Pengertian Take Home Pay dan Cara Menghitungnya

Pengertian Take Home Pay dan Cara Menghitungnya

Masih banyak pekerja yang tidak dapat membedakan antara gaji pokok dengan take home pay. Padahal, keduanya jelas berbeda. Take home pay sendiri adalah pembayaran upah yang diterima oleh karyawan yang proses penghitungannya melihat dari pendapatan rutin, pendapatan insidental, lalu dikurangi komponen pemotongan gaji. Untuk lebih jelasnya, mari simak pengertian dari take home pay dan cara menghitung take home pay yang benar berikut ini!

Pengertian Take Home Pay

Take home pay adalah penghasilan bersih (gaji netto) yang diterima oleh karyawan setelah semua pendapatan kotor dikurangi dengan komponen pengurang. Pendapatan kotor meliputi penghasilan rutin dan penghasilan tidak rutin atau insidental. Sedangkan komponen pengurang terdiri dari pajak penghasilan, kontribusi jaminan sosial dan kesehatan, dana pensiun, asuransi, iuran pokok karyawan, dan berbagai potongan lain sesuai aturan perusahaan.

Take home pay tentu berbeda dengan gaji pokok. Gaji pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Namun, nilainya selalu tetap di setiap periode pembayaran gaji. Hal ini berbeda dengan take home pay yang dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil pengurangan penghasilan dan komponen pemotong gaji.

Komponen Penghitung Take Home Pay

  • Penghasilan Rutin

Penghasilan rutin adalah komponen gaji rutin (biasanya bulanan) yang diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian tertulis. Penghasilan rutin terdiri dari gaji pokok, tunjangan tidak tetap, dan tunjangan tetap.

  • Penghasilan Insidental

Penghasilan insidental adalah pendapatan tidak tetap yang diperoleh karyawan karena alasan tertentu. Contohnya saat memperoleh bonus kinerja, uang lembur, laba, hingga bonus pencapaian perusahaan.

  • Komponen Pemotong Gaji

Komponen pemotongan gaji biasanya berbentuk iuran BPJS Kesehatan, iuran BPJS Ketenagakerjaan, pajak penghasilan/PPh 21, dan utang ke perusahaan atau pihak lain.

Cara Menghitung Take Home Pay

Berikut adalah rumus menghitung Take Home Pay beserta contohnya:

Take Home Pay = (Pendapatan rutin + pendapatan insidental) – (komponen pemotongan gaji) 

Andy memiliki gaji pokok Rp5.000.000 per bulan. Pada bulan April 2022, ia mendapat tunjangan tetap makan sebesar Rp500.000. Kemudian, Andy juga memperoleh bonus sebesar Rp3.000.000 karena kinerjanya yang baik. Namun, ia memiliki pinjaman ke perusahaan untuk membayar cicilan motor sebesar Rp1.000.000. Selain itu, Andy juga harus membayar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Rp200.000, serta pengurangan PPh 21 sebesar Rp 250.000. 

Maka, untuk menghitung take home pay yang diperoleh oleh Andy pada bulan April 2022 bisa kita gunakan rumus di atas.

Take Home Pay = (5.000.000 + 500.000 + 3.000.000) – (1.000.000 + 200.000 + 250.000)

= (8.500.000) – (1.450.000) = 7.050.000

Dari perhitungan tersebut, take home pay yang diperoleh oleh Andy bulan April 2022 sebesar Rp7.050.000. Jumlah ini hasil dari total pendapatan rutin dan insidental sebesar Rp8.500.000 dikurangi dengan total komponen pemotong gaji sebesar Rp1.450.000.

Itulah dia penjelasan mengenai take home pay lengkap dengan cara menghitungnya. Jika Anda sudah memahami apa itu take home pay dan cara menghitungnya, Anda akan lebih mudah mengukur kebutuhan jika sedang melakukan negosiasi gaji sebelum menandatangani kontrak kerja. 

Nah, jika sudah gajian, jangan lupa sisihkan sebagian dari penghasilan Anda untuk berinvestasi. Mendanai melalui investree memiliki beragam keuntungan, mulai dari pendaftaran yang mudah, cepat, dan gratis sampai imbal balik yang mulai dari 14% per tahun. Pendaftaran akun bisa melalui link berikut ini https://investr.ee/daftar-lender 

daftar lender investree sekarang

Yuk, buat gaji Anda juga ‘bekerja’ di Investree!