Seperti yang sudah diketahui, modal kerja dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Oleh sebab itu, ketersediaan modal kerja harus disesuaikan dengan kegiatan operasional perusahaan. Jika modal kerja terlalu kecil, tentu akan menghambat segala kegiatan operasional.Tentu hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Tersedianya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan Modal kerja yang banyak pun tidak lantas membuat bisnis Anda lancar. Sebab, hal ini berarti ada dana yang menganggur ataupun tidak produktif. Dalam menentukan jumlah modal kerja yang sesuai dengan kemampuan operasional perusahaan, ada beberapa faktor yang memengaruhi modal kerja yaitu:
- Sifat atau jenis perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kebutuhan modal kerja yang berbeda-beda. Jika perusahaan Anda adalah perusahaan jasa, modal kerja yang dibutuhkan relatif sedang dengan fokus pemasaran dan kualitas pelayanan. Jika perusahaan Anda adalah bisnis dibidang produksi, tentu modal kerja akan lebih tinggi pada produk, ketersediaan bahan baku, dan pemasaran. Selain itu, perusahaan jasa tidak memerlukan investasi pada kas, piutang maupun persediaan.
- Waktu produksi barang. Saat memulai bisnis, Anda harus memikirkan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. Sebab, semakin lama jangka waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang akan menyebabkan biaya lain bertambah seperti biaya perawatan atau maintenance dan menyebabkan modal kerja semakin banyak.
Baca juga: Pengertian, Komponen, Jenis-Jenis, dan Cara Membuat Neraca Keuangan
- Syarat pembelian dan penjualan. Besar kecilnya modal kerja juga dipengaruhi oleh syarat kredit pembelian barang dan syarat kredit penjualan. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan meminimalisir kebutuhan kas untuk biaya perawatan bahan baku barang. Selain itu, semakin lunak jangka kredit dan semakin panjang waktunya, maka modal kerja yang harus dialokasikan semakin besar.
- Tingkat perputaran persediaan. Dalam menentukan modal kerja, Anda harus mempertimbangkan tingkat persediaan barang secara efisien. Sebab, semakin tinggi tingkat perputaran persediaan barang maka modal kerja semakin rendah. Jika semakin tingginya perputaran persediaan, maka risiko kerugian juga akan semakin berkurang.
- Tingkat perputaran piutang. Kebutuhan modal kerja juga dipengaruhi jangka waktu penagihan piutang. Apabila piutang terkumpul dalam waktu pendek berarti kebutuhan akan modal kerja semakin rendah atau kecil.
- Volume penjualan. Untuk mendukung kegiatan operasional, bisnis Anda tentu membutuhkan modal kerja, terutama saat demand sedang tinggi. Untuk itu, volume penjualan bisa memengaruhi modal kerja bisnis Anda.
- Faktor musim dan siklus. Naik turunnya penjualan biasanya disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Jika bisnis Anda dipengaruhi musim dan siklus, umumnya modal kerja yang dibutuhkan cenderung lebih pendek.Perusahaan yang dipengaruhi oleh musim membutuhkan jumlah modal kerja yang relatif pendek. Modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan barang berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan menjelang puncak penjualan. Contohnya bisnis baju muslim menjelang hari raya tiba.
- Perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin maju tentu berdampak pada kebutuhan terhadap modal kerja. Hal ini dikarenakan dalam proses produksi lebih cepat namun membutuhkan biaya membeli alat produksi dengan mesin ataupun penambahan jumlah karyawan.
Baca juga: 7 Tips Membangun Usaha Ternak Petelur yang Tepat Bagi Pemula
- Ukuran perusahaan. Perusahaan besar mempunyai perbedaan modal kerja yang mencolok dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar dengan banyak sumber dana mungkin membutuhkan modal kerja yang lebih kecil diandingkan dengan total aktiva atau penjualan.
- Aktivitas perusahaan. Keadaan bisnis berdampak pada tingkat modal kerja. Sebuah perusahaan yang menawarkan jasa tidak akan membutuhkan persediaan. Sebuah perusahaan yang menjual secara tunai tidak akan memberikan piutang.
- Perilaku menghadapi untung dan risiko. Jika bisnis Anda memiliki aset lancar yang besar, tentu hal ini akan mengurangi keuntungan secara keseluruhan. Oleh karena itu, semakin besar tingkat aset lancar, makin kecil risiko. Kas menyediakan keamanan dalam membayar tagihan. Persediaan memberikan risiko yang lebih kecil akan kebutuhan lebih barang untuk dijual.
Dalam menentukan modal kerja bisnis, faktor-faktor tersebut patut Anda pertimbangkan untuk meraup keuntungan dan tentu saja mencegah kerugian. Pastikan Anda juga mengetahui target market produk Anda sehingga dapat membantu menentukan modal kerja yang bisnis Anda butuhkan. Masih belum mencukupi modal kerja bisnis Anda? Tenang!
Ada salah satu penyedia pinjaman modal usaha yang aman dan terpercaya yaitu Investree. Naikan omzet, lancarkan cashflow bisnis Anda dengan mengajukan pinjaman bisnis di Investree. Marjin mulai 1% per bulan, proses mudah dan transparan.
Referensi:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/277/05.2%20bab%202.pdf?sequence=5&isAllowed=y