Tips Menjaga Keuangan Tetap Sehat di Masa New Normal

Siapa yang nggak mau punya keuangan yang stabil setiap saat? Apalagi di masa yang serba tidak pasti seperti sekarang ini. Ya, hal tersebut bisa terwujud hanya bila diupayakan. Langkah pertama untuk menjaga stabilitas keuangan di era new normal adalah dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru secara maksimal. Ini berlaku di semua sektor, termasuk adaptasi pola gaya hidup baru yang memberi berpengaruh pada kondisi keuangan pribadi. Lalu, bagaimana agar keuangan Anda bisa tetap sehat di masa new normal ini? Berikut Investree punya beberapa tips untuk Anda, simak, yuk! 

Atur kembali pos pengeluaran

Era new normal tentu akan mempengaruhi pola hidup kita sehari-hari. Seperti keharusan mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker & face shield, mencuci tangan pakai sabun, menggunakan sarung tangan, hingga mengkonsumsi vitamin dan makanan sehat, ini tentu menambah daftar belanja bulanan kita. Tapi, ada biaya entertainment yang bisa dikurangi, seperti biaya liburan, hang-out, sampai nonton bioskop karena masih sulit untuk dilakukan selama masa new normal. Kalaupun bisa, tetap tidak sebebas seperti dulu.

Karena itu, Anda perlu melakukan evaluasi atau penghitungan ulang, serta mengatur kembali pembagian pos pengeluaran. Sehingga pengeluaran tetap bisa seimbang dan menyesuaikan kondisi yang terjadi saat ini. Bila Anda tidak melakukan penyesuaian anggaran, bisa-bisa pengeluaran malah membengkak dan membuat Anda kesulitan sendiri. Kalau tidak ada anggaran yang dikorbankan untuk dikurangi, Anda akan sulit memenuhi kebutuhan yang harus terpenuhi selama masa new normal. Selain itu, disiplinlah mematuhi anggaran yang telah dibuat agar keuangan Anda tetap berada di jalurnya.       

Persiapkan tabungan dana darurat

Setelah Anda melakukan evaluasi anggaran untuk pengeluaran bulanan, Anda bisa mendapatkan gambaran jelas tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok bulanan. Kemudian dari situ Anda dapat menentukan besar dana darurat untuk ditabung. Paling tidak Anda harus memiliki tabungan dana darurat sebesar 6 kali biaya hidup bulanan. Tidak akan ada ruginya punya tindakan pencegahan ekstra karena apa saja bisa terjadi dalam hitungan detik, bahkan untuk peristiwa yang buruk.

Lalu, sebaiknya dimana Anda harus menyimpan dana darurat tersebut? Pasti tempatkan di rekening terpisah, sebaiknya tidak disimpan pada instrumen investasi risiko tinggi, dan bisa ditarik kapan saja. Buat komitmen dengan membiasakan diri menyisihkan tabungan dana darurat di awal bulan sebelum Anda menggunakan penghasilan untuk pengeluaran lain. Jika perekonomian masih belum juga pulih dan Anda kehilangan sumber penghasilan utama, setidaknya Anda masih memiliki dana darurat yang dapat membantu Anda untuk bertahan sementara waktu.

Temukan peluang untuk menambah penghasilan

Manfaatkan peluang sebaik mungkin. Bila Anda punya keahlian lain yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang tambahan, kenapa tidak? Karena kita sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, ada baiknya manfaatkan kesempatan tersebut untuk mengeksplorasi diri dan tetap produktif. Terutama bila Anda bekerja di perusahaan yang terkena dampak dari COVID-19 harus berjaga-jaga dengan memiliki rencana cadangan. Coba cari peluang pekerjaan sampingan lain yang tetap menghasilkan, sehingga bila terjadi hal yang buruk Anda tetap memiliki penghasilan dari pekerjaan sampingan. Membuka bisnis online atau menjadi freelancer bisa jadi pilihan, yang penting segeralah memulainya karena peluangnya terbuka lebar. Data menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun 2019 sudah mencapai US$40 miliar, yang diprediksi akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun mendatang. Transaksi digital juga mengalami kenaikan hingga 50% per bulan sejak terjadinya pandemi. Jadi, masih tidak mau ambil peluang? 

Bijak membedakan keinginan vs kebutuhan

Penting untuk mengidentifikasi apa saja yang benar-benar Anda butuhkan atau sekedar menginginkannya. Dahulukan pengeluaran untuk membeli semua kebutuhan, lalu simpan uang Anda bila masih ada sisa. Bedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang Anda butuhkan untuk dapat tetap hidup. Kalau sekedar keinginan, meski tidak terpenuhi, tentu tidak akan mempengaruhi hidup Anda sehari-hari. Bila Anda bisa disiplin untuk membedakannya, akan ada lebih sedikit pengeluaran selama menjalani masa new normal.

Terlebih bagi Anda yang suka pergi liburan ke luar negeri, yang mana banyak negara tetap memberikan akses terbatas kepada para turis yang ingin berkunjung. Atau, bagi Anda yang suka menghilangkan penat dengan berbelanja di mall, sekarang protokolnya menjadi lebih ribet. Lebih baik kalau Anda punya hiburan baru yang tetap bisa dilakukan di rumah saja. Selain lebih hemat, juga nggak ribet. Sebagian besar karyawan juga diharapkan untuk terus bekerja dari rumah di masa new normal, ini berarti lebih sedikit uang yang dihabiskan untuk biaya transportasi, parkir, tol, hingga jajan di luar. Dana yang tersisa lebih banyak bisa Anda alihkan untuk menambah tabungan dana darurat agar lebih siap saat menghadapi situasi tidak terduga.

Evaluasi pengeluaran yang tidak dibutuhkan

Meski sekarang kita menjalani era new normal, namun bukan berarti kondisinya sudah benar-benar aman. Masih banyak ditemukan batasan yang membuat ruang gerak kita tidak sepenuhnya bebas. Nah, bila ada banyak aktivitas luar ruangan yang harus dikurangi, berarti Anda bisa mengurangi pengeluaran yang tidak dibutuhkan. Seperti menutup pos pengeluaran untuk biaya nongkrong, hiburan, jalan-jalan, nge-gym, kemudian bisa Anda alihkan untuk membiayai hiburan di rumah, biaya listrik & air, sampai makan sehari-hari yang cenderung jadi meningkat. Kalau tidak ada pengalihan seperti itu, dan semuanya tetap ingin Anda dapatkan, otomatis pengeluaran jadi lebih boros.

Jangan menambah utang

Apalagi yang Anda cari di masa new normal ini? Orang-orang hanya berpikir cara untuk bisa bertahan hidup. Mau borong belanjaan juga buat apa, aktivitas di luar masih terbatas. Kalau Anda punya keinginan menambah utang konsumtif, seperti ingin memiliki kartu kredit, lebih baik pikirkan lagi. Hindari pembelian barang secara kredit, bila Anda benar-benar ingin membeli sesuatu, pastikan uang Anda cukup untuk membelinya secara tunai. Tunda dulu membeli barang-barang yang harganya mahal di luar kemampuan Anda. Jika Anda terpaksa berutang, pastikan utang tersebut adalah utang produktif yang digunakan sebagai modal usaha.  Di masa new normal, keuangan yang stabil adalah hal yang harus Anda utamakan, serta sebisa mungkin hindari cicilan utang.

Kondisi finansial yang sejahtera adalah suatu kondisi keuangan yang sehat dan ideal dimana Anda tidak perlu merasa khawatir dengan biaya hidup sehari-hari. Terkadang kebiasaan yang buruk seperti gaya hidup boros, tidak bijak mengatur uang, tidak memiliki dana darurat bisa membuat kacau kondisi keuangan Anda dan semakin sulit mewujudkan finansial yang sejahtera. Jadi, mulai sekarang Anda bisa coba terapkan keenam tips di atas untuk mewujudkan kondisi keuangan yang sehat meski di masa new normal. Selamat mencoba!

Referensi:

Rafiq Hidayat. 5 Steps To Manage Your Finances In The New Normal. MyPF.my: https://bit.ly/2VbutP9

Siti Hadijah. 3 Juni 2020. 7 Cara Pintar Atur Uang di Era New Normal. Cermati.com: https://bit.ly/2ViLp6f