Pentingnya Dana Darurat dan Manfaat Proteksi di Masa Pandemi

Daftar Isi

Pengelolaan uang yang baik sangat penting untuk bertahan di masa sulit, termasuk saat kondisi ekonomi tidak menentu seperti karena pandemi. Alokasi dana darurat harus diperhitungkan dengan matang agar Anda siap menghadapi segala kemungkinan di masa mendatang. Yuk, kita bahas pentingnya dana darurat dan manfaat proteksi di masa pandemi!

ACD marketplace

Apa itu dana darurat?

Dana darurat adalah sejumlah dana yang sengaja disiapkan dalam pos keuangan sebagai antisipasi pengeluaran yang tak terduga. Hal ini dapat menjadi solusi jika Anda memiliki kebutuhan yang tidak disangka atau membutuhkan tindakan segera. 

Tujuan dan fungsi dana darurat dalam mengelola keuangan

Berikut ini adalah tujuan dan fungsi dana darurat dalam mengelola keuangan.

 1. Terhindar dari kebingungan mencari uang tunai dalam jumlah besar

Salah satu fungsi dana darurat adalah untuk memberikan ketenangan bagi Anda, terutama saat tiba-tiba membutuhkan uang dalam  jumlah besar. Oleh karena itu, dana darurat harus mudah dicairkan saat ada kebutuhan mendesak.

 2. Tidak kehilangan momentum penting

Dengan dana darurat Anda bisa mendapatkan momentum penting, seperti proyek penting yang membutuhkan modal besar, tanpa mengusik tabunganmu, apalagi saat ada kesempatan baik yang tidak datang dua kali.

 3. Anggaran dana investasi yang tidak tergerus

Tujuan dana darurat lainnya adalah agar tabungan atau dana investasi tidak terusik. Selain dari dana darurat, Investree juga dapat diandalkan saat ada kebutuhan mendesak. Bagi pertumbuhan UKM Indonesia, Investree juga membuat pinjaman lebih terjangkau dan mudah diakses Borrower.

4. Sebagai dana cadangan untuk antisipasi kerugian berlebih

Dana darurat dapat berfungsi sebagai cadangan untuk antisipasi kerugian berlebih, sehingga cash flow Anda dan bisnismu menjadi tidak terganggu saat ada kejadian tak terduga menimpa.

5. Terhindari dari menggadaikan barang hingga mencari pinjaman konsumtif

Dana darurat dapat membantu kebutuhan yang sifatnya mendesak. Kamu bisa langsung mengambil pos dana darurat tanpa harus khawatir terlilit hutang.

6. Membuat hidup menjadi lebih tenang dan terjamin

Kamu dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan terjamin, karena Anda memiliki cadangan dana yang bisa digunakan saat kondisi mendesak.

Manfaat dana darurat dan proteksi, terutama di tengah masa pandemi COVID-19

Berikut manfaat memiliki dana darurat dan proteksi diri yang patut Anda ketahui:

1. Dana cadangan apabila kehilangan pekerjaan

Pandemi membuat kondisi ekonomi menjadi tidak menentu. Hal ini juga berimbas kepada bisnis di berbagai perusahaan. Dana darurat juga bisa menjadi dana cadangan apabila kehilangan pekerjaan.

2. Biaya berobat dadakan saat jatuh sakit

Biaya rumah sakit pada kondisi mendadak bisa Anda atasi dengan menggunakan dana darurat. Sebaiknya, Anda juga memiliki proteksi berupa asuransi kesehatan yang tepat agar lebih terjamin saat jatuh sakit.

3. Biaya perbaikan aset pribadi

Selain kesehatan, ada kalanya musibah juga terjadi pada barang-barang atau aset pribadimu sehingga perlu diperbaiki, misalnya handphone, mobil, atau rumah. Kamu bisa menggunakan dana darurat untuk memperbaiki barang atau aset pribadi tersebut sesegera mungkin.

 4. Menutup kerugian bisnis yang menurun akibat pandemi

Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi membuat banyak bisnis dan perusahaan mengalami kerugian. Dana darurat bisa menutup kerugian ini sehingga keuangan perusahaan tetap aman dan terjaga.

 5. Menghindari lilitan utang (konsumtif)

Saat memiliki kebutuhan yang mendesak, berutang seringkali jadi opsi yang diambil. Padahal, utang hanya memindahkan masalah saat ini ke masa mendatang.

6. Jaring pengaman untuk menghadapi berbagai kejadian tidak terduga

Pandemi menjadi contoh kejadian yang tidak menentu. Dana darurat berperan sebagai jaring pengaman untuk menghadapi berbagai kejadian tidak terduga, sehingga Anda bisa lebih siap dengan situasi yang memerlukan dana atau kebutuhan mendadak.

Bagaimana cara menempatkan dana darurat yang tepat?

Dana darurat harus ditempatkan dalam instrumen yang likuid sehingga mudah digunakan saat ada hal mendesak. Berikut ini cara penempatan dana darurat di dalam keuangan:

1. Hitung rata-rata pengeluaran bulanan

Catat rata-rata pengeluaran bulanan, mulai dari pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Misalnya, Anda memiliki pendapatan Rp 10 juta per bulan dan pengeluaran rata-rata Rp 8 juta per bulan. Maka, dana Rp 2 juta bisa Anda alokasikan untuk dana darurat.

2. Lihat kembali cash flow tahunan

Hitung kebutuhan tahunan yang bisanya Anda keluarkan, misalnya pajak kendaraan, kebutuhan hari raya, service kendaraan berkala, dan lainnya. Dari sini, Anda bisa menghitung berapa kebutuhan Anda dan mengalokasikan dana darurat.

3. Alokasikan dana tetap

Buatlah alokasi dana tetap untuk dana darurat. Berapapun nilainya bisa Anda jadikan patokan untuk mengalokasikan dana setiap bulannya.

4. Susun laporan aset untuk melihat yang bisa dijual dan dilikuidasi

Susunlah laporan aset-aset yang Anda miliki beserta nilainya dalam sebuah dokumen, seperti mobil, deposito, tanah, atau perhiasan. Dengan begitu, Anda bisa melihat aset mana yang bisa dijual dengan cepat jika memerlukan kebutuhan mendesak. 

5. Lakukan penghematan dengan memangkas pengeluaran

Catat semua pemasukan dan pengeluaran dengan rinci, serta review secara berkala. Pangkas pengeluaran yang sifatnya hiburan atau rekreasi untuk menambah dana darurat Anda.

6. Miliki perlindungan atau proteksi pendukung lainnya seperti asuransi

Selain memiliki dana darurat, sebaiknya Anda juga memiliki perlindungan diri pendukung lainnya melalui asuransi. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi karena hal tersebut bisa langsung dilindungi oleh asuransi.

ACD lender

Rekomendasi instrumen untuk menabung dana darurat

Berikut ini adalah rekomendasi instrumen keuangan untuk menyimpan dana darurat:

1. Rekening bank

Rekening bank dapat digunakan untuk menyimpan dana darurat. Meski mudah dicairkan, rekening bank juga memiliki kekurangan, seperti adanya biaya administrasi serta risiko inflasi.

2. Tabungan rencana

Tabungan rencana memiliki tingkat suku bunga di atas tabungan biasa. Jenis tabungan ini mensyaratkan setoran rutin setiap bulannya dalam jangka waktu tertentu.

3. Reksa dana pasar uang

Reksadana pasar uang cenderung bersifat likuid karena waktu pencairannya tergolong cepat. Kamu bisa mulai menyimpan dana darurat melalui Reksa Dana for Lender di Investree, prosesnya mudah, cepat, dan 100% online. Selain itu, dana investasi juga dikelola oleh Manajer Investasi profesional yang dapat menjaga Anda dari risiko pendanaan tunggal.

4. Deposito

Dengan menyimpan uang di deposito Anda bisa mendapatkan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Namun, deposito memiliki tenor waktu tertentu yang harus ditaati. Kamu berpotensi terkena denda jika Anda mencairkan dana sebelum tenor.

5. Sukuk dan obligasi (ORI/Obligasi Ritel Indonesia)

Sukuk dan obligasi (ORI/Obligasi Ritel Indonesia) juga bersifat likuid. Selain itu, ORI juga cenderung lebih aman, bebas risiko gagal bayar karena dijamin oleh negara.

6. Emas

Emas juga cenderung mudah dicairkan. Return yang ditawarkan juga cukup menggiurkan. Namun, ada pula biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya cetak emas, biaya administrasi, biaya sertifikat untuk emas digital.

Berapa jumlah dana darurat yang dibutuhkan?

Secara umum, besaran dana darurat dapat dihitung dengan formula 4 x pengeluaran bulanan untuk lajang; 6 x pengeluaran bulanan untuk yang sudah menikah; 9 x pengeluaran bulanan untuk yang menikah dan punya 1 anak; 12 x pengeluaran bulanan untuk yang menikah dengan 2 anak atau lebih; atau 12 x pengeluaran bulanan untuk para wirausahawan/pekerja lepas.

Perhitungan jumlah dana darurat bukan dari seberapa banyaknya gaji yang didapat per bulan, melainkan dari berapa banyak pengeluaran per bulan untuk mengantisipasi pengeluaran bulanan Anda jika terjadi hal yang mendesak.

Tips dan cara mempersiapkan dana darurat

Berikut ini tips dan cara mempersiapkan dana darurat yang bisa Anda coba.

1. Disiplin dan komitmen penuh dalam menyiapkan dana darurat

Buat rekening dana darurat terpisah dari rekening operasional sehari-hari dengan sikap disiplin dan komitmen penuh. Jika perlu, buat transaksi untuk alokasi dana darurat menjadi auto debet..

2. Tentukan berapa jumlah dana darurat yang dibutuhkan

Ketahui jumlah target agar Anda bisa mulai menghitung dana yang bisa dialokasikan setiap bulannya ke pos dana darurat.

 3. Tetapkan jangka waktu untuk mempersiapkan dana darurat

Misalnya, Anda lajang dan pengeluaran Anda perbulannya Rp 5 juta, maka dana darurat yang diperlukan sekitar Rp 20 juta. Lalu, setiap bulannya Anda bisa mengalokasikan dana sebesar Rp 1 juta untuk pos dana darurat. Berarti jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target dana darurat adalah selama 20 bulan.

4. Mulai secara perlahan

Lakukan perlahan namun konsisten dengan memulai dana darurat dari sisa kebutuhan per bulan.

5. Tekan pengeluaran bulanan

Cobalah untuk menekan pengeluaran yang bersifat hiburan dan rekreasi untuk dialokasikan ke pos dana darurat agar target dana darurat lebih cepat tercapai.

6. Buat rekening khusus untuk memisahkan rekening transaksi

Buatlah satu rekening khusus untuk menyimpan dana darurat. Bedakan rekening dana darurat dengan rekening yang biasa Anda gunakan untuk bertransaksi.

7. Pilih tempat penyimpanan yang tepat

Selain di rekening bank, Anda juga bisa menyimpan dana darurat di instrumen keuangan lain. Namun, pastikan Anda memilih tempat menyimpan dana darurat yang cenderung minim risiko.

8. Cari penghasilan tambahan

Di era digital seperti sekarang ini ada banyak kesempatan untuk mendapat penghasilan tambahan, mulai dari menjadi reseller produk, dropship, atau pekerja lepas lain yang bisa dilakukan secara online.

9. Pastikan penggunaan dana darurat dipakai untuk hal mendesak

Hindari menggunakan dana darurat untuk memenuhi hasrat impulsif, misalnya membeli barang hanya karena sedang diskon.

10. Jangan jadikan beban

Pilih nominal alokasi dana darurat yang paling nyaman untukmu dan tidak memberatkan setiap bulannya, karena yang paling penting saat mempersiapkan dana darurat adalah konsistensi.

11. Jangan menunda

Mulai mempersiapkan dan mengalokasikan dana darurat sekarang juga! Sebaiknya jangan menunda-nunda untuk menyiapkan dana darurat, bahkan lebih cepat disiapkan lebih baik.

ACD borrower

Pelajaran penting dari mempersiapkan dana darurat dan proteksi di masa pandemi

Jadi, sudah tahu, kan, pentingnya dana darurat dan manfaat proteksi di masa pandemi? Pastikan Anda melakukan pengelolaan dana darurat serta menjatuhkan pilihan pada produk asuransi yang paling cocok dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Kamu bisa membandingkan produk asuransi di Qoala dengan berbagai informasi yang transparan.

Yuk, mulai kumpulkan dana darurat dan lindungi diri serta keluarga pada masa pandemi COVID-19 sekarang juga!