Panduan Lengkap Pinjaman Modal Kerja untuk PT: Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

Panduan Lengkap Pinjaman Modal Kerja untuk PT: Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

Pinjaman modal kerja dibutuhkan bisnis untuk berbagai tujuan. Ada yang butuh untuk mengembangkan (ekspansi) bisnis, ada yang untuk memperlancar cash flow, sampai butuh untuk membayar gaji karyawan.

Ya, pinjaman produktif seperti ini memang punya banyak keuntungan. Tak hanya bagi bisnis di skala mikro, namun juga di skala menengah. Untuk itu, yuk, kita bahas lebih lengkap seputar pinjaman modal kerja untuk perusahaan berbentuk PT. 

Apa itu PT?

PT adalah singkatan dari Perseroan Terbatas. Sebuah badan usaha yang dilindungi oleh hukum dan didirikan berdasarkan perjanjian, serta menjalankan kegiatan usahanya dengan modal dasar yang terbagi dalam saham.

PT didirikan oleh minimal dua orang yang perjanjian kesepakatannya harus diketahui notaris dan dibuatkan aktanya untuk mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM (sebelum resmi menjadi perusahaan berjenis PT). 

Modal perusahaan berbentuk PT

Perusahaan berbentuk PT wajib memiliki:

  • Modal dasar untuk menilai seberapa besar perusahaan tersebut. Modal ini akan membantu perusahaan menentukan kelasnya, apakah masuk kelas besar, menengah, atau kelas kecil. Menurut UU Perseroan Terbatas, besar modal dasar minimal adalah Rp50 juta.
  • Modal yang Ditempatkan mengacu pada kesanggupan para pemilik terkait jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Menurut UU Perseroan Terbatas, besar modal yang ditempatkan sebesar 25% dari modal dasar. 
  • Modal yang Disetorkan merupakan sumber dana perusahaan yang paling dianggap nyata karena menunjukkan jumlah modal yang disetor oleh para pemegang saham. Menurut UU Perseroan Terbatas, besar modal yang disetorkan minimal 25% dari modal dasar.   

Keunggulan perusahaan berbentuk PT

Setiap badan usaha memiliki keunggulannya masing-masing. Berikut keunggulan dari perusahaan berbentuk PT, yaitu:

  • Perusahaan berbentuk badan hukum membuat lebih terjamin eksistensinya, meski terjadi pergantian kepemilikan.
  • Mudah mendapatkan sumber dana atau pinjaman modal kerja untuk mengembangkan usaha. 
  • Perpindahan saham dari pemilik sebelumnya ke pemilik baru bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Pinjaman modal kerja untuk PT

Meski banyak keunggulannya, perusahaan berbentuk PT butuh modal awal yang besar untuk mendirikannya. Bahkan tidak hanya di awal, karena semakin besar bisnis, semakin banyak pula modal yang dibutuhkan untuk beroperasi. 

Tapi kamu nggak perlu khawatir, kamu bisa mengajukan pinjaman modal kerja atau biasa disebut juga dengan Kredit Modal Kerja (KMK).

Karakter dari pinjaman modal kerja

Pinjaman (kredit) jenis ini bukan merupakan pinjaman jangka panjang karena tujuan penggunaannya khusus untuk membiayai operasional bisnis. Misal untuk membayar tagihan dagang, menambah inventaris, memperlancar cash flow, dan kebutuhan ekspansi. Jangka waktu pinjaman biasanya juga hanya satu tahun. 

Jaminan pinjaman modal kerja di bank

Jika kamu mengajukan kredit jenis ini di lembaga perbankan, dibutuhkan agunan (jaminan) agar pengajuan kamu disetujui. Beberapa aset yang bisa dijadikan jaminan, seperti:

  • Sertifikat (bilyet) deposito bank.
  • Sertifikat tanah atau bangunan.
  • BPKB kendaraan bermotor.
  • Bukti kepemilikan saham atau obligasi.
  • Emas perhiasan atau batangan. 

Baca juga: Lagi Cari Tempat Pinjaman untuk Usaha? Wajib Tau Ini!

Syarat pengajuan kredit untuk badan usaha

Bagi perusahaan berbentuk badan usaha seperti Perseroan Terbatas (PT), ada sejumlah persyaratan dokumen yang harus dipenuhi (dilansir dari bankmandiri.co.id), seperti:

  • Formulir aplikasi pengajuan.
  • Copy KTP seluruh pengurus dan pemegang saham perusahaan.
  • Copy rekening koran tabungan/giro perusahaan minimal 6 bulan terakhir.
  • Copy NPWP Pribadi/Perusahaan.
  • Copy laporan keuangan perusahaan.
  • Copy akta pendirian perusahaan dan perubahannya (bila ada), beserta anggaran dasar perusahaan.
  • Copy perizinan usaha (SIUP, SITU, TDP/NIB, dll).
  • Copy dokumen kepemilikan jaminan (agunan).   

Perhitungan bunga dan besar cicilan

Kita ambil contoh, perusahaan garmen “Pritex” yang memproduksi pakaian jadi skala besar, ingin membuka pabrik baru dan membutuhkan modal sebesar Rp100 juta. Lalu, pemilik PT mengajukan pinjaman dengan tenor 12 bulan dan bunga 8,7% per tahun. Berapa besar bunga dan cicilan yang harus mereka bayarkan setiap bulannya?

Perhitungan Bunga = 100.000.000 x 8,7% : 12 bulan

= 725.000/bulan

Perhitungan Cicilan = 100.000.000 : 12 bulan

= 8.340.000 + 725.000

= 9.065.000/bulan

Modal kerja dukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan

Akses ke kredit modal kerja yang semakin luas, seharusnya diiringi juga dengan penggunaan dana pinjaman yang bijak. Kenapa? Ya, agar pemanfaatannya sesuai kebutuhan dan tujuan untuk membangun bisnis secara jangka panjang dapat terwujud. Lalu, bagaimana caranya?

Buat rencana penggunaan modal

Segala sesuatu yang terencana akan membuat jalannya lebih teratur. Berlaku juga pada penggunaan dana pinjaman. Usahakan kamu sudah memiliki rencana alokasi dana pinjaman sehingga tujuan pemakaiannya jelas dan tidak asal-asalan. 

Buat rencana pemakaian secara detail, misal untuk pembelian mesin produksi A 30%, mesin produksi B 50%, dan seterusnya. Atau untuk kebutuhan buka cabang baru, misal biaya sewa tempat 30%, pembelian prasarana 20%, bahan baku 30%, dan lainnya. 

Simpan di rekening yang terpisah

Sebaiknya dana pinjaman disimpan di rekening terpisah dari rekening operasional bisnis sehari-hari karena beda peruntukannya. Hal ini untuk mengantisipasi penggunaan dana pinjaman secara tidak tepat dan membuat tujuan pengajuan kredit tidak tercapai. 

Usahakan selalu memakai dana pinjaman sesuai alokasi/rencana penggunaan yang sudah dibuat sebelumnya. Agar kamu tidak terbebani dalam membayar cicilan setiap bulan.  

Catat setiap penggunaan dana pinjaman 

Setiap kali kamu mengeluarkan dana pinjaman, ingat untuk mencatatnya, ya. Sehingga kamu tahu berapa banyak dana yang sudah terpakai dan berapa sisanya. Pencatatan ini juga memudahkan kamu saat membuat laporan keuangan dan menyusun arus kas. 

Sudah menjadi hal yang wajib bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi keuangan secara rutin. Tujuannya untuk mengetahui alokasi dana secara pasti, dan mengukur keefektifan penggunaanya. 

Jangan sampai terlambat membayar cicilan

Setiap pinjaman termasuk kredit modal kerja, juga menerapkan denda keterlambatan. Nah, untuk menghindari hal tersebut, pastikan untuk membayar cicilan pinjaman tepat waktu. Jangan sampai beban cicilan menjadi lebih besar karena kamu harus membayar denda. 

Baca juga: Strategi Membayar Cicilan Pinjaman Usaha dengan Tepat Waktu

Membayar cicilan tepat waktu juga membuat track record kredit perusahaan jadi baik, dan memudahkanmu bila ingin mengajukan pinjaman berikutnya. 

Ajukan pinjaman berikutnya di Investree aja. Pinjaman modal kerja tanpa jaminan aset tetap, prosesnya mudah, dan 100% online. Suku bunga mulai 12% per tahun dengan limit kredit hingga Rp2 miliar. Tunggu apa lagi? Gabung bersama Investree di sini!  

Referensi: 

DBS. 20 Februari 2022. Langkah Bijak dan Aman Menggunakan Pinjaman Modal Usaha. Dbs.id: https://bit.ly/44EZ6xT