Perbedaan Investasi SBR dan Deposito, Mana yang Lebih Baik?

Perbedaan Investasi SBR dan Deposito, Mana yang Lebih Baik?

Menurut data yang dilansir dari Bisnis.com, jumlah investor di pasar modal meningkat luar biasa yaitu sebanyak 5,6 juta atau naik 96% YoY (year-on-year) pada Juni 2021. Investasi di pasar modal memang jadi pilihan karena menawarkan imbal hasil tinggi. Namun, ketika investor lebih mengutamakan produk investasi yang dijamin aman, instrumen SBR dan deposito adalah jawabannya. Imbal hasil yang diperoleh juga sepadan, dengan rendahnya risiko yang menjamin keamanan dana investasi kamu.  

Lalu, di antara instrumen SBR dan deposito, kira-kira mana yang lebih cuan? Coba simak dulu ulasan Investree di bawah ini, yuk!

Apa itu Savings Bond Ritel?

Savings Bond Ritel atau SBR adalah salah satu jenis SBN (Surat Berharga Negara) yang khusus ditawarkan kepada individu atau perseorangan, makanya terdapat istilah ritel pada SBR. Jenis instrumen ini tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Namun, jika kamu ingin mencairkan dana investasi di SBR, tersedia fasilitas early redemption (pencairan awal) maksimal 50% dari nilai investasi (minimal investasi Rp2 juta). 

Di tahun 2023, pemerintah mengeluarkan produk SBR dengan 2 tenor pilihan, yaitu 2 tahun dan 4 tahun. Untuk tenor 2 tahun, fasilitas early redemption bisa kamu nikmati setelah satu tahun masa investasi. Sedangkan untuk tenor 4 tahun, fasilitas early redemption bisa kamu nikmati setelah 2 tahun berjalan.

SBR sendiri pertama kali diluncurkan dengan tujuan untuk menutupi kekurangan APBN 2014, dan mulai diperkenalkan di kota Surabaya, lalu dilanjutkan ke kota-kota besar seperti Makassar, Semarang, Bandung, dan Medan. Hingga saat ini, pemerintah tidak pernah gagal membayar kupon/bunga investasi dan pokok investasi saat jatuh tempo. Ini semakin menegaskan bahwa instrumen SBN benar-benar aman karena juga sudah dijamin Undang-Undang. 

Beda karakteristik SBR vs Deposito

Setiap instrumen investasi punya karakternya sendiri-sendiri. Buat kamu yang masih penasaran, yuk, cari tahu perbedaan karakter SBR dengan deposito!

Karakteristik instrumen SBR

Investasi SBR ditawarkan secara individual/ritel kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), menggunakan prinsip konvensional (bukan syariah). Kamu sebagai investor bisa berinvestasi di SBR dengan nominal rendah, yaitu mulai Rp1 juta. Seluruh proses pembelian SBR dilakukan secara online melalui Mitra Distribusi (Midis) atau Bank Kustodian. Jadi, dapat menghemat waktu dan tenaga. 

Awal tahun 2023, pemerintah sudah mulai menawarkan SBR dengan pilihan tenor 2 tahun dan 4 tahun, yaitu seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 dengan fasilitas early redemption. Untuk seri SBR012-T2, pemerintah memberi kupon/imbal hasil sebesar 6,15% per tahun dan 6,35% per tahun untuk seri SBR012-T4

Angka tersebut merupakan besar kupon/imbal hasil minimal, sebab instrumen SBR sendiri punya karakter kupon floating with floor. Jadi, ketika suku bunga acuan Bank Indonesia naik, imbal hasil yang kamu dapat juga akan naik. Kupon instrumen SBR012 akan ditransfer langsung ke rekening yang terdaftar, per tanggal 10 setiap bulannya (ketika jatuh di tanggal merah, akan ditransfer pada hari kerja berikutnya).   

Karakteristik instrumen deposito 

Deposito merupakan instrumen investasi yang menawarkan suku bunga lebih tinggi dari tabungan biasa. Ketika kamu menaruh sejumlah uang (baik itu mata uang rupiah/mata uang asing), simpanan tersebut baru bisa dicairkan setelah jangka waktu berakhir. 

Deposito punya nilai minimal investasi yang terbilang cukup besar. Sebagai contoh, deposito BCA dengan mata uang rupiah punya minimal setoran sebesar Rp8 juta. Jangka waktu investasi yang bisa kamu pilih adalah 1, 3, sampai 12 bulan. 

Setiap jangka waktu berakhir, kamu bisa memanfaatkan layanan ARO (Automatic Roll Over), untuk memperpanjang jangka waktu secara otomatis, atau Non-ARO tanpa perpanjangan otomatis. Tidak hanya jangka waktu yang bisa diperpanjang, nilai setoran deposito juga bisa kamu tambah saat jangka waktu berakhir.  

Bunga deposito akan ditransfer ke rekening yang terdaftar setiap bulan, atau secara akumulatif digabungkan dengan pencairan deposito saat jatuh tempo. Deposito tersedia untuk nasabah perorangan maupun badan/lembaga, yang bisa kamu akses secara online (bagi yang telah menyediakan layanan online) atau bisa langsung datang ke bank yang kamu pilih.         

Profit instrumen SBR vs Deposito

Bagi pemula, instrumen SBR dan deposito terbilang cocok banget karena dijamin aman. Untuk SBR, pembayaran kupon dan pokok investasi telah dijamin Undang-Undang, sedangkan deposito juga sudah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Nah, kalau sama-sama aman, tapi mana yang lebih menguntungkan?

Perbandingan imbal hasil

Bicara soal imbal hasil bisa dibilang bunga/kupon SBR lebih tinggi dari deposito. Sebagai contoh, seri SBR012-T2 punya kupon 6,15% p.a. dan SBR012-T4 sebesar 6,35% p.a., yang bersifat floating with floor. Angka tersebut masih jauh di atas bunga deposito yang rata-rata sebesar 3,33% untuk jangka waktu 6 bulan dan 3,38% untuk jangka waktu 12 bulan. Mengingat jangka waktu investasi yang lebih lama untuk produk SBR, membuat imbal hasilnya pun jadi lebih tinggi.  

Jadi, ketika kamu mencari instrumen investasi berjangka waktu di atas 1 tahun yang dijamin aman, tapi punya tingkat profit yang juga tinggi, produk SBR bisa jadi pilihan yang lebih tepat. Kamu bisa memilih seri SBR012-T2, yang dalam jangka waktu 1 tahun investasi, kamu bisa menggunakan fasilitas early redemption untuk pencairan dana lebih awal.     

Perbandingan pajak

Besar pajak untuk instrumen SBR adalah 10%, sedangkan pajak deposito adalah 20%. Pajak deposito yang lebih besar, membuat potongan imbal hasil jadi semakin besar. Sehingga profit yang kamu terima jadi lebih kecil. Berikut simulasi perbandingannya:

Pajak SBR012-T2

Rp10 juta x 6,15% : 12 bulan = Rp51.250 – 10% = Rp46.125 (perkiraan profit setelah pajak)

Pajak Deposito

Rp10 juta x 3,38% : 12 bulan = Rp28.166 – 20% = Rp22.534 (perkiraan profit setelah pajak)

Terlihat dari simulasi di atas, potensi profit yang bisa diperoleh produk SBR lebih tinggi dari deposito. Ini dikarenakan, pajak deposito yang lebih tinggi – namun imbal hasilnya masih di bawah instrumen SBR.   

Perbandingan jangka waktu

Meski punya imbal hasil yang lebih rendah ketimbang SBR, deposito cocok banget untuk kamu yang mencari produk investasi jangka waktu di bawah 1 tahun. Ketimbang memilih tabungan, instrumen deposito masih lebih menguntungkan. Cocok juga dijadikan sebagai simpanan dana darurat, apabila kamu memilih jangka waktu 1 – 3 bulan. Jika kamu belum ingin menggunakan dana tersebut, jangka waktunya tinggal kamu perpanjang lagi.  

Sedangkan SBR memang menawarkan skema investasi dengan jangka waktu minimal 2 tahun. Jadi, ketika kamu tiba-tiba membutuhkan uang tunai untuk kebutuhan mendesak, dana investasimu di SBR tidak bisa dicairkan. Kalaupun kamu ingin early redemption, harus menunggu satu tahun dulu. Itupun hanya bisa dicairkan setengahnya. Sehingga disarankan kamu menggunakan ‘uang dingin’ untuk berinvestasi di SBR.    

Perbandingan tujuan investasi 

Balik lagi, semua pilihan investasi yang tepat harus didasarkan pada tujuan investasi masing-masing orang. Pasti ada alasan di balik kamu melakukan investasi. Entah itu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak, untuk naik haji, membeli mobil baru, DP KPR rumah, bahkan sekedar untuk menyimpan dana darurat. 

Dari tujuan tersebut, kamu dapat memperkirakan jangka waktu investasi yang sesuai. Setelah mengetahui jangka waktunya, kamu jadi lebih bijak menentukan instrumen investasi apa yang lebih cocok dan lebih tepat untuk dirimu. Sehingga target cuan tercapai, serta mempermudah kamu mencapai tujuan investasi itu sendiri.    

Ketika kamu memutuskan untuk memilih produk SBR, tak perlu lagi bingung bagaimana memulainya. Kenapa? Karena kamu bisa memulainya dari sini!  

Referensi:

Syafira Maulida. 19 Januari 2023. SBR Adalah Investasi Menguntungkan? Cek Faktanya Di Sini!. Tanamduit.com: http://bit.ly/3J8p6dh

Abdul Malik. 25 Februari 2022. Sama-sama Investasi Rp2 Miliar, Berapa Bunga Deposito dan Imbal Hasil SR016?. Bareksa.com: http://bit.ly/3XwbAnY