Sukuk Tabungan dan Peranannya dalam Perekonomian Indonesia

Sukuk Tabungan dan Peranannya dalam Perekonomian Indonesia

Tahukah kamu, kalau sukuk tabungan disebut juga green sukuk? Apa yang dimaksud dengan green sukuk? Green sukuk adalah instrumen investasi berbasis prinsip syariah yang bertujuan untuk menunjang perekonomian Indonesia (pembiayaan APBN) dan pembangunan proyek ramah lingkungan. Instrumen investasi ini berbentuk obligasi atau underlying asset yang bisa dibeli oleh investor ritel. 

Sukuk tabungan, green sukuk berprinsip syariah

Sukuk tabungan adalah produk SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang merupakan tabungan investasi orang perseorangan dalam mata uang rupiah. Dikatakan sesuai prinsip syariah karena sukuk tabungan tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), serta riba. Imbal hasil atau kupon yang dibayarkan setiap bulan disebut juga dengan ujrah atau uang sewa.

Baca juga: Alasan Investor Memilih Produk Investasi Syariah di Indonesia

Hasil perolehan dari instrumen sukuk tabungan, diutamakan pemerintah untuk membiayai kebijakan dalam tujuan penanganan perubahan iklim. Seperti, pembangunan Science & Technology Park yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat – dibiayai oleh sukuk tahun 2019 – 2020 dan Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur yang dibiayai oleh sukuk tahun 2015 – 2021.     

Asal-usul penerbitan green sukuk

Sejak 2013, pemerintah telah menerbitkan SBSN untuk pembiayaan proyek infrastruktur atau disebut juga Project Financing Sukuk, yang nilainya sudah mencapai Rp175,37 triliun dengan total 4.316 proyek pembangunan di 34 provinsi.

Meski begitu, kemunculan green sukuk yang sesuai dengan The Republic of Indonesia SDGs Government Securities Framework – baru diterbitkan pertama kali (secara online) di tahun 2018, yang terus berlanjut hingga sekarang.

Beberapa alasan dimunculkannya investasi green sukuk seperti dilansir dari Kementerian Keuangan, yaitu:

  • Sebagai momentum gerakan cinta lingkungan.
  • Meningkatkan kesadaran generasi milenial terhadap lingkungan.
  • Sebagai upaya menurunkan emisi karbon.
  • Sebagai komitmen untuk mencegah perubahan iklim (climate change).
  • Berkontribusi membiayai proyek ramah lingkungan.   

Apa tujuan dari pembangunan ramah lingkungan? 

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kerentanan terhadap dampak perubahan iklim. Cuaca yang sering berubah-ubah, akan mempengaruhi periode musim hujan dan kemarau. Berkaitan dengan perubahan iklim tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi efek gas rumah kaca hingga 26% pada 2020 dan 29% pada 2030. 

Untuk bisa mencapai target tersebut, Indonesia butuh pemasukan dana yang tidak sedikit. Diprediksi membutuhkan dana sekitar Rp3.641 triliun per tahun. Nilai anggaran untuk pembiayaan aksi penyelamatan lingkungan hidup tersebut, jelas melebihi budget nasional.

Nah, agar perekonomian Indonesia tetap stabil, pemerintah menawarkan instrumen sukuk tabungan (ST) yang merupakan green sukuk ritel kepada masyarakat untuk mendanai proyek ramah lingkungan. Karena bagaimana pun, isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi tanggung jawab kita bersama.

Peran sukuk tabungan terhadap perekonomian Indonesia

Dalam hal ini, sukuk negara punya kontribusi besar terhadap pembiayaan APBN dan sebagai katalisator berkembangnya industri keuangan syariah di Indonesia. Kontribusinya terhadap pembiayaan defisit APBN yang nilainya terus naik dari tahun ke tahun, bantu menstabilkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini.  

Pencapaian sukuk tabungan dari tahun ke tahun

Pada penawaran sukuk tabungan seri ST006 di November 2019, nominal penjualannya mencapai Rp1,46 triliun dengan jumlah investor sebanyak 7.735 orang. Kemudian di tahun 2020 pada seri ST007, penjualan seri ini mencapai Rp5,42 triliun dengan total 16.992 investor. Saat itu, investor sukuk tabungan didominasi oleh investor generasi milenial sebanyak 45%. 

Lalu di tahun 2021, terbit seri ST008 yang total nilai penjualannya juga berada di kisaran Rp5 triliun dan menduduki posisi kedua terbanyak selama penerbitan SBSN. Sejarah kembali dicetak pada tahun 2022 lalu, dengan penerbitan seri ST009. Dimana nilai penjualannya tembus Rp10 triliun, yang semula hanya ditargetkan sebesar Rp3 triliun. Minat investor ritel yang begitu tinggi pada seri ST009, terbukti dari total investornya mencapai 35.397 orang.   

Tingginya kontribusi sukuk tabungan dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia, membuat pemerintah kembali membuka penawaran sukuk tabungan seri ST010, yang hadir dengan dua pilihan tenor, yaitu tenor 2 tahun dan 4 tahun. 

Jika seri ST009 menetapkan kupon sebesar 6,15% per tahun, pada ST010 berlaku kupon sebesar 6,25%/tahun untuk ST010-T2 dan 6,40%/tahun untuk ST010-T4

Alasan sukuk tabungan diburu investor ritel

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto, menyebut ada beberapa alasan yang menyebabkan investor ritel menyukai instrumen sukuk tabungan, yaitu:

Pertama, ini dikarenakan literasi masyarakat terhadap instrumen investasi syariah seperti SBSN Ritel, sudah semakin baik.  

Kedua, sukuk tabungan adalah instrumen investasi yang sudah dijamin pemerintah, risikonya rendah, bahkan zero risk, dengan imbal hasil per bulan yang cukup kompetitif – sehingga mampu menarik minat masyarakat.

Ketiga, sukuk tabungan merupakan green sukuk ritel yang ditujukan untuk membiayai proyek-proyek pemerintah bersifat pelestarian lingkungan hidup.    

Kelebihan sukuk tabungan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sukuk tabungan adalah instrumen investasi berbasis syariah. Bahkan, sudah sesuai dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). 

Sukuk tabungan juga hadir untuk mendukung target pembangunan ramah lingkungan, mulai dari proyek energi terbarukan, ketersediaan energi terjangkau, inovasi industri rendah emisi karbon, pembangunan berkelanjutan, sampai penanganan perubahan iklim. 

Sukuk tabungan terbilang cocok bagi investor pemula yang menginginkan investasi jangka menengah (2 – 4 tahun), yang berisiko rendah dengan profit rata-rata di atas deposito.  

Tentang Sukuk Tabungan ST011

Sukuk Tabungan Seri ST011 merupakan salah satu jenis investasi Surat Utang Negara yang akan diterbitkan di awal November 2023 ini . ST011 ditawarkan kepada investor diawal November ini yaitu pada tanggal 3 – 29 November dengan pilihan tenor 2 dan 4 tahun. Berikut skema term and condition masing-masing tenor untuk ST011.

term-and-condition-sukuk-tabungan-ST011-Tenor-2-Tahun

term and condition ST011 Tenor 2 Tahun 

term-and-condition-ST011-Tenor-4-Tahun

term and condition ST011 Tenor 4 Tahun 

Referensi

Angrahita Grahesti, dkk. Green Sukuk: Investasi Hijau Berbasis Syariah dalam Mewujudkan Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia: https://bit.ly/42tifSa

Hani Nastiti. 3 Maret 2023. Apa Itu Green Sukuk? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Contohnya. Tanamduit.com: https://bit.ly/42zk9k8