Keunggulan dan Kelemahan Net Working Capital

Pernah dengar Net working capital? Modal kerja bersih ini merupakan salah satu istilah ekonomi yang sering digunakan saat Anda menjalankan bisnis. Apapun jenis bisnis yang Anda miliki, modal kerja bersih dapat membantu tidak untuk menentukan apakah bisnis yang dijalani sehat atau tidak.

Menggunakan analisis modal kerja tidak serta merta menjadi satu-satunya alat ukur. Ada beberapa keunggulan dan kelemahan menggunakan net working capital untuk mendefinisikan sehat atau tidaknya bisnis Anda. Yuk simak penjelasan lebih lanjutnya.

Pengertian Net Working Capital

Secara umum, net working capital adalah selisih antara aktiva lancar perusahaan dan juga kewajiban-kewajiban, semisal operasional dan pengembangan, pada suatu perusahaan. Jadi, net working capital bisa melihat apakah perusahaan ini cukup likuid untuk melunasi hutang jangka pendek atau tidak.

Walau umumnya digunakan untuk menghitung kesehatan pada sebuah perusahaan, net working capital bisa melihat sehat atau tidaknya pendapatan nasional pada sebuah negara. Selain pada perusahaan, net working capital pun bisa menjadi cara dalam menghitung pendapatan nasional pada suatu negara. Cara sederhana menghitungnya adalah dengan mengurangi kewajiban lancar dan aktiva lancar.

Baca juga: 5 Inovasi Keuangan Digital untuk Transformasi Perekonomian Nasional

Bila hasilnya aktiva lancar lebih besar dari kewajiban lancar maka perusahaan Anda memiliki net working capital yang sehat atau positif. Bila sebaliknya tentu perusahaan Anda memiliki net working capital tidak sehat alias negatif. Audit laporan keuangan diperlukan untuk benar-benar memastikan bahwa keuangan perusahaan sedang sehat atau tidak

Keunggulan Net Working Capital

Nah, net working capital memiliki banyak manfaat yang baik bagi perusahaan lho! Mari simak penjelasannya berikut ini.. 

1. Forecasting Potensi Perusahaan 

Dalam menghitung net working capital, data yang didapatkan bisa menjadi proyeksi atau forecasting potensi yang dimiliki perusahaan. Hal ini menjadi penting saat Anda sebagai pemilik perusahaan hendak melakukan pengembangan dan perluasan jangkauan bisnis Anda. Dengan melihat ketersediaan modal kerja dalam kurun waktu tertentu, Anda bisa memprediksi apakah perusahaan yang sedang tumbuh bisa melakukan perluasan ataupun pengembangan. 

2. Mengetahui Kemampuan Perusahaan 

Selain mampu menjadi forecast perusahaan, manfaat lainnya adalah untuk mengetahui kemampuan aktiva lancar dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Sebab, semakin likuid aset yang dimiliki perusahaan, maka semakin mudah perusahaan untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan operasional perusahaan. Begitupun sebaliknya. Jika aset tidak likuid, maka kebutuhan operasional dan kewajiban makin sulit dipenuhi. Salah satu jalannya adalah menjual aset tetap untuk menutupi aset yang tidak likuid tadi.

3. Perencanaan Strategik Perusahaan 

Memiliki sebuah bisnis berarti harus siap dengan beragam perencanaan dari A hingga Z. Hal ini diperlukan untuk mencegah keuangan perusahaan semakin terpuruk jika Ada kerugian. Ketika net working capital negatif, maka harus dipikirkan baik-baik langkah selanjutnya agar aktiva lancar bisa bertambah sehingga kegiatan operasional dan kewajiban bisa terbayarkan.

Ketika net working capital positif, Anda jangan senang dulu. Anda tetap harus memikirkan langkah perencanaan strategik dengan benar sehingga tidak ada modal yang sia-sia serta dapat dioptimalkan dengan baik.

Baca juga: Apa Itu Refinancing? Inilah Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

Kelemahan Net Working Capital

Net working capitall memang memiliki keunggulan-keunggulan yang telah disebutkan di atas. Namun, beberapa metrik justru bisa menyesatkan sehingga menjadi kelemahan model penghitungan ini.

Pertama, modal kerja selalu berubah. Jika sebuah perusahaan beroperasi penuh, kemungkinan beberapa—jika bukan sebagian besar—akun aset lancar dan kewajiban lancar akan berubah. Oleh karena itu, pada saat informasi keuangan terakumulasi, kemungkinan besar posisi modal kerja perusahaan telah berubah.

Modal kerja gagal mempertimbangkan jenis spesifik dari akun yang mendasarinya. Misalnya, bayangkan sebuah perusahaan yang aset lancarnya 100% dalam piutang. Meskipun perusahaan mungkin memiliki modal kerja yang positif, kesehatan keuangannya bergantung pada apakah pelanggannya akan membayar dan apakah bisnis dapat menghasilkan uang tunai jangka pendek.

Selain itu, aset dapat dengan cepat menjadi terdevaluasi. Persediaan berisiko usang atau dicuri. Uang tunai fisik juga berisiko dicuri. Oleh karena itu, modal kerja perusahaan dapat berubah hanya berdasarkan kekuatan di luar kendalinya.

Terakhir, modal kerja mengasumsikan semua kewajiban hutang diketahui. Dalam merger atau perusahaan yang bergerak sangat cepat, perjanjian dapat terlewatkan atau faktur dapat diproses dengan tidak benar. Modal kerja sangat bergantung pada praktik akuntansi yang benar, terutama seputar pengendalian internal dan pengamanan aset.

Itulah pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan menghitung likuiditas perusahaan dengan menggunakan net working capital. Bila Anda membutuhkan dana tambahan modal kerja silahkan daftar di Investree. Naikkan omzet, lancarkan cashflow bisnis Anda dengan mengajukan pinjaman bisnis di Investree. Marjin mulai 1% per bulan, proses mudah dan transparan.