Ada yang sukanya cuci mata saja sudah senang. Ada yang baru merasa puas setelah membeli sesuatu. Ada juga yang suka membeli, tapi nunggu waktu yang tepat pas ada promo. Ya, tipe gaya belanja setiap orang memang berbeda-beda. Ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup yang dipilihnya. Ada gaya belanja yang baik untuk dipertahankan dan ada juga yang wajib untuk diperbaiki karena dinilai dapat membahayakan kondisi keuangan. Semakin cepat menyadari tipe gaya belanja Anda, akan semakin baik. Anda bisa melakukan penyesuaian secepatnya. Karena para ahli keuangan juga menyarankan, hiduplah sesuai kemampuan, jangan memaksakan gaya hidup yang tidak mampu Anda kejar. Nah, kali ini Investree mau berbagi ulasan seputar tipe-tipe gaya belanja (shopper). Simak, yuk!
Si ratu diskon
Tipe shopper yang satu ini paling update kalau ada info promo/diskon. Mereka bahkan sengaja menyediakan waktu untuk mencari sebuah promo, entah itu melalui katalog, brosur, atau sampai mem-follow media sosial sebuah brand agar tidak ketinggalan informasi seputar diskon. Ada kepuasan tersendiri bila mereka bisa membeli barang dengan harga lebih murah. Eits, tapi hati-hati, meski barang diskon, bila Anda membelinya dalam jumlah banyak yang tak diperlukan, jatuhnya juga pemborosan. Misalnya saja, ada promo “beli 3 bayar 2” atau “minimal belanja Rp 500ribu dapat potongan Rp 50 ribu”. Jika akhirnya Anda hanya membeli barang yang tidak diperlukan, coba, deh, pikir-pikir lagi. Kecuali produk tersebut bisa digunakan untuk jangka panjang. Kalau tidak, lebih baik membeli 1 saja dengan harga normal tapi benar-benar Anda butuhkan.
Si pemilih yang mengutamakan kualitas
Nah, shopper dengan tipe ini cenderung mengutamakan kualitas produk. Tak masalah membeli 1 produk yang mahal asal memiliki kualitas yang baik. Mereka juga tak masalah membeli produk dengan harga lebih mahal asal mendapat pelayanan yang maksimal. Ketika berbelanja online pun, mereka lebih suka membeli di toko yang menyediakan deskripsi produk lengkap, foto produk yang diambil dari berbagai sudut, serta video yang berisi detail produk, meski harganya lebih mahal. Ya, karena tipe shopper ini lebih mengutamakan kualitas, mereka akan mengeluarkan uang lebih banyak ketika membeli suatu produk. Asal jangan mudah bosan, ya! Sebab, biasanya produk dengan kualitas baik tentu awet, kan? Kalau Anda mudah bosan dan sudah ingin membeli barang baru padahal yang lama masih bisa digunakan, akhirnya pengeluaran Anda jadi ikut besar.
Si tipe belanja dijadikan hobi
Bagi tipe shopper yang satu ini, menyanyi, berkebun, atau olahraga, bukanlah sebuah hobi. Tapi, bagi mereka shopping adalah sebuah hobi yang ketika dilakukan dapat memberi kesenangan dan semangat baru. Bahkan menganggap berbelanja adalah sebuah gaya hidup. Jika tidak membeli sesuatu, rasanya seperti ada yang kurang. Tak perlu menunggu momen diskon dan tak suka menawar. Jika ingin suatu barang, ya, langsung saja beli. Parahnya, ada yang sampai bela-belain ngutang untuk bisa membeli apa yang mereka inginkan. Wah, kalau sudah begini bisa bahaya, lho! Kita, kan, hidup bukan untuk 1 – 2 hari saja. Masih banyak yang harus dipikirkan ke depannya. Jadi, jangan sampai menuruti emosi terus, nanti kalau sudah sadar isi dompet menipis baru menyesal kemudian.
Si planner yang terjadwal
Shopper satu ini selalu mematuhi jadwal belanja yang sudah direncanakannya. Sebut saja untuk berbelanja, mereka sudah punya waktunya sendiri. Di luar dari waktu tersebut mereka tidak lagi akan melakukannya. Tidak hanya soal waktu, budget yang sudah dianggarkan pun berusaha untuk mereka patuhi. Ya, tentu itu semua dilakukan agar dapat mengendalikan pengeluaran. Bukankah ini patut dicontoh? Ya, Anda bisa membuat sebuah jadwal belanja. Misal, belanja bulanan setiap tanggal 28, belanja baju setiap tanggal 30 (dua bulan sekali), makan di luar/hangout hanya 1 bulan 3 kali. Jadwal ini yang nantinya membuat Anda tidak akan keluar jalur.
Tim lihat-lihat saja sudah happy
Shopper yang satu ini juga bisa dibilang cukup bijak. Kenapa? Mereka sering melakukan survei lebih dulu sebelum membeli sesuatu. Atau, mencoba menahan diri dulu selama 1 – 2 hari untuk mengetahui apakah mereka benar-benar membutuhkan produk tersebut atau hanya terbawa keinginan. Mereka juga tidak masalah jika hanya melihat-lihat marketplace, lalu memasukkan produk yang dipilihnya ke wishlist, dan tidak buru-buru melakukan checkout. Mereka akan membeli setelah waktunya benar-benar pas dengan harga yang sesuai. Kalau keburu kehabisan barang yang diinginkan, mereka akan berpikir “Ah, tenang, kalau memang kehabisan sekarang, besok masih ada lagi produk baru yang lebih update“. Pola pikir jangka panjang inilah yang perlu Anda tiru, karena selalu masih ada hari esok. Jangan terlena dengan kesenangan sesaat.
Itu tadi kelima tipe gaya belanja, kalau Anda termasuk tipe yang mana? Jika gaya belanja Anda membahayakan kondisi keuangan pribadi, mungkin Anda bisa mengubahnya sebelum terlambat. Karena balik lagi, kita hidup tak cuma untuk hari ini. Masih ada hal lain yang perlu dipikirkan. Dan berbelanja secara impulsif hanya akan memberi kesenangan sesaat. Jangan sampai setelahnya Anda menyesal!
Referensi:
Fimela. 15 Oktober 2013. 6 Tipe Wanita Saat Sedang Berbelanja. Fimela.com: https://bit.ly/3irZ9qW
Jesse. 4 Februari 2016. 8 Different Shopper Types and How To Market To Them. Ecwid.com: https://bit.ly/3l0Ixbo