6 Cara Mengelola Keuangan Bisnis di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 beberapa tahun kebelakang membuat dunia perekonomian dan beberapa bisnis menjadi sulit. Banyaknya orang yang diberhentikan dari perusahaannya membuat usaha-usaha kecil bermunculan. Untuk sebuah bisnis yang baru dirintis, mengelola keuangan usaha di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri. Jika tidak bisa mengaplikasikan cara mengelola keuangan usaha yang benar, hal ini akan berpotensi membuat Anda mengalami kebangkrutan. Lantas, bagaimana cara mengelola keuangan usaha di masa pandemi yang baik dan benar? Berikut adalah 6 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola keuangan bisnis Anda secara efektif.

  • Evaluasi Kesehatan Finansial

Kesehatan finansial adalah prioritas utama yang harus Anda evaluasi di masa pandemi. Terutama bagi usaha yang sudah berjalan lama, pasti akan terjadi perubahan dari segi pemasukan dan pengeluaran usaha. Evaluasi kesehatan finansial ini bertujuan untuk memantau sejak dini potensi terjadinya kebocoran keuangan dan kebangkrutan, mencari tahu masalah keuangan, dan memperbaiki masalah keuangan yang ada secara keseluruhan. Hal yang bisa dievaluasi antara lain rasio likuiditas, rasio tabungan, dan rasio solvabilitas.

  • Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Di masa pandemi, pemisahan keuangan jadi jauh lebih penting daripada sebelumnya. Maka, selalu ingatkan diri Anda bahwa bisnis adalah bisnis. Jangan sampai Anda merasa bahwa keuangan bisnis Anda positif padahal sudah tercampur dengan keuangan pribadi Anda. Sebaliknya juga, jangan sampai Anda menggunakan keuangan bisnis, terlebih uang modal, untuk kebutuhan pribadi. Memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis juga menjadi bukti bahwa Anda menjalankan usaha secara profesional. Langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk pemisahan ini adalah dengan membuat rekening khusus untuk keuangan usaha.

  • Membuat Catatan Keuangan

Ketika membangun bisnis Anda, disiplin untuk mencatat setiap transaksi dapat membantu untuk mengetahui perkembangan usaha dan merencanakan strategi bisnis untuk kedepannya. Baik usaha skala besar maupun kecil, keduanya sama-sama wajib memiliki catatan keuangan. Catatan ini tidak sebatas hanya berisi uang keluar dan masuk, melainkan juga harus meliputi utang dan piutang yang dimiliki oleh usaha. Bayangkan jika di situasi pandemi ini, Anda terlambat membayar tagihan yang akan berdampak pada denda. Tentunya hal ini akan sangat merugikan. Oleh karena itu, catat selalu tanggal-tanggal penting, mulai dari pembayaran tagihan supplier hingga pajak.

  • Membuat Perencanaan Penggunaan Dana

Sebelum memulai sebuah usaha, sudah seharusnya Anda sebagai pelaku bisnis buat perencanaan penggunaan dana di awal. Hal ini harus dilakukan dengan detail untuk menghindari penggunaan uang modal dan keuntungan untuk hal yang tidak penting dan di luar anggaran. Di masa pandemi, ada baiknya Anda menetapkan tiap anggaran berdasarkan fungsi. Misalkan, Anda bisa menetapkan 40% anggaran untuk modal, 30% operasional dan 20% untuk marketing, baru sisanya untuk kepentingan pribadi. Lebih detailnya, Anda dapat membuat daftar pengeluaran prioritas selama sebulan. Misalnya adalah tagihan listrik, tagihan air, pembelian mesin dan perkakas, biaya sewa gedung, biaya makan siang karyawan, dan lain-lain. 

Anggaran bisa dibuat dan diperbarui secara rutin seperti seminggu sekali ataupun sebulan sekali karena antara anggaran satu periode dengan periode selanjutnya selalu berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Pilih yang menurut Anda paling efektif untuk usaha Anda. Dengan begitu, proses bisnis dapat berjalan dengan efektif, alokasi dan pengeluaran dana menjadi lebih tertata, dan menghindarkan Anda dari over-budget.

Ketika keuntungan penjualan meningkat, jangan terburu-buru menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Anda harus tetap menyesuaikannya dengan rencana budget, misalnya hanya hanya menggunakan 10% saja dan selebihnya disisihkan untuk mengembangkan usaha. Dengan begitu akan lebih besar kemungkinan bisnismu berjalan maju dan bergerak semakin besar.

  • Melakukan Negosiasi Harga dengan Supplier

Bukan rahasia umum lagi jika kondisi pandemi membuat banyak bisnis harus meminimalisir segala biaya, termasuk biaya bahan dasar. Namun, terdapat kemungkinan supplier langganan Anda juga akan menaikkan harga karena jumlah pelanggan yang semakin berkurang. Dalam hal ini, sebagai pelaku bisnis yang tidak ingin rugi, Anda harus mampu melakukan negosiasi. Misalnya, dengan meminta diskon atau penundaan pembayaran dengan janji kontrak yang lebih panjang. Selalu ada win-win solution untuk kedua belah pihak jika Anda mau berusaha. Jika kesepakatan tidak bisa tercapai, maka Anda bisa mencoba mencari supplier lain.

  • Mendaftar Program Bantuan

Di masa pandemi ini, pemerintah kita juga aktif mengucurkan bantuan untuk membantu memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi, misalnya dengan memberi bantuan langsung tunai (BLT) kepada UMKM sebesar 2,4 Juta rupiah. Bantuan tahap pertama telah diselenggarakan oleh pemerintah sebesar 22 Triliun rupiah dan menyasar 9,1 juta UMKM. Persyaratan pendaftaran juga tergolong mudah, Anda harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki usaha mikro dan nomor induk kependudukan (KTP), dan bukan merupakan anggota ASN, TNI/POLRI, ataupun pegawai BUMN/BUMD.

Itulah beberapa cara mengelola keuangan usaha yang benar di masa pandemi. Walaupun perekonomian nasional saat ini terasa berat dan inflasi terus meningkat, yakinlah bahwa semua akan segera membaik. Jika Anda membutuhkan suntikan modal usaha, Anda bisa mengajukan pinjaman modal usaha melalui Investree. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi ataupun website Investree yang bisa diakses di https://investr.ee/Borrower. 

Jangan membiarkan pandemi menyurutkan semangat bisnis Anda. Semangat!

Referensi:

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/cara-mengelola-keuangan-yang-efektif-selama-masa-pandemi

https://www.trusvation.com/mengelola-keuangan-untuk-usaha-kecil/

https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/keuangan/cara-mengatur-keuangan-bisnis-di-masa-pandemi