Wajib Tahu! 8 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Istilah pasar uang maupun pasar modal mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat awam. Namun, hal ini tak berlaku bagi mereka para pelaku bisnis dan investasi. Pada prinsipnya, pasar uang dan pasar modal ini sama-sama merupakan tempat untuk melakukan transaksi, namun ada banyak perbedaan di antara keduanya. Apa saja yang membedakannya? Yuk, simak 8 perbedaan pasar uang dan pasar modal berikut ini!

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

  • Berdasarkan Jangka Waktu

Perbedaan utama antara pasar uang dan pasar modal terletak dari jangka waktunya. Pada pasar uang, penawaran transaksi antara pemilik dana dan peminjam dana yang bertemu secara langsung bersifat jangka pendek, kurang dari satu tahun. Sedangkan pada pasar modal, transaksi yang terjadi banyak menawarkan penanaman modal dalam jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Meski memiliki perbedaan terkait jangka waktu, keduanya sama-sama dikelola oleh pihak profesional yang dapat menjamin aktivitas investasi Anda berjalan dengan lancar.

  • Berdasarkan Pilihan Instrumen

Pada pasar uang, instrumen yang ditawarkan adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Sementara pada pasar modal, instrumen yang ditawarkan berupa surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, dan instrumen derivatif.

  • Berdasarkan Institusi

Selanjutnya, perbedaan antara pasar uang dan pasar modal bisa Anda tinjau dari institusi atau pengawas tertingginya. Pengawas tertinggi pada pasar uang adalah Bank Indonesia. Sedangkan pada pasar modal adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang mengawasi kegiatan di bursa efek. 

  • Berdasarkan Likuiditas Pasar

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya setiap saat. Dari tingkat likuiditasnya, pasar uang memiliki instrumen yang lebih cepat cair dibandingkan instrumen pasar modal.

  • Berdasarkan Risiko

Jika bicara soal risiko, sebagai sarana investasi, baik pasar uang dan pasar modal pasti menawarkan risiko yang beragam. Dari tingkat risikonya, pasar uang memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan pasar modal. Risiko yang lebih rendah ini biasanya berkaitan dengan penanaman modal yang cukup rendah di pasar uang. Oleh karena itulah, Anda dapat berinvestasi di pasar uang dengan modal yang cukup terjangkau. 

Di sisi lain, pasar modal menawarkan profil risiko yang lebih fluktuatif. Salah satu instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif tinggi adalah saham. Saat membeli saham dari sebuah badan usaha di pasar modal, Anda perlu paham bahwa akan ada risiko nilai saham tersebut turun. Risiko tersebut yang akan membawa kerugian dengan nilai yang cukup besar. Meskipun memiliki risiko kerugian yang cukup besar, besarnya keuntungan yang ditawarkan pasar modal juga berbanding lurus dengan potensi risikonya.

  • Berdasarkan Return

Jika Anda berinvestasi pada pasar uang, maka return yang didapatkan berupa bunga bank. Sementara return yang didapatkan dari investasi pada pasar modal adalah dividen atau capital gain. Dividen adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan capital gain adalah perolehan keuntungan akibat kenaikan harga saham.

  • Berdasarkan Aspek Fungsional

Dari aspek fungsionalnya, pasar uang memiliki fungsi untuk mendorong likuitas dana dalam. Sementara itu, pasar modal mempunyai fungsi untuk menstabilkan ekonomi karena waktunya yang sifatnya jangka panjang.

  • Berdasarkan Jenis Keuntungan

Dari segi jenis keuntungannya, pasar uang memiliki keuntungan pada pergerakan nilai yang stabil, tingkat likuiditas tinggi, dan bisa berinvestasi di mana saja. Sementara itu, investasi pada pasar modal memiliki keuntungan return yang relatif tinggi, pilihan instrumen yang beragam, dan produknya juga dapat dijadikannya sebagai jaminan.

Baca juga: 9 Manfaat Pasar Modal yang Harus Kamu Ketahui!

Itulah penjelasan mengenai 8 perbedaan pasar uang dan pasar modal. Semoga setelah mengetahui perbedaan tersebut, Anda yang berencana berinvestasi, bisa bijak menentukan pilihan terbaik yang sesuai dengan kepribadian Anda. Tapi jika Anda masih ragu untuk berinvestasi di pasar uang maupun pasar modal, P2P Lending Investree siap menjadi alternatif dalam berinvestasi. Dengan imbal hasil yang atraktif hingga 20% per tahun dan dilengkapi perlindungan asuransi kredit, Anda bisa meminimalisir risiko sekaligus mendapatkan keuntungan maksimal. 

Tunggu apalagi? Coba investasi melalui Investree sekarang!

daftar lender investree sekarang