Kenali Perencanaan Keuangan Syariah Beserta Prinsipnya

Perencanaan keuangan syariah sangat penting untuk dilakukan oleh individu maupun bisnis yang ingin menerapkan prinsip syariah islam dalam mengelola keuangan. Selain membuat kondisi keuangan stabil, merencanakan keuangan secara syariah bisa menghindarkan Anda dari riba dan unsur-unsur yang dilarang dalam agama islam. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa pelajari dibawah ini.

Apa Itu Perencanaan Keuangan Syariah?

Perencanaan keuangan syariah adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan, menyimpan, mengelola maupun menginvestasikan uang atau dana milik nasabah berdasarkan syariah islam. Adapun fungsi dari perencanaan keuangan ini adalah membantu masyarakat dalam mengelola keuangan agar lebih optimal, saling menguntungkan serta memberikan manfaat yang sesuai dengan kaidah islam.

Supaya lebih mudah membedakan antara perencanaan keuangan konvensional dan syariah maka harus mengetahui ciri-cirinya. Ciri-ciri dari perencanaan keuangan syariah adalah tidak melanggar syariah Islam, tidak ada unsur riba, tidak merugikan pihak lain dan ada unsur saling ridho atas transaksi yang terjadi. Sedangkan tujuannya adalah mengatur arus kas, mengatur investasi, merencanakan anggaran keuangan dan sebagainya.

Prinsip-Prinsip Perencanaan Keuangan Syariah

1. Dari Mana Harta Diperoleh

Prinsip yang pertama adalah bagaimana dan darimana harta diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maksudnya lebih menekankan pada asal pendapatan atau harta yang diperoleh dengan cara halal. Baik itu pendapatan dari gaji bulanan, dari hasil investasi atau berasal dari sumber lainnya.

2. Bagaimana Harta Dilindungi

Islam mengajarkan umatnya tentang pentingnya menunaikan zakat, infak maupun sedekah. Umat islam dianjurkan untuk selalu menunaikan ketiga hal tersebut untuk mensucikan kekayaan yang dimiliki. Untuk memperlancar rezeki dan menolak bala dan dianjurkan untuk sering melakukan sedekah. Cara lain yang bisa dilakukan untuk melindungi harta yang dimiliki yaitu proteksi syariah dengan prinsip ta’awun (tolong menolong).

3. Kemana Harta Dihabiskan

Harta yang dimiliki harus dihabiskan ke tempat yang halal dan pastinya bermanfaat untuk sesama. Salah satu caranya yaitu dengan menginvestasikannya pada instrumen produk syariah yang sesuai dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia.  Contoh instrumen produk syariah tersebut adalah deposito syariah, rekening bank syariah, reksadana syariah, saham syariah, Kredit Pemilikan Rumah syariah dan sebagainya. 

Bagi Anda yang ingin melakukan pembiayaan secara syariah, silahkan masuk ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai pemberi pembiayaan dan penerima pembiayaan. Selain aman, halal dan tanpa riba, Anda bisa mendapatkan ujrah yang dibayarkan oleh penerima Pembiayaan beserta prinsipal.

4. Bagaimana Harta Dikelola

Pengelolaan harta yang sesuai dengan kaidah syariah yaitu dilakukan dengan menggunakan prinsip prioritas. Artinya harus mendahulukan pemenuhan kebutuhan primer daripada kebutuhan lainnya. Urutannya yaitu memenuhi kebutuhan pokok atau wajib terlebih dahulu.

Tips Melakukan Perencanaan Keuangan Syariah

1. Pengelolaan Aset

Dalam perencanaan keuangan secara syariah, harta atau aset yang dimiliki harus dikelola dengan seimbang. Dimana jumlah pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan. Sebisa mungkin untuk segera melunasi hutang supaya tidak terlalu lama terjerat riba dan harta yang diperoleh lebih berkah.

2. Menabung dan Investasi

Jika ingin benar-benar mengaplikasikan perencanaan keuangan ini, maka Anda harus menggunakan jenis tabungan dan juga investasi yang sesuai dengan kaidah-kaidah islam seperti pembiayaan syariah di Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Buka https://investree.id/invest/funding/sharia/ dan pilih jenis pembiayaan syariah yang dapat Anda danai seperti Invoice Financing, Buyer Financing dan Working Capital Term Loan.

3. Berzakat

Tips perencanaan keuangan secara syariah selanjutnya yaitu melakukan zakat. Jika ingin membersihkan atau mensucikan harta maka Anda harus membayar zakat. Dengan begitu, harta yang dimiliki menjadi lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama.

4. Risiko dan Asuransi Syariah

Anda harus mempersiapkan diri dari berbagai masalah atau kondisi yang tidak terduga. Untuk memperkecil risiko keuangan, Anda bisa menggunakan asuransi syariah.

Itulah informasi tentang perencanaan keuangan beserta prinsipnya. Jika Anda ingin memiliki harta yang lebih berkah maka bisa menggunakan perencanaan keuangan ini. Ini dikarenakan perencanaan ini menggunakan kaidah dan prinsip syariah.

Referensi :

Harryka Joddy Pangalabuan. 20 Agustus 2021. Sudah Lakukan Perencanaan Keuangan Syariah yang Benar?. Finansialku.com. https://bit.ly/3abhN1A

Harmony. 27 Juli 2021. 5 Tips Melakukan Perencanaan Keuangan Syariah. Harmony.co.id. https://bit.ly/3uPa1Eq