Saat Pengeluaran Lebih Besar dari Pemasukan, Coba Pilah-Pilih Lagi Kebutuhan Dengan Cara Ini

Pasti sudah sering banget mendengar istilah ‘besar pasak daripada tiang’, kan? Ini yang membuat orang-orang selalu merasa gajinya kurang dan sulit untuk bersyukur. Padahal sebanyak apapun uang yang didapat bila tidak dikontrol dengan bijak, akan habis terus. Memang, mengontrol pengeluaran tidak semudah menuliskannya di artikel ini. Namun balik lagi, besar-kecil pengeluaran tergantung pada gaya hidup masing-masing orang. Ketika Anda lebih memilih gaya hidup yang boros, tanpa ada kontrol yang baik, fenomena ‘besar pasak daripada tiang’ berisiko Anda alami. Nah, gimana, sih, cara mengontrol keuangan biar tak over budget terus? Investree punya trik mudanya, yaitu dengan memilah-milih kebutuhan sehari-hari. Simak dulu ulasannya di bawah!

Kebutuhan penting dan mendesak

Saat ada kebutuhan yang penting dan mendesak, jadikan hal itu sebagai prioritas utama dan segera lakukan transaksi pengeluaran sekarang juga. Pemenuhan kebutuhan yang masuk dalam kategori ini tidak bisa ditunda atau digantikan. Lalu, kebutuhan apa saja yang termasuk dalam kategori ini?

Yaitu kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan, minum, utilitas, dan untuk membayar berbagai tagihan. Tabungan dana darurat juga masuk kategori ini. Kenapa? Karena dana darurat difungsikan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak. Jadi saat situasi menjadi darurat, keuangan Anda tetap terkontrol. 

Meski penting dan mendesak, bukan berarti Anda tidak mengontrolnya. Kebutuhan seperti gas, listrik, internet, telepon, layanan streaming, dan TV kabel, masih bisa, kok, Anda hemat dengan mengurangi penggunaannya atau memangkas yang tidak perlu.   

Kebutuhan penting tapi tidak mendesak

Kategori ini menunjukkan kebutuhan yang penting, namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak mendesak. Namun ditunda bukan berarti diabaikan, lho! Maksud ditunda, pemenuhan kebutuhan tersebut bisa direncanakan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga kebutuhan di kategori ini memberi Anda waktu luang lebih lama untuk dipenuhi. 

Kebutuhan yang termasuk dalam kategori ini yaitu asuransi jiwa dan kesehatan, membeli rumah pribadi, dana pensiun, biaya sekolah anak, dan liburan. Semua kebutuhan tersebut memang penting, tapi tidak harus dipenuhi saat ini juga. Anda bisa mulai membuat rencana dalam jangka waktu tertentu.

Kebutuhan tidak penting tapi mendesak

Bagaimana bisa kebutuhan tidak penting tapi mendesak? Tak perlu bingung. Karena situasi dan kondisi mendesak itu faktor penyebabnya ada banyak. Seperti kondisi mendesak yang diciptakan dari adanya periode promosi/sale. Memang ini salah satu strategi yang sering kita pakai untuk berbelanja hemat. Tapi, kalau kebutuhan yang dibeli tidak penting lebih baik tidak usah atau ditunda dulu. 

Disarankan juga untuk secara rutin, misal setiap minggu untuk me-review pengeluaran Anda. Caranya dengan memeriksa lagi setiap nota yang Anda simpan baik secara manual atau online. Jika masih ada kebutuhan yang masuk dalam kategori yang salah, Anda masih bisa memperbaikinya minggu depan. Dan pastikan Anda tetap konsisten membagi kebutuhan per kategori agar kondisi keuangan Anda tetap aman sampai menerima gaji berikutnya.   

Kebutuhan tidak penting dan tidak mendesak  

Kebutuhan yang masuk dalam kategori ini sebaiknya Anda singkirkan karena sifatnya yang tidak penting serta tidak mendesak. Jika dituruti hanya akan membuat pengeluaran semakin tidak terkontrol. Contohnya, ganti gadget baru, belanja secara kompulsif, liburan dadakan, nongkrong di resto atau cafe, yang kalau tidak Anda lakukan pun, tidak masalah. Tapi jika tetap dilakukan apalagi sering, keuangan Anda berpotensi bermasalah. 

Kebutuhan pada kategori ini memang menggoda. Agar Anda tidak mudah tergoda, pastikan Anda mengecek dulu saldo di rekening Anda sebelum melakukan pembelian. Sesuaikan keinginan dengan kemampuan Anda. Pastikan juga Anda sudah membayar semua kebutuhan yang masuk dalam kategori pertama sebelum Anda berpikir untuk  go ke kategori ini. 

Tapi sebelumnya, kenali juga tanda-tanda Anda mengalami ‘besar pasak daripada tiang’. Kira-kira apa saja? Pertama, penggunaan kartu kredit secara berlebihan sampai-sampai Anda kesulitan membayar lunas semua tagihannya setiap bulan. Kedua, punya utang lebih dari yang disarankan (30% total pendapatan bulanan) sehingga merasa setiap bulan gaji habis hanya untuk membayar utang. Ketiga, membeli sesuatu hanya karena gengsi bukan kebutuhan, yang bakal buat Anda makin tidak rasional dan lari dari kenyataan. Keempat, tidak punya tabungan sama sekali karena uang selalu habis bahkan sebelum gajian bulan depan.

Referensi:

Admin. A 6 steps introduction to managing your day-to-day expenses. Freeagent.com: https://bit.ly/3a0Z5NJ 

Shierly. 5 Juli 2019. Tips Bagaimana Mengatur Prioritas Pengeluaran Kalian. Finansialku.com (YouTube Channel). https://www.youtube.com/watch?v=56IhHeQTkkI

Tanza Loudenback. 22 Agustus 2019. 7 signs you’re spending more money than you can afford. Business Insider: http://bit.ly/2lEVWde