Apa hal pertama yang terlintas di benak Anda saat mendengar istilah reksadana? Mungkin jawaban yang sering muncul adalah investasi. Hal ini benar adanya karena reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang sangat krusial, mengingat pentingnya kesiapan Anda untuk menghadapi berbagai risiko di masa mendatang, seperti jatuhnya ekonomi global akibat pandemi di tahun 2020 lalu. Maka dari itu, memilih berinvestasi di reksadana menjadi pertimbangan penting yang seharusnya dilakukan oleh setiap individu.
Lalu, apa itu reksadana dan apa perbedaannya dengan instrumen investasi lainnya? Berikut adalah 10 karakteristik dari reksadana yang wajib Anda ketahui!
Pengertian Reksadana
Reksadana adalah alternatif investasi untuk masyarakat pemodal, terkhusus bagi pemodal kecil. Pemodal yang menginvestasikan dananya melalui reksadana biasanya tidak memiliki banyak waktu, modal, ataupun keahlian untuk menghitung risiko dari investasi yang dilakukan. Secara umum, reksadana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Untuk selanjutnya, masyarakat ini dapat melakukan investasi di dalam portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi.
Jenis Reksadana Berdasar Portofolio
Untuk memulai investasi di reksadana, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis reksadana yang ada. Berikut ini adalah jenis-jenis reksadana:
- Reksadana Saham
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang akan membuat minimal 80% dana yang terkumpul akan dikelola ke dalam bentuk saham. Keuntungan yang akan didapatkan dari efek saham. Hal ini berarti, reksadana saham akan memberikan hasil yang juga lebih besar dalam bentuk capital gain. Sebab, ada pertumbuhan dividen serta harga saham yang ada di dalamnya. Reksadana saham dinilai mampu mendatangkan keuntungan yang sangat tinggi tetapi diiringi dengan risiko yang tinggi pula.
- Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang potensi kerugiannya di bawah reksadana saham. Di dalam jenis reksa dana ini, akan dilakukan investasi pada dua efek bursa yang bersamaan, yaitu efek hutang dan efek ekuitas. Perbandingan yang ada di dalam dua efek tersebut tidak termasuk pada reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap.
- Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal dananya terkumpul sebesar 80%. Kemudian, dana tersebut akan dikelola ke dalam bursa efek yang bersifat hutang. Potensi keuntungan yang didapatkan dari jenis reksadana ini terbilang cukup tinggi, namun tentu saja diiringi dengan potensi kerugiannya yang juga tinggi. Akan tetapi, potensi keuntungan reksadana pendapatan tetap masih berada di bawah reksadana campuran dan reksadana saham.
- Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang akan memberikan risiko keuntungan yang jauh lebih rendah. Akan tetapi, nilai potensi return-nya terbatas. Reksadana pasar uang ini dikelola pada efek hutang dalam jangka kurang dari satu tahun, seperti SBI atau deposito.
- Reksadana Indeks
Reksadana index adalah jenis reksadana yang potensi kerugian dan keuntungannya akan sama dengan index tersebut. Sebagian besar dana yang ada di dalam reksadana jenis ini akan dikelola secara pasif. Artinya, jual beli di bursa tidak akan dilakukan kecuali terdapat redemption atau subscription yang baru.
Karakteristik Reksadana
Terdapat 10 karakteristik reksadana yang membedakannya dengan jenis instrumen investasi lainnya.
- Merupakan perusahaan sekuritas atau manajemen aset yang diperjualbelikan oleh seorang agen penjual reksadana. Baik pada bank atau perusahaan sekuritas lainnya.
- Tidak terdapat asuransi atau uang tanggungan dalam reksadana.
- Rentang biaya pembelian 0%- 2% dari nilai reksadana. Angka tersebut diperoleh dari nilai reksadana.
- Tidak mengeluarkan biaya administratif.
- Biaya penjualan reksadana 0%-2% dari nilai reksadana tersebut dalam satu tahun.
- Alokasi dana setoran tahun pertama sebesar 98% -100%
- Reksadana menggunakan satu harga saja
- Penjualan memperlihatkan prospektus dan pengisian profil risiko
- Investor reksadana sebagian besar terdiri dari institusi dan ritel
- Investor dalam reksadana dipastikan telah mengetahui dan memahami produk reksadana yang dibeli
Nah, itulah 10 karakteristik dari reksadana yang perlu Anda ketahui. Jika Anda ingin mulai berinvestasi reksadana, maka Anda bisa membeli produk reksadana melalui Investree. Pendaftaran dapat Anda akses di laman berikut ini: https://investr.ee/BlogLender. Gratis tanpa biaya pendaftaran! Coba investasi reksadana di Investree sekarang!
Referensi: