8 metriks yang digunakan untuk mengukur efektivitas kampanye brand awareness – Kini, banyak pebisnis yang memasarkan produk atau jasanya dengan tujuan untuk meningkatkan brand awareness pelanggan pada sebuah brand.
Akan tetapi, Meskipun sudah melakukan berbagai strategi pemasaran efektif yang sesuai dengan niche bisnis, Anda tetap membutuhkan metrik dan tools untuk mengukur kampanye brand awareness.
Alasan mengapa brand awareness menjadi tujuan bisnis yang penting untuk diperhatikan yaitu karena hal ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada bisnis dan brand equity yang membantu perusahaan agar menjadi market leader dan mempengaruhi pangsa pasar (brand authority).
Sehingga, hal tersebut secara tidak langsung juga bisa meningkatkan volume penjualan dan angka konversi konsumen (conversion rate).
Metrik yang bisa digunakan untuk mengukur brand awareness berdasarkan konsepnya, brand awareness memang sangat penting untuk diukur secara rutin. Hal ini karena merupakan fase pertama dari conversion funnel.
Baca juga: Brand Awareness: Pengertian dan Manfaat Bagi Bisnis B2B
Oleh karena itu, dengan mengetahui metrik untuk mengukur brand awareness, Anda bisa mengetahui perkembangan bisnis dan mengetahui tingkat kesuksesan strategi marketing yang Anda terapkan.
Simak selengkapnya dalam artikel dibawah ini!
8 Metrics yang dilihat untuk Mengukur Efektivitas Kampanye Brand Awareness
1. Brand Impression
Brand impression merupakan salah satu metrik brand awareness yang sangat penting untuk mengukur seberapa banyak konten kampanye ditampilkan di depan audiens dan seberapa sering mereka melihat brand dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi brand impression, semakin besar juga kemungkinan target audiens yang akan terkait dengan brand (customer relationship).
2. Traffic Website
Secara singkat, traffic pada website merupakan metrik yang memberikan pengetahuan atau insight mengenai seberapa baik performa website. Metrik ini bisa membantu Anda untuk memahami berapa banyak orang yang sudah mengunjungi website bisnis Anda.
3. Social Media Engagement
Agar strategi untuk mengukur brand awareness bisnis berhasil, maka Anda harus menjalin hubungan dengan audiens melalui media sosial atau social media engagement.
Jadi intinya, engagement merupakan indikator untuk mengukur efektivitas kampanye yang bisnis Anda jalankan melalui native ads atau kemitraan dengan influencer.
4. Data Search Volume Website
Search volume dalam sebuah brand merupakan metrik yang mengacu terhadap berapa banyak jumlah pencarian sebuah kata kunci dalam mesin pencarian untuk brand dalam jangka waktu tertentu.
Anda bisa memanfaatkan metrik ini untuk menilai tingkat ketertarikan audiens pada brand Anda (brand engagement) dan mengetahui perubahan pada brand awareness dari waktu ke waktu. Data volume pencarian akan memberitahu Anda bagaimana ketertarikan audiens pada brand bisnis Anda.
Sehingga, nantinya bisnis Anda bisa membandingkan hasilnya dengan bisnis kompetitor secara langsung dan tidak langsung untuk mengetahui apakah proses bisnis Anda bisa lebih optimal atau tidak.
Anda bisa Menggunakan tools SEO seperti Google Trends, Google Keyword Planner, SEMrush, Ubersuggest dan Ahrefs untuk melihat hasil pencarian dari brand Anda.
5. Jumlah Mention
Cara untuk mengukur brand awareness yang lain yaitu dengan melacak jumlah mention atau metrik yang berkaitan dengan penyebutan nama brand dalam paid and owned media seperti sosial media dan media online tradisional. Hal ini merupakan cara yang efektif untuk mengukur seberapa terkenal brand image atau nilai suatu brand dan berapa banyak buzz marketing sampai word-of-mouth yang dihasilkan.
Semakin banyak brand Anda mendapatkan mention, maka akan semakin banyak juga audiens yang mengenal brand Anda. Anda bisa menggunakan tools khusus social listening untuk mengetahui berbagai brand mention yang ada dalam platform media sosial, berita, blog, forum, website khusus review, newsletter, hingga podcast.
6. Customer Feedback
Selain metrik yang telah dijelaskan diatas, Anda bisa mengukur brand awareness dengan bertanya pada audiens. Apakah mereka pernah mendengar brand, produk, atau jasa Anda. Dengan demikian, bisnis akan memperoleh feedback dari konsumen atau customer feedback, baik itu umpan balik yang sifatnya positif atau negatif.
Customer feedback merupakan cara yang praktis agar Anda bisa menemukan minat konsumen, pengetahuan pada produk atau jasa tertentu, dan perasaan umum audiens pada sebuah bisnis.
Anda bisa memanfaatkan survei kepuasan konsumen seperti customer satisfaction score, net promoter score, customer effort score dan survei lain.
Baca juga: Alasan Mengapa Brand Awareness Adalah Kunci Sukses Bisnis Anda
7. Earned Media
Earned media merupakan sebuah media hasil strategi pemasaran atau kampanye pemasaran yang didapatkan secara organik. Anda tidak perlu membuat sebuah iklan berbayar (paid media) atau branding (owned media) untuk menerapkan strategi digital marketing ini.
Seiring berjalannya waktu dan teknologi yang ada, earned media membuat target audiens bertindak sebagai media itu sendiri. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan catatan ini untuk mengawasi lonjakan apa saja yang mungkin akan terlihat ketika proses penjualan.
Share of voice merupakan metrik yang memberitahu Anda seberapa banyak audiens yang membicarakan brand Anda daripada kompetitor. Anda bisa mengukur SOV dalam berbagai media pemasaran digital, seperti jumlah mention, media sosial, pay-per-click, public relations, SEM dan juga SEO.