Hadirkan Layanan Pendanaan Minim Risiko, Ini Upaya Mitigasi oleh Investree

Apa yang Anda ketahui tentang fintech lending? Ya, fintech lending merupakan layanan pendanaan atau pinjam-meminjam uang yang difasilitasi oleh perusahaan teknologi finansial atau fintech. Salah satu contohnya adalah Investree sebagai pionir fintech lending yang secara spesifik menyalurkan pinjaman produktif kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Investree menghubungkan pihak pemberi pinjaman atau lender yang ingin memberikan pendanaan dengan tujuan profit kepada pemilik usaha yang membutuhkan modal (borrower).

Dari kacamata lender, seperti kebanyakan instrumen pendanaan atau investasi lainnya, aktivitas fintech lending tentu punya risiko yang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tapi mampu diminimalisasi. Tiap fintech lending juga punya caranya sendiri-sendiri dalam memitigasi risiko. Nah, kalau di Investree, kira-kira apa upaya yang biasa dilakukan dan sudah menjadi standar untuk memastikan hanya pendanaan berkualitas yang ditawarkan kepada lender? Dari pada penasaran, yuk, simak ulasannya di bawah ini!  

Memberi pinjaman kepada badan usaha

Anda pasti tahu kalau sebagai lender di Investree, Anda akan mendanai pinjam produktif dari borrower yang telah berbadan hukum atau berstatus PT/CV. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri karena pendanaan Anda jadi lebih terukur dari segi risiko. Kenapa bisa begitu? Pendirian badan usaha menunjukkan suatu bisnis telah berdiri sendiri sebagai sebuah entitas. Terdapat struktur organisasi yang berlaku sebagai penanggung jawab untuk menjalankan operasional bisnis. Perputaran cash flow bisnis juga akan dikelola secara proporsional dan memiliki detail laporan keuangan yang dapat mencerminkan kelayakan bisnis tersebut.

Dengan kata lain, bisnis yang berbadan usaha dinilai lebih “dewasa” sehingga mampu mengelola risiko bisnis dengan lebih baik. Termasuk dalam menentukan sejauh mana perusahaan mempunyai kapasitas pengembalian pinjaman jika mengajukan pinjaman. Investree juga berkomitmen menyalurkan pinjaman kepada borrower yang didukung oleh payor perusahaan tepercaya, seperti perusahaan multinasional, terbuka, dan pemerintahan. Sehingga pembayaran pinjaman lebih terjamin dilakukan secara tepat waktu sesuai dengan tenor pinjamannya. Bentuk kerja sama ini tentu hanya diterapkan oleh perusahaan berbentuk PT.

Selain itu, PT punya kesempatan untuk mengikuti tender pemerintah dalam rangka mengembangkan bisnis. Proyek semacam itu juga dibiayai oleh Investree dan Anda dapat turut mendanai. Kenali ragam produknya di sini. Investree bekerja sama dengan platform pengadaan elektronik (e-procurement) seperti Pengadaan.com dan Mbiz.co.id untuk memfasilitasi vendor mereka yang berhasil memenangkan tender di LKPP/LPSE ke akses permodalan. Para vendor bisa menjaminkan tagihan (invoice) yang belum dibayarkan oleh penyelenggara tender atas pekerjaan yang sudah selesai, atau bisa juga berupa Surat Perintah Kerja (SPK). Ini membuat proses monitoring dapat dilakukan dengan lebih mudah untuk mengurangi risiko.

Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pendanaan wirausaha mikro

Di Investree, Anda tidak cuma bisa memberikan pendanaan kepada PT/CV tapi juga pelaku UMKM individu alias wirausaha mikro, lho. Lantas, bagaimana dengan risikonya? Untuk borrower individu, apakah pengembalian pinjaman lebih tidak pasti? Tenang! Tidak akan terjadi. Dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro milik perseorangan/individu di Indonesia, Investree mengandalkan kolaborasi untuk mencegah risiko pendanaan bagi lender yang mendanai pinjaman wirausaha mikro tersebut. Sebentar lagi, Anda dapat mendanai produk baru bernama Micro Productive Loan atau Pinjaman Usaha Mikro.

Pinjaman Usaha Mikro ditujukan bagi wirausaha mikro individu yang memiliki bisnis sederhana di berbagai bidang, seperti petambak ikan, pemilik toko kelontong, pengelola binatu rumahan, dan sejenisnya. Bentuk pinjaman ini menarik karena untuk menyalurkan pinjaman ke wirausaha mikro, Investree akan bekerja sama terlebih dahulu dengan ekosistem yang menaungi para wirausaha tersebut. Pengajuan hingga pengembalian pinjaman dimonitor langsung oleh Investree dan rekanan. Sehingga Investree dapat memastikan pendanaan Anda lebih terukur risikonya.

Selain dapat digunakan untuk diversifikasi portofolio pendanaan Anda, kalau mau mendanai Pinjaman Usaha Mikro ini, Anda bisa menikmati manfaat lainnya seperti imbal hasil atraktif, proses pendanaan lebih cepat karena nilai pinjaman yang tergolong rendah, proses mudah dan 100% online, serta yang tak kalah penting, kerja sama dengan ekosistem rekanan menjadikan risiko pendanaan Anda lebih terukur. Salah satunya yang sudah berjalan di Investree adalah pembiayaan bagi petambak ikan yang tergabung dalam platform rekanan e-Fishery. Jadi tidak sabar, kan, mendanai Pinjaman Usaha Mikro? Nantikan pada September ini!

Penilaian credit scoring modern, didukung oleh rekanan berkualitas 

Dalam hal penilaian kredit bagi borrower, Investree menerapkan model credit bureau scoring bermitra dengan IdScore Pefindo Biro Kredit. IdScore adalah Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) yang telah mendapat izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Desember 2015. IdScore membantu Investree dalam mensuplai informasi perkreditan meliputi profil/karakter borrower, skor kredit, laporan historis perkreditan selama 1 (satu) tahun terakhir, tingkat risiko, hingga persentase kemungkinan gagal bayar dari borrower. Semua ini dinilai dengan menggunakan infrastruktur modern yang sudah teruji. Ditambah untuk credit scoring, Investree bekerja sama dengan platform credit scoring alternatif AIForesee yang membantu memberikan informasi tambahan dalam melakukan penilaian kelayakan kredit calon borrower. Berlapis-lapis verifikasinya!

Selain itu, Investree juga memanfaatkan sistem Fintech Data Centre (FDC) untuk mengetahui histori kredit borrower bagi mereka yang pernah melakukan pinjaman sebelumnya di perusahaan fintech lending legal. Semua informasi perkreditan borrower akan digunakan Investree untuk menganalisis kredit dan pengambilan keputusan yang cepat dan cermat. Sehingga, hanya pendanaan berkualitas yang ditawarkan kepada lender di marketplace Investree. Data Juni 2021 menunjukkan, Investree berhasil mempertahankan angka TKB90 sebesar 98,56% salah satunya berkat dukungan dari rekanan-rekanan berkualitas. Adanya manajemen risiko yang terukur, dapat meningkatkan volume penyaluran pendanaan, sambil tetap mampu menjaga hak para lender.

Sejak berdiri pada 2015 hingga Mei 2022, Investree tercatat telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp11,77 triliun kepada pelaku UMKM. Jumlah borrower atau pelaku UMKM aktif di Investree telah mencapai 12 ribu entitas yang datang dari berbagai kategori peminjam. Ditambah tren kenaikan jumlah permintaan pinjaman sebanyak 30%–40% tahun lalu, membuat Investree semakin optimis untuk menghadirkan lebih banyak inovasi yang mampu mendorong pelaku UMKM semakin bertumbuh dan berdaya. Mau ikut serta mengakselerasi bisnis pelaku UMKM sebagai the backbone of the Indonesian economy” dan mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia? Yuk, danai pinjaman yang sudah termitigasi risikonya dengan baik di Investree! Cek di sini.

Referensi:

Admin. Kelebihan & Kekurangan PT yang Perlu Diketahui Sebelum Memilih Badan Usaha. Libera.id (Blog): https://bit.ly/3PNE5ZE  

Cakrawala. 28 Agustus 2020. Investree Bekerja Sama dengan Pengadaan.com Tawarkan Solusi Permodalan. Infokomputer.grid.id: https://bit.ly/3Kffxb5 

PressRelease.id. 10 November 2020. Investree Gandeng Gramindo untuk Perluas Akses Pembiayaan Bagi Perempuan dengan Bisnis Super Mikro. Pressrelease.kontan.co.id: https://bit.ly/3ASAYvD  

Aziz Rahardyan. 31 Mei 2022. Habis Ikut Caplok Bank Amar (AMAR), Ini Rencana Investree Sepanjang 2022. Finansial.bisnis.com: https://bit.ly/3TgUkRZ