sehingga suku bunga deposito dinaikkan untuk merangsang masyarakat menyimpan uangnya di perbankan yang akan menurunkan jumlah permintaan ORI di Pasar Sekunder. Dengan begitu harga jualnya menjadi turun.

Jual saat banyak peminatnya di pasar primer

Ketika masa penawaran perdana ORI ramai peminat, yang bisa disebabkan oleh tingginya nilai kupon, tentu banyak yang menginginkannya. Sehingga Anda tidak kesulitan saat akan menjualnya kembali di Pasar Sekunder. Nilai kupon yang tinggi juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi harga jual ORI di Pasar Sekunder jadi lebih stabil. Kita ambil contoh, harga jual ORI015 vs ORI016. Seri ORI16 punya nilai kupon sebesar 6,80% p.a., sedangkan seri ORI015 besar kuponnya adalah 8,25% p.a.. Di mana ORI015 pada tanggal 27 Februari – 5 Maret 2020 memiliki harga jual rata-rata sebesar 104,9. Sedangkan, seri ORI016 di tanggal yang sama punya harga jual rata-rata sebesar 103,05. Bisa dibilang, harga kupon ORI berbanding lurus dengan harga jual ORI di Pasar Sekunder. Ini yang kemudian bisa menjadi pertimbangan Anda ketika ingin menjual ORI.

Jangan jual saat mendekati waktu jatuh tempo

Masih melihat dari perbandingan yang sama antara seri ORI015 dengan ORI016. Yang mana, ORI015 punya waktu jatuh tempo bulan Oktober tahun ini, sedangkan ORI016 masih jatuh tempo di bulan yang sama tahun depan. Harga jual ORI015 mengalami penurunan, yaitu di angka 102,8 dalam 4 hari berturut-turut (12 Januari – 15 Januari 2021). Berbeda dengan ORI016 yang masih jatuh tempo di tahun 2022, dalam periode 12 Januari – 15 Januari 2021 harganya masih lebih tinggi, yaitu di angka 103,85. Semakin mendekati waktu jatuh tempo, permintaan pasar semakin sedikit sehingga mempengaruhi harga jualnya menjadi semakin rendah.

Jangan jual saat kondisi mendesak

Satu-satunya risiko dari produk ORI adalah terjadinya capital loss, di mana Anda mendapat harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Nah, untuk menghindari risiko ini sebaiknya Anda menjual ORI menggunakan perencanaan. Yaitu, dengan mengetahui waktu terbaik untuk menjualnya sehingga Anda bisa memperoleh harga jual terbaik dan tidak mengalami kerugian. Bila memang Anda sudah memperkirakan akan membutuhkan dana yang besar, sebaiknya Anda sudah melakukan ancang-ancang beberapa bulan sebelum untuk menjual ORI tersebut.

Menurut Susanto Chandra, Chief Investment Officer Kisi Asset Management yang dilansir dari Kontan.co.id, menyarankan bagi investor mempertahankan kepemilikan ORI bila memang ditujukan untuk jangka panjang. Pertimbangannya adalah kondisi global dalam dua tahun ke depan masih berada di tahap pemulihan sehingga suku bunga acuan masih cenderung menurun. Pasar obligasi seperti ORI masih akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi. Dengan begitu, bagi investor jangka pendek sebaiknya mengurangi eksposur volatilitas tinggi dengan menjual kepemilikan ORI.

Itu tadi 6 kiat yang bisa Anda gunakan ketika ingin menjual ORI di Pasar Sekunder agar Anda memperoleh potensi capital gain. Jika tertarik mulai berinvestasi ORI, Anda bisa memesan Obligasi Negara Ritel seri ORI019 yang ditawarkan dari 25 Januari – 18 Februari 2021. Dengan tingkat kupon tetap sebesar 5,57% p.a., investasi ORI019 aman dijamin pemerintah RI. Pemesanan bisa dilakukan dengan mudah karena 100% online, dimulai dari Rp 1 juta. Instrumen investasi ORI019 ini juga dapat Anda perdagangkan kembali di Pasar Sekunder setelah 1 (satu) kali pembayaran kupon. Juga ada potensi keuntungan yang dapat Anda peroleh apabila selisih harga (capital gain) yang lebih tinggi pada saat penjualan.

Ditambah lagi, dengan memesan melalui aplikasi Investree for Lender, Anda berkesempatan memperoleh tambahan cashback hingga Rp 5 juta. Semakin cepat Anda memesan, akan semakin untung karena persentase cashback lebih tinggi di awal masa penawaran. Agar lebih mengerti, lihat detailnya pada tabel di bawah ini:

Promo Cashback ORI019 Investree

Tunggu apa lagi? Kenali ORI019 di investr.ee/info-ORI019 atau pesan sekarang untuk raih keuntungan lebih di investree.id/marketplace/sbn.

Ayo mulai berinvestasi ORI019 untuk akselerasi laju pemulihan Negeri dan wujudkan #IndonesiaBisaTumbuh.

ACD borrower

Referensi:

Bareksa. 4 September 2020. Sukuk Ritel SR013 Bisa Dijual Sebelum Jatuh Tempo, Apa Arti Pasar Sekunder?. Bareksa.com: http://bit.ly/38M2Lzs

Suhaimi, Aklima. 9 Januari 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Obligasi Ritel Republik Indonesia (ORI). Repository.usu.ac.id: https://bit.ly/3oO9wqg