Sekarang Eranya Pinjaman Usaha dan Modal Kerja Tanpa Jaminan, Investree Punya Ini!

Sekarang Eranya Pinjaman Usaha dan Modal Kerja Tanpa Jaminan, Investree Punya Ini!

Indonesia yang memiliki 275 juta penduduk menjadi pasar yang menjanjikan bagi sebuah bisnis untuk berkembang. Namun sayangnya, pihak perbankan enggan menyalurkan pinjaman modal usaha ke pelaku dalam negeri. Menurut CNBC Indonesia, sebanyak 31,4% modal yang dimiliki perbankan, disalurkan untuk membeli surat utang pemerintah. Dengan kata lain, mereka lebih memilih untuk memberi pinjaman ke negara. 

Memang nggak salah, hanya saja akses pinjaman usaha bagi industri dalam negeri jadi terbatas. Pelakunya menjerit kesulitan mendapat pinjaman modal dan usaha mereka jadi sulit berkembang. 

Karena itu, hadirlah solusi yang ditawarkan financial technology (fintech), khususnya fintech pendanaan atau fintech lending, dengan memberi akses pinjaman usaha dan modal kerja tanpa jaminan. Sehingga peluang bagi pelaku usaha untuk memperoleh pinjaman modal semakin terbuka lebar.

Perusahaan fintech lending seperti Investree punya beberapa produk pinjaman usaha dan modal kerja tanpa jaminan yang bisa diakses para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Apa saja produk pinjaman usaha tanpa jaminan yang dimiliki Investree? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!   

Buyer Financing 

Buyer Financing adalah produk pinjaman modal usaha tanpa jaminan, yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM sebagai pembeli grosir dari perusahaan ritel besar. Tantangan yang sering mereka alami, pembelian barang dalam jumlah besar tentu membutuhkan modal yang banyak. Apalagi pembayaran yang dilakukan biasanya harus tunai (tidak bisa dicicil). Agar usaha mereka tetap berjalan, harus ada bantuan modal yang dapat memperlancar arus kas bisnis.

UMKM bisa memperoleh pinjaman modal usaha untuk memenuhi kebutuhan stok barang lebih cepat, dengan memanfaatkan bukti pemesanan berupa PO atau purchase order ke perusahaan ritel besar sebagai jaminan. Nantinya, dana para Lender Investree akan langsung disalurkan ke perusahaan ritel tersebut untuk membayar pesanan stok barang. Bisnis tetap bisa berjalan dengan baik, tanpa mengkhawatirkan perputaran arus kas. 

Syarat pengajuan pinjaman Buyer Financing

Lewat produk Buyer Financing, Investree akan memfasilitasi pinjaman maksimal 100% dari nilai purchase order (di luar pajak) yang ditujukan ke perusahaan ritel besar. Namun, ada beberapa syarat yang ditetapkan kepada pelaku UMKM jika ingin memanfaatkan produk pinjaman ini. Apa saja?

  1. Terdaftar menjadi pembeli grosir di perusahaan ritel besar (contohnya Lotte Mart, Indogrosir, Hypermart) selama minimal 1 (satu) tahun.
  2. Memiliki rekam jejak pembayaran yang baik.
  3. Mendapatkan referensi dari perusahaan ritel besar yang terafiliasi dengan Borrower, setelah dilakukannya verifikasi dan validasi.  

Working Capital Term Loan

Working Capital Term Loan (WCTL) adalah produk pinjaman modal kerja yang ditujukan kepada pelaku UMKM yang memiliki model bisnis unik, seperti menerima pembayaran melalui transfer bank atau pembayaran digital, bekerja sama dengan penyedia jasa logistik, menggunakan aplikasi sistem kasir (Point of Sales atau POS), dan memiliki kontrak atau SPK yang sedang berjalan. Produk pinjaman ini bisa jadi pilihan bagi UMKM yang ingin menambah modal kerja untuk peningkatan kapasitas produksi. 

Catatan penjualan bisnis UMKM dari Agen Pembayaran Online (payment gateway) dan/atau Penyedia Jasa Logistik akan dijadikan dasar penilaian credit-scoring bagi Investree. Saat ini Investree telah bekerja sama dengan perusahaan payment gateway Midtrans untuk memberi akses pembiayaan “Midtrans Merchant Financing” kepada para pelaku UMKM yang tergabung dalam ekosistem Midtrans. Pinjaman yang dapat diajukan hingga Rp2 miliar, sehingga usaha mereka bisa lebih berkembang.  

Invoice Financing

Nah, kalau ini produk andalan Investree sejak berdiri pada 2015, nih. Invoice Financing adalah pinjaman modal kerja yang ditujukan kepada pelaku UMKM yang memiliki hubungan bisnis atau sedang menjalankan kontrak bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar seperti BUMN, multinasional, dan lembaga pemerintah. Produk ini terbagi menjadi dua pilihan, yaitu Pre-Invoice Financing dan Invoice Financing. Apa perbedaannya?

Penjelasan Pre-Invoice Financing dan Invoice Financing

Sebut saja kamu mendapat proyek pekerjaan “Pengadaan Alat Tulis Kantor” dari Kementerian Keuangan. Lalu, kamu akan menerima SPK dan PO dari pemberi kerja. Tapi ternyata, modal untuk mengerjakan proyek tersebut tidak mencukupi. Nah, kamu bisa mengajukan pinjaman Pre-Invoice Financing dengan menjaminkan SPK dan PO tersebut, agar proyek pekerjaan dapat tetap berjalan. 

Sedangkan, saat kamu sudah memiliki modal dan bisa mengerjakan proyek “Pengadaan Alat Tulis Kantor” hingga selesai, kamu akan mengajukan invoice penagihan ke Kementerian Keuangan sebagai pemberi kerja. Tapi ternyata, Kemenkeu butuh waktu lebih lama untuk melunasi tagihan/invoice. Padahal, modal yang terpakai tadi – dibutuhkan untuk mengerjakan proyek pekerjaan lain. Nah, kamu bisa mengajukan pinjaman Invoice Financing agar arus kas tetap lancar, dan pekerjaan yang lain tidak tertunda. 

Saat ini, Investree bekerja sama dengan Blibli untuk memberi pinjaman usaha tanpa jaminan berupa Pre-Invoice Financing kepada merchant SIPLah Blibli. Investree juga bermitra dengan Garuda Financial untuk menyalurkan pendanaan (modal kerja) kepada para pemenang tender/pengadaan pemerintah, lewat produk pinjaman Invoice Financing

Pinjaman Usaha Mikro

Pinjaman Usaha Mikro adalah produk pinjaman yang ditujukan kepada wirausaha mikro (perseorangan/individu) yang memiliki usaha/bisnis sederhana di berbagai bidang, seperti pembudidaya ikan, pemilik toko kelontong, pengelola binatu rumahan, dan sejenisnya. Produk pinjaman modal usaha ini tanpa jaminan, sehingga dapat memberi mereka akses ke permodalan dengan cara yang lebih mudah.

Investree bekerja sama dengan ekosistem (perusahaan/koperasi) seperti dengan eFishery dan Dagangan, yang menaungi para pelaku usaha mikro. Proses pengajuan pinjaman bisa dilakukan langsung melalui platform mereka. Pelaku usaha mikro (Borrower) dapat memperoleh pinjaman mulai dari Rp1 juta – Rp2 miliar, dengan dua skema pengembalian yaitu cicilan dan penuh (sekali bayar).   

Ketentuan Borrower di Investree 

Bagi pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman usaha tanpa jaminan, bisa banget mengajukannya lewat Investree. Namun, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi agar pengajuan pinjaman dapat disetujui. 

Berikut ketentuan menjadi Borrower di Investree:

  1. Tidak digunakan untuk kebutuhan konsumtif.
  2. Perusahaan berbentuk badan usaha PT/CV, yang sudah berdiri di atas satu tahun (sesuai akta pendirian).
  3. Memiliki kantor representatif di Bandung/Jabodetabek/Jawa Tengah/Jawa Timur.
  4. Memiliki pendapatan kotor di atas Rp2,5 miliar per tahun.
  5. Diperbolehkan bila pernah atau sedang memiliki pinjaman di institusi keuangan lainnya.
  6. Klien/konsumen/pemberi kerja (pengguna jasa) Borrower, juga merupakan entitas bisnis berbadan hukum PT/CV, atau BUMN/BUMD/Lembaga Pemerintah.
  7. Rata-rata proyek pekerjaan yang diambil perusahaan bernilai di atas Rp50 juta. 

Jika kamu memenuhi ketentuan di atas dan tertarik mengajukan pinjaman modal usaha tanpa jaminan melalui Investree, segera daftar dan ajukan pinjamanmu di sini. Ini saatnya, #GrowToge7her!