Strategi Membayar Cicilan Pinjaman Usaha dengan Tepat Waktu

Strategi Membayar Cicilan Pinjaman Usaha dengan Tepat Waktu

Strategi Membayar Cicilan Pinjaman Usaha – Memiliki utang bukan hal yang buruk, apalagi bagi pengusaha karena bisa membantu untuk menjaga aliran kas atau uang tunai. 

Akan tetapi, penting untuk mengelola utang dengan baik supaya bisa membayar cicilan pinjaman usaha tepat waktu. Pinjaman yang dikelola dengan baik dapat membantu untuk berjalannya bisnis. Begitu juga untuk orang biasa, cara mengelola cicilan yang baik juga sangat penting untuk diketahui. Skor kredit yang bagus dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman lain yang diperlukan. Bagaimana cara membayar cicilan pinjaman usaha dengan tepat waktu? Simak selengkapnya di sini!

Cara Membayar Cicilan Pinjaman Usaha 

Pembayaran cicilan yang terlambat bisa berakibat buruk bagi keuangan. Nah, berikut ini strategi untuk membayar cicilan pinjaman usaha tepat waktu.

1. Melakukan perencanaan dengan matang

Merencanakan hal ini artinya mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan pinjaman tersebut. Faktor yang dipertimbangkan seperti, untuk apa hutang tersebut, meminjam kepada siapa, berapa jumlahnya, dan proses pelunasannya. Sebelum meminjam, Anda harus mengetahui tujuan dari pinjaman tersebut.

Pertimbangkan jumlah dan darimana pinjaman akan didapatkan. Terdapat banyak lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman. Pilih lembaga mana yang memberikan bunga dan jangka waktu pembayaran yang bisa disesuaikan dengan kemampuan.

Baca juga: Perhatikan! Ini Waktunya Bisnis Anda Butuh Pinjaman Modal Usaha

2. Sesuai dengan kebutuhan

Mengajukan pinjaman harus sesuai dengan kebutuhan saat ini. Sebaiknya, tidak meminjam untuk hal yang tidak Anda butuhkan. P2P Lending dan lembaga keuangan lain juga menawarkan pinjaman. Hal tersebut adalah bagian dari marketing atau promosi yang dilakukan, jadi sebaiknya tidak tergiur jika memang tidak membutuhkannya. 

Cicilan yang terjadi karena tidak dibutuhkan biasanya tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Jadi sebaiknya, ajukan pinjaman di saat Anda benar-benar membutuhkan dan dengan jumlah yang sesuai kebutuhan tersebut. Hal ini untuk menghindari banyaknya hutang dan pemborosan.

3. Sesuai dengan kemampuan atau rasio utang

Mengajukan pinjaman usaha juga harus dilakukan sesuai dengan kemampuan. Pihak pemberi pinjaman biasanya juga akan memeriksa kemampuan dari calon peminjam. Akan tetapi, ada juga pihak yang tidak memperhatikan hal tersebut akhirnya berakibat pada kredit macet atau peminjam tidak bisa membayar cicilan.

Selain itu, Anda juga harus bisa memperhitungkan rasio utang. Hal ini berupa perbandingan antara jumlah utang dan jumlah aset yang dimiliki. Rasio utang juga dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran. 

Rasio yang rendah atau lebih dari satu menunjukan bahwa perusahaan mempunyai aset yang lebih banyak dari cicilan. Jadi, rasio yang rendah diperlukan supaya keuangan perusahaan tetap stabil.

Baca juga: Manajemen Cash Flow dalam 10 Menit

4. Mempertimbangkan persentase cicilan pinjaman per bulan

Agar bisa membayar cicilan pinjaman tepat waktu, Anda bisa mempertimbangkan jumlah cicilan utang yang dimiliki yaitu dengan melihat persentasenya pada total penghasilan. 

Persentase cicilan sebaiknya tidak lebih dari 30% dari penghasilan. Hal ini membantu supaya cicilan bisa dibayar tepat waktu tanpa mengganggu pengeluaran lain. Apabila persentase cicilan besar, maka akan kesulitan untuk memenuhi pengeluaran lain.

5. Fokus pada tujuan pinjaman

Mendapatkan pinjaman harus mempunyai tujuan tertentu. Peminjam harus berfokus untuk tujuan ini sehingga pinjaman bisa dimanfaatkan secara maksimal. Pinjaman yang ditujukan untuk membeli kendaraan, maka hanya harus digunakan untuk tujuan tersebut. 

Jangan sampai cicilan tersebut malah digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak penting. Apalagi bagi perusahaan, pinjaman harus digunakan dengan baik untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan.

6. Mempertimbangkan risiko cicilan

Risiko hutang misalkan peminjam tidak bisa membayar tepat waktu. Hal ini bisa terjadi jika Anda mendadak tidak mendapat penghasilan atau ada pengeluaran lain yang mendesak. 

Maka dari itu, penting untuk memperhitungkan terlebih dahulu tentang rasio utang tersebut. Harus ada cadangan yang dapat digunakan untuk membayar pinjaman.

Risiko pinjaman jangka pendek dan jangka panjang juga memiliki perbedaan. Cicilan jangka panjang membutuhkan waktu lama untuk pelunasan, tapi cicilannya menjadi lebih rendah setiap bulannya. 

Sedangkan, hutang jangka pendek mempunyai cicilan yang lebih tinggi dengan pelunasan cepat. Sebelumnya harus mempertimbangkan mana jenis cicilan yang lebih sesuai dengan kemampuan sehingga dapat membayarnya tepat waktu.

7. Membayar cicilan pinjaman tepat waktu

Pembayaran cicilan yang tidak tepat waktu akan berpengaruh pada pembayaran bunga yang lebih tinggi dan tambahan denda jatuh tempo. Baik itu cicilam pribadi atau perusahaan harus dibayar tepat waktu, tidak melebihi batas jatuh temponya. 

Kepercayaan sebagai peminjam juga akan berkurang apabila sering terlambat membayar cicilan. Apalagi jika tidak bisa membayar, maka Anda akan masuk ke dalam daftar hitam atau black list dari lembaga keuangan atau OJK.

Bagi yang mempunyai cicilan pinjaman usaha, pastikan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu. Hindari keterlambatan pembayaran, karena hal ini berisiko untuk menimbulkan denda. 

Atur pengeluaran cicilan tersebut di dalam anggaran keuangan dari awal dan pastikan bahwa Anda selalu disiplin untuk melakukan pembayaran dengan tepat waktu.

Baca juga: Pinjaman Modal Usaha Macet? Ini Tips Menghindari dan Solusinya

Mengajukan pinjaman bisa menjadi cara cepat untuk mendapat uang atau modal untuk kebutuhan tertentu. Tapi, penting untuk mengetahui apa risiko dalam pinjaman sehingga tidak sembarangan mengajukan pinjaman. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengajukannya. Ini dilakukan untuk menghindari cicilan yang tidak bisa dibayarkan tepat waktu.

Pebisnis besar atau UMKM biasanya juga harus mengajukan pinjaman untuk mengembangkan bisnisnya. Strategi membyara cicilan yang baik harus dilakukan sehingga bisnis Anda semakin berkembang.

Ajukan pinjaman berikutnya di Investree aja. Pinjaman modal kerja tanpa jaminan aset tetap, prosesnya mudah, dan 100% online. Suku bunga mulai 12% per tahun dengan limit kredit hingga Rp2 miliar. Tunggu apa lagi? Gabung bersama Investree di sini!  

daftar borrower investree