Belajar Langsung dari Ahlinya, Ini Cara Beda Miliarder Atur Keuangan Mereka

Menjadi miliarder, siapa yang tidak mau? Kebanyakan dari mereka adalah seorang pebisnis sukses yang usahanya sudah dijalankan secara turun-temurun. Memang tidak ada yang instan, semua butuh kerja keras dan proses. Kita ambil contoh saja, Chairul Tanjung yang menjadi orang terkaya kelima di Indonesia memang berjuang di masa mudanya untuk bisa menempati posisi tersebut. Tidak malu membuka usaha fotokopi di kampusnya dulu, usaha alat kesehatan hingga pernah bangkrut, hidup susah pun pernah dilaluinya. Tapi sekarang beliau bisa menuai apa yang telah ditanamnya dulu.

Tidak berbeda dengan para miliarder lain, setelah mendapat predikat orang kaya pun mereka masih harus mengelola keuangannya dengan baik agar tidak salah jalan. Atur keuangan di mana itu baik, tidak pernah merugikan Anda, kok. Itu mengapa, Anda bisa tiru cara miliarder mengatur keuangan mereka berikut ini. Simak ulasan dari Investree di bawah, yuk!

Tidak berpikir pendek soal uang

Para miliarder punya kebiasaan untuk tidak hanya memikirkan hari ini, tapi juga memikirkan hari esok. Itu mengapa, mereka tidak mudah tergoda dengan kesenangan sesaat. Karena bagi mereka, itu tidak akan membantu membuat Anda menjadi kaya tapi hanya akan merugikan masa depan Anda. Coba berhenti untuk membuat keputusan yang hanya membuat Anda bahagia saat ini. Pikirkan juga hari-hari yang akan datang, jangan mengacaukannya. Meski kaum miliarder suka membeli barang-barang mahal, tapi mereka lebih suka memilih yang sekaligus punya nilai investasi ke depannya. Jadi bukan hanya bagus untuk digunakan saat ini tapi juga bermanfaat di waktu yang akan datang. Anda mungkin bisa lebih memilih membeli emas dengan budget Rp 1 jutaan, ketimbang membeli sepatu/baju/tas dengan harga yang sama.

Mempertimbangkan biaya dari bunga utang

Jika melihat dari harta yang melimpah, para orang kaya ini tetap perhitungan kalau soal utang. Mereka akan benar-benar mempertimbangkan besar pertambahan biaya dari suatu barang/benda yang mereka beli dengan utang. Karena bagaimana pun, harga barang yang kita beli dengan utang akan menjadi lebih mahal dari barang yang kita beli secara tunai. Jangan sampai uang Anda habis hanya untuk membayar pertambahan biaya tersebut. Berutang tentu boleh, namun dianjurkan berupa utang produktif yang akan digunakan sebagai modal bisnis. Setidaknya perputaran bisnis Anda bisa menghasilkan profit yang sepadan dengan besar bunga yang harus dibayarkan.

Daripada berutang, lebih baik Anda membiasakan diri untuk mengotomatisasi tabungan/investasi setiap bulannya. Ternyata ini merupakan kebiasaan yang juga dilakukan kaum miliarder. Misalnya, pemotongan gaji secara otomatis untuk diletakkan ke rekening dana pensiun atau tabungan pendidikan anak. Mereka sangat percaya dengan investasi sehingga mereka menjadikannya sebuah kebiasaan. Roy Sheppard, jutawan dan pakar keuangan asal Inggris juga mengatakan, “Hematlah 15% dari semua yang Anda peroleh selama sisa hidup Anda”.

Hidup sesuai kemampuan

Masih bersambung dengan poin sebelumnya. Ketika Anda sudah mengaktifkan pengaturan autodebet dana investasi/tabungan, Anda dapat mengambil dana yang tersisa dan melakukan apapun yang Anda inginkan dengan uang tersebut. Dengan menjadikan investasi/tabungan sebagai prioritas, Anda tidak akan membelanjakan uang lebih dari yang Anda mampu. Uang adalah sebuah permainan panjang. Semakin Anda memulai investasi di usia muda, semakin Anda beruntung karena ada banyak waktu untuk membiarkan uang tersebut tumbuh. Ini cara mudah yang dilakukan para miliarder untuk mengumpulkan uang.

Mereka juga punya prinsip untuk menghabiskan uang lebih sedikit dari yang bisa mereka hasilkan. Mereka bisa, pasti Anda juga bisa! Bukankah hidup sesuai kemampuan dapat membuat hidup jadi lebih nyaman? Ya, Anda bisa menjadi diri sendiri tanpa harus memedulikan apa kata orang lain. Jangan hidup hanya karena gengsi, sebab pada akhirnya tidak akan membuat Anda bahagia. Yang penting, masa depan Anda sudah aman dulu di tangan Anda.

Memiliki tujuan yang ingin dicapai

Para miliarder tahu betul apa yang menjadi tujuan mereka. Dan mereka tahu apa yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Mulai dari memetakan budget untuk ditabung/diinvestasikan agar tujuan yang dimiliki dapat segera tercapai. Seringkali, ketika Anda tidak tahu apa yang Anda inginkan dan tidak memiliki tujuan keuangan, Anda hanya akan menggunakan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan saat ini saja. Uang tidak bisa Anda manfaatkan secara jangka panjang sehingga muncul istilah “hidup dari gaji ke gaji”. Jangan sampai Anda terjebak di dalamnya. Mulai sekarang, putuskan apa tujuan dan keinginan yang ingin Anda capai dalam hidup, lalu cari tahu berapa biaya yang dibutuhkan, dan berusahalah melakukan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Josh Simon, jutawan muda asal Amerika berkata, “Cari tahu bagaimana Anda ingin hidup di masa pensiun, tentukan besar biayanya, lalu buat strategi untuk mewujudkannya”.

Mau belajar soal literasi keuangan

Bukan berarti orang kaya tidak membicarakan uang sama sekali. Mereka justru membicarakan soal uang sepanjang waktu. Mereka mau mempelajari soal literasi keuangan agar dapat mengelola urusan finansialnya dengan baik. Mereka juga punya kesadaran finansial yang jauh lebih mapan seputar manajemen pendapatan, strategi investasi, pengelolaan aset, sampai soal utang-piutang. Mereka aktif mencari informasi dari pakar keuangan atau mentor. Mereka tidak ragu berkonsultasi untuk memperoleh informasi penting seputar manajemen keuangan pribadi maupun bisnis. Nah, Anda juga bisa melakukannya – misal, berkonsultasi seputar investasi dengan perwakilan yang ada di lembaga perbankan, mengobrol dengan akuntan/penasihat keuangan, atau Anda bisa mencari referensi sendiri untuk melakukan riset. Intinya harus punya kemauan dan jangan malas untuk mempelajarinya. Bila memang Anda merasa kesulitan, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan ahlinya.

Itu tadi kelima cara beda miliarder mengatur keuangan mereka. Siapa tahu Anda bisa mengikuti jejak mereka bila mau berusaha mengatur keuangan dengan baik sedini mungkin. Yang penting, Anda mau berupaya yang terbaik untuk masa depan Anda sendiri. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Referensi:

Jeff Steinmann. How Millionaires Manage Their Money Differently?. Lifehack.org: https://bit.ly/3j1dWZe

Dora Leung. 1 Juni 2018. 7 Key Things That Rich People Do Differently. Narcity.com: https://bit.ly/3xaLYzk