Alasan Investor Memilih Produk Investasi Syariah di Indonesia

Terdapat beberapa instrumen investasi syariah di Indonesia yang bisa menjadi pilihan. Sebut saja saham syariah, reksa dana syariah, deposito syariah, sampai SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Dilansir dari Bareksa.com, jumlah investor di pasar modal syariah sudah mencapai 108.345 orang pada Maret 2022. Pertumbuhan yang terus terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan minat masyarakat memilih produk investasi syariah semakin tinggi. Tapi sebenarnya apa, sih, alasan investor memilih produk investasi syariah? Yuk, sama-sama kita cari tahu!

Investasi yang halal, profit jadi lebih berkah

Investasi umumnya dilakukan dengan tujuan mendapat keuntungan atau profit. Nah, investasi syariah tidak hanya membuat Anda bisa mencapai tujuan tersebut, tapi juga membantu Anda melakukannya dengan benar. Kenapa? Karena prinsip utama investasi syariah tidak menyalurkan dana investasi ke emiten/produk yang berhubungan di bidang yang membawa keburukan/mudharat bagi lingkungan dan masyarakat. Misal, ada perusahaan yang memproduksi minuman keras atau produk-produk haram lainnya, dan perusahaan yang terbukti melanggar ketentuan lingkungan hidup. Perusahaan tersebut tidak akan diterbitkan pada produk investasi seperti reksa dana atau saham syariah. 

Prinsip syariah mendorong investor untuk berpartisipasi dalam transaksi investasi yang halal dan juga thayib/baik. Ketika ada perusahaan di pasar modal misalnya, yang punya potensi profit tinggi tapi model bisnis yang mereka terapkan tidak sesuai syariat Islam, perusahaan tersebut tetap akan dikecualikan. Dengan begitu, investasi syariah tak hanya berorientasi pada profit tapi juga membuat Anda menerima profit yang lebih berkah. 

Aman dari penipuan dan bebas riba

Investasi syariah sudah melalui kajian Dewan Syariah Nasional MUI yang memastikan di dalamnya tidak ada unsur-unsur riba dan dijamin halal. Pada investasi syariah dilarang melakukan Bai’ Al Ma’dum yaitu melakukan penjualan atas sesuatu yang belum dimiliki, dan melarang unsur Taghrir atau Gharar yaitu kebohongan, misal memberi janji-janji yang belum pasti kebenarannya/berlebihan (mengandung kebohongan). Itu mengapa, investasi syariah bisa meminimalisir terjadinya penipuan karena bukan merupakan produk hasil spekulasi. Transparansi dalam produk investasi syariah juga menjadi nilai tambah yang membantu Anda menilai secara objektif kinerja dari investasi itu sendiri. Anda bisa memahami dengan pasti seluruh prosedur yang diterapkan dan bebas rasa khawatir atas praktik penipuan.

Cocok sebagai pilihan diversifikasi

Saat berinvestasi para ahli selalu menyarankan untuk melakukan diversifikasi. Salah satu manfaatnya agar risiko investasi dapat diminimalisir. Nah, ketika Anda sudah berinvestasi pada produk konvensional, produk syariah bisa menjadi pilihan tambahan untuk melakukan diversifikasi dan memperkaya portofolio agar hasilnya lebih maksimal. Profit produk investasi syariah juga tidak kalah bersaing dari yang konvensional. Pilihan produknya juga punya jangka waktu investasi yang beragam, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. 

Sesuaikan dana investasi Anda untuk melakukan diversifikasi. Pastikan pembagiannya seimbang. Tak harus besar, dana kecil pun bila Anda tempatkan di produk yang tepat, bisa mendatangkan cuan maksimal. Apalagi banyak investasi syariah yang menetapkan modal awal kecil. Seperti reksa dana syariah, Anda bisa mulai berinvestasi dari Rp100.000.

Tahan banting di berbagai situasi/kondisi

Sebut saja produk saham syariah terbukti lebih “imun” ketika pandemi di awal tahun 2020 (dilansir dari cnbcindonesia.com). Saat IHSG dan indeks LQ45 turun masing-masing -16,76% dan -21,42%, sedangkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) hanya turun -14,52% dan Jakarta Islamic Index (JII) hanya turun -15,68%. Secara global, penelitian Syed dan Shaista dalam Islamic Economics Studies, Vol. 22, No. 1 pada Mei 2014 menunjukkan bahwa Dow Jones Islamic Capital Market Index dan FTSE Global Islamic Index Series lebih stabil saat melalui krisis keuangan pada 20072008.

Selain itu, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham syariah di Indonesia sudah mencapai lebih dari 450 emiten atau 64% dari total keseluruhan saham yang ada, dengan kapitalisasi pasar mencakup 49% total keseluruhan kapitalisasi di BEI. Selain yang sudah disebutkan di atas, perusahaan dengan rasio utang berbasis bunga yang lebih dari 45% total aset perusahaan, juga tidak akan lolos kriteria saham syariah di Indonesia. Alasan ini juga yang membuat saham syariah dinilai lebih tahan banting karena hanya emiten dari perusahaan terpilih yang akan ditawarkan. 

Punya risiko relatif lebih rendah

Salah satu syarat produk investasi syariah lainnya adalah bebas dari unsur tanajusy yang artinya tidak diperbolehkan menawar produk dengan harga lebih tinggi bagi mereka yang tidak bermaksud membeli. Atau, hanya bertujuan untuk “menggoreng” agar memicu terjadinya volatilitas pasar. Ditambah faktor transparansi, perusahaan yang dipilih secara selektif, dan minim penipuan – membuat kinerja produk syariah lebih stabil dan risiko investasi jadi lebih rendah. 

Jika Anda menginginkan produk investasi syariah yang benar-benar aman karena sudah dijamin oleh Undang-Undang, Anda bisa memilih Sukuk Tabungan seri ST009 yang mulai ditawarkan pada tanggal 11 November30 November 2022. Kupon dari produk SBSN ini 6,15 per tahun (floating with floor) dengan jangka waktu 2 (dua) tahun. Sepanjang 2022, ST009 bakal punya kupon tertinggi dari produk-produk SBN/SBSN lain. Lumayan banget daripada hanya menaruh dana investasi Anda di deposito, yang rata-rata bunganya hanya sekitar 2,5%3% per tahun. Tertarik ingin melakukan pemesanan? Masa penawarannya cuma 20 hari, sikat! Segera beli di sini.

Referensi: 

Admin. 16 Desember 2022. Bukan Sekedar Investasi, Ini Alasan Mengapa Investasi Syariah Layak Jadi Pilihan. Blog.principal.co.id: https://bit.ly/3Ak9jD9

Rahajeng KH. 23 Juni 2021. Sejumlah Alasan untuk Hijrah ke Pasar Modal Syariah. Cnbcindonesia.com: https://bit.ly/3UtDGhY 

Abdul Malik. 18 April 2022. BEI Targetkan Jumlah Investor Pasar Modal Syariah Naik 30 Persen. Bareksa.com: https://bit.ly/3NOKBAj