Fintech Sebagai Mitra Distribusi, Apa Peran dan Fungsinya?

Penduduk Indonesia yang kini didominasi oleh kalangan milenial dan gen Z menjadikan mereka target pasar potensial, termasuk untuk urusan investasi. Mereka yang ingin apa-apa serba cepat dan mudah, dipengaruhi oleh penetrasi gadget dan internet yang kian masif. Ini juga harus dimanfaatkan oleh produk investasi untuk tak hanya menjadi sekedar saving society, namun bisa menyadarkan atas kebutuhan berinvestasi. Caranya? Ya, produk investasi harus melakukan ‘jemput bola’ dengan terus masuk ke dunia mereka. Buat mereka bisa melakukan investasi semudah mungkin, meminimalisasi delay time untuk memulai. 

Ini terwujud dengan munculnya banyak aplikasi mobile yang dapat memudahkan generasi muda untuk melakukan investasi. Bahkan, bisa dilakukan semudah membeli pulsa atau produk fashion di e-commerce. Tak ketinggalan, produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) juga meluncurkan e-SBN untuk bisa menggaet investor muda. Tak tanggung-tanggung, Kementerian Keuangan juga bekerja sama dengan perusahaan fintech menjadi Mitra Distribusi (Midis) untuk menjangkau mereka yang sebagian besar mengenal produk investasi melalui platform fintech tersebut. Menurut data DJPPR (Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko), jumlah investor yang berpartisipasi dalam penerbitan SBN di 2021 sebanyak 130.293 dengan total investasi mencapai Rp97,2 triliun. Dari jumlah tersebut investor yang berasal dari kalangan milenial dan gen Z ada sebanyak 57.917. Mereka yang sudah mulai melek investasi menganggap investasi penting untuk dilakukan.

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi Midis dalam penyaluran produk SBN ritel di Indonesia kian terasa. Sebenarnya apa saja peran dan fungsinya? Berikut Investree–yang juga merupakan salah satu Midis penjualan e-SBN sejak akhir 2018–punya ulasannya, simak, yuk!

Memperluas jaringan distribusi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap bahwa jumlah investor yang membeli SBN ritel melalui perusahaan fintech mengalami kenaikan lebih dari 50% hanya dalam waktu satu tahun. Terlihat dari investor yang membeli SBN ritel ORI016 melalui platform fintech di tahun 2019 sebanyak 7,9% menjadi 12% dalam penjualan ORI017 di 2020. Pembelian yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi mendorong para investor pemula untuk ikut juga berinvestasi melalui SBN. 

Tak hanya itu, fintech juga turut mengedukasi mereka dan menumbuhkan kepercayaan akan produk investasi yang berisiko sangat kecil karena SBN dijamin oleh pemerintah (melalui UU). Sehingga membuat mereka semakin tertarik dan memperluas jaringan distribusi, dari yang sebelumnya hanya diminati oleh golongan di atas 40 tahun, sekarang justru banyak diminati oleh investor di bawah usia 40 tahun. Di mana, investor pemula pasti mencari-cari produk investasi yang aman dan menguntungkan, sembari bisa mengedukasi mereka untuk mengenal proses investasi lebih jauh.

Mempermudah proses jual beli

Pembelian SBN yang dilakukan secara online tanpa harus ke bank, juga diikuti oleh proses pembayarannya yang mudah secara nontunai. Ini sangat mendukung di tengah kondisi pandemi seperti sekarang, jadi bisa dilakukan dengan sekali klik sambil bersantai di rumah. Untuk produk SBN seperti ORI (Obligasi Negara Ritel) dan SR (Sukuk Ritel) yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder sebelum waktu jatuh temponya, juga bisa Anda lakukan hanya menggunakan smartphone. Anda hanya perlu menghubungi pihak Midis dimana Anda membelinya pertama kali. Midis akan menginformasikan harga jual yang berlaku saat itu, beserta cara/tahapan penjualan. Semua prosesnya pun dilakukan secara online. Dengan modal awal yang kecil, dimulai dari Rp1 juta dengan imbal hasil di atas bunga deposito–produk SBN juga menarik para investor muda untuk ikut membelinya, apalagi bisa dilakukan dengan proses yang mudah dan cepat.

Bantu mewujudkan ekonomi inklusif

Fintech hadir membawa misi untuk mempermudah akses pembiayaan sehingga kebutuhan modal usaha bisa dinikmati oleh lebih banyak pihak. Tak hanya soal pembiayaan, fintech juga memfasilitasi akses investasi bagi siapa saja yang membutuhkan dan ingin melakukannya dengan cara yang lebih mudah. Mulai dari kalangan muda yang baru banget mengenal investasi, sampai mereka yang expert. Mereka hanya perlu memiliki KTP dan nomor SID (Single Investor Identification) untuk bisa membeli SBN melalui Midis. Setelah itu, Midis juga bisa membantu Anda saat ingin melakukan early redemption atau ingin memperdagangkannya di pasar sekunder. Sehingga para investor pemula yang baru pertama kali melakukan investasi dapat dimudahkan dengan pelayanan informasi yang memadai.

Nah, tanggal 24 Januari – 17 Februari 2022 adalah masa penawaran dari produk ORI seri ORI021. Buat Anda yang menginginkan investasi aman dengan modal awal yang kecil, tentu ini cocok. Kenapa aman? Ya, karena produk investasi ini 100% dijamin pemerintah, baik untuk pembayaran kuponnya, maupun dana pokok investasi Anda. Besar bunga/kupon seri kali ini sebesar 4,9% p.a., yang akan dibayarkan secara tetap setiap bulan hingga masa jatuh tempo 3 tahun. Produk ORI ini juga bisa diperdagangkan di pasar sekunder sehingga terdapat potensi capital gain dari harga jual di atas harga beli. Jika Anda tertarik, Anda bisa membelinya melalui Mitra Distribusi seperti Investree. Semua proses pembelian dilakukan secara online melalui sbn.investree.id/ori atau melalui aplikasi Investree yang bisa diunduh melalui Google Play atau App Store. Anda bisa membelinya dengan harga mulai Rp1 juta dan kelipatannya, serta kupon akan dibayarkan setiap tanggal 15 per bulan. Cucok, kan? Yuk, jangan sampai kelewatan!

Referensi:

Abdul Malik. 7 Juni 2021. Begini Peran Fintech Dongkrak Distribusi SBN Ritel. Bareksa.com: https://bit.ly/3IG23Db

Agatha Olivia. 11 Desember 2021. Sri Mulyani Ungkap Peran Fintech Dongkrak Tumbuhnya Investor SBN Ritel. Antaranews.com: https://bit.ly/3r2iF1L

Bareksa. 21 Januari 2022. Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa. Bareksa.com:  https://bit.ly/348Jd8H