Belajar dari Film The Tinder Swindler, Ini 6 Tanda Pasangan Punya Masalah Keuangan

Film besutan Netflix The Tinder Swindler memang sedang ramai dibicarakan sejak kemunculannya awal Februari lalu. Film bergenre documentary ini memang diambil berdasarkan kisah nyata para wanita yang ditipu secara finansial berkedok asmara hingga memiliki utang ratusan ribu dolar. Kini mereka harus berjuang untuk bisa membayar utang-utang tersebut, karena utang tetaplah utang yang harus mereka lunasi. Sedangkan pelakunya bebas begitu saja. 

Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Scamwatch, total ada $323,723,717 kerugian akibat penipuan dari 286.608 laporan yang juga terjadi sepanjang tahun 2021 di Australia. Nah, penipuan berkedok asmara/dating menempati posisi kedua untuk kasus terbanyak. Well, di bulan kasih sayang ini, supaya Anda tak menjadi korban penipuan uang berkedok asmara, coba kenali betul profil kekasih atau pasangan Anda. Apakah mereka punya masalah keuangan dan mendekati Anda hanya untuk dimanfaatkan? Karena bukan cinta namanya kalau hanya ingin memanfaatkan. Nah, caranya gimana? Pas banget, nih, Investree mau ulas supaya Anda bisa mengenali tanda-tanda pasangan yang bermasalah dengan keuangannya. Yuk, simak!

Mereka membiarkan tagihan menumpuk

Perhatikan bagaimana pasangan Anda menangani tagihan. Bisa dilihat dari pemberitahuan seputar tagihan kartu kredit saja misalnya. Pemberitahuan yang masuk ke email akan mereka abaikan atau mereka buka. Bila diabaikan dengan sengaja membiarkan tumpukan pemberitahuan tersebut, mungkin mereka sedang bersembunyi dari masalah keuangan yang sedang dialaminya. Dengan sering menunda pembayaran, akan menjadi tumpukan masalah jangka panjang. Apalagi mereka yang tak pernah peduli berapa banyak utangnya, bagaimana kondisi keuangan pribadinya, hingga yang tak pernah membicarakannya kepada Anda. Kecuali, mereka sadar bila kondisi keuangannya bermasalah dan berusaha untuk memperbaiki situasi tersebut.

Mereka punya kecanduan hidup konsumtif

Bila pasangan Anda memiliki kecanduan, termasuk kecanduan berbelanja, memakai barang-barang branded, dan harus selalu keinginannya terpenuhi dulu dari yang lainnya, ini patut dijauhi. Biasanya mereka tak peduli bagaimana kondisi kesehatan finansialnya dan dalam beberapa kasus, mereka akan lebih memprioritaskan membiayai kecanduan tersebut ketimbang memilih untuk berhemat, menganggarkan budget tertentu, dan mengatur keuangannya, apalagi menabung. Bila mereka memiliki gaya hidup yang tak sesuai dengan kemampuan finansialnya, ini patut Anda curigai. Karena gaya hidup harusnya dibiayai oleh pendapatan/pemasukan. Namun bila gaya hidup dibiayai oleh utang, jelas keuangan mereka akan bermasalah.

Mereka punya banyak kartu kredit

Jika di dompetnya ada setumpuk kartu kredit, Anda patut curiga. Kenapa? Itu artinya pasangan Anda hobi berutang, yang mana tidak baik bagi kondisi finansial jangka panjang. Ditakutkan mereka tidak mengawasi pengeluarannya, ada risiko mengabaikan utang yang terus bertambah, dan bahayanya lagi bila mereka sudah kecanduan kartu kredit. Karena menurut Laura LaTourette, Perencana Keuangan Bersertifikat Amerika, kartu kredit itu memang memudahkan, namun berisiko menyebabkan ketagihan hingga kecanduan. Kecuali bila pasangan Anda memang tipe orang yang suka mengumpulkan poin dari berbagai jenis kartu kredit demi mendapatkan keuntungan finansial tertentu. 

Mereka mungkin terlihat kaya, tapi tak punya tabungan/investasi

Punya penampilan yang mahal, gadget terbaru, menggunakan aksesori mewah, sampai mengendarai mobil yang mencolok, harusnya diikuti dengan punya rumah sendiri, punya tabungan atau jenis investasi lainnya, serta yang paling penting punya pekerjaan yang jelas. Secara logika tentu masuk akal. Bila pasangan Anda bisa membeli itu semua, tentu untuk menabung atau berinvestasi juga mampu. Kecuali mereka memang berfokus pada kesenangan sesaat dan tidak memikirkan kondisi keuangan masa depan. Tentu itu tidak baik. Apalagi masalah penampilan bisa dibuat atau direkayasa. Jangan sampai Anda tertipu, sehingga kepemilikan tabungan atau investasi bisa jadi bukti penguat yang menegaskan kestabilan finansial, cerminan dari tampilannya. 

Mereka menghabiskan sebagian besar waktu bersama dengan belanja

Ya, banyak aktivitas yang bisa dilakukan pada saat kencan. Misal, mengunjungi tempat-tempat viral, menonton bioskop, dinner, atau hanya sekadar ngobrol di coffee shop. Tapi bila sebagian besar waktu kencan Anda bersama pasangan dihabiskan untuk berbelanja atau menemani mereka belanja, Anda mungkin sedang menjalin hubungan dengan seorang shopaholic, yang mana itu berita buruk. Mereka akan cenderung menggunakan aktivitas belanja sebagai cara mereka untuk bersenang-senang dan melepas penat dengan membeli sesuatu yang baru. Jadi, harus ada sesuatu yang selalu baru untuk menyenangkan hati mereka. Mungkin mereka punya kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Sehingga penting untuk mendiskusikan masalah ini sejak awal agar tidak menjadi masalah yang lebih rumit nantinya.

Mereka terlalu sering beralasan untuk menggunakan uang Anda

Seperti inilah yang dialami para wanita dalam The Tinder Swindler. Beragam alasan yang digunakan pasangannya agar bisa meminjam/menggunakan uang mereka. Dengan dalih “nanti diganti, sekarang kondisinya lagi urgent”. Bila sekali atau dua kali masih bisa dimaklumi, tapi kalau sudah keterusan dengan menciptakan beragam alasan lain, ini patut dicurigai. Tidak salah bila Anda ingin bersikap royal ke pasangan, namun setidaknya mereka harus terbuka dan selalu jujur saat menggunakan uang Anda, digunakan untuk apa dan tidak ada pembelian yang disembunyikan. Bila sudah terlalu sering beralasan apalagi sampai berbohong, ketika dibiarkan, Anda berisiko hanya dimanfaatkan.

Katanya cinta itu buta, namun untuk urusan finansial memang tidak bisa selalu melibatkan emosi. Sebut saja para investor yang suka bermain saham menggunakan emosi dan tidak berpikiran jernih, sering kali justru menggiring mereka ke jurang kerugian. Itu mengapa, untuk memproteksi diri sendiri, Anda sebaiknya tetap libatkan logika. Peka terhadap setiap kejanggalan yang terjadi dan yang paling penting adalah komunikasi. Jangan enggan mengajak pasangan Anda untuk berbicara seputar kondisi finansial masing-masing. Terlebih ini bisa menjadi tolok ukur penilaian bagi Anda. Kenapa? Ya, bila pasangan Anda tidak keberatan untuk terbuka soal keuangannya, tentu ini menjadi awal yang baik bagi hubungan Anda ke depannya. Semoga bermanfaat, ya! 

Referensi:

Susannah Snider. 24 September 2020. 7 Signs Your Romantic Partner Is Financially Unstable. Usnews.com: https://bit.ly/3gGujtw 

Susannah Snider. 30 Januari 2018. How to Avoid Financial Scams. Usnews.com: https://bit.ly/3HJuTT7 

Scam statistics. 2021. Scamwatch.gov.au: https://bit.ly/3gEB9zB