Ekosistem Keuangan Digital Bantu UKM Kembali Bertumbuh

Berada di era kolaborasi menuntun para penyelenggara inovasi keuangan digital termasuk teknologi keuangan (fintech) untuk membentuk suatu ekosistem yang disebut dengan ekosistem keuangan digital. Tujuannya adalah agar tercipta sinergi dalam mendorong ekonomi, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui akses permodalan, memutar roda perekonomian, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta membantu pengentasan kemiskinan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mendukung terciptanya kolaborasi tersebut. Dikutip dari laman Bareksa.com, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida, mengatakan bahwa dengan melibatkan seluruh elemen seperti Pemerintah, Penyelenggara/Lembaga Jasa Keuangan, dan Asosiasi Fintech, pembentukan ekosistem keuangan digital di Indonesia yang berkesinambungan dan inklusif akan jadi lebih mudah. 

Investree yang juga merupakan penyelenggara jasa keuangan (fintech), tidak ketinggalan membentuk ekosistem keuangan digital agar dapat mempercepat terwujudnya inklusi keuangan. Lalu, bersama dengan siapa saja Investree membentuk ekosistem tersebut? Yuk, cari tahu di bawah ini!

Pengadaan.com

Platform ini menyediakan pelayanan yang menghubungkan buyer, vendor, dan penyedia keuangan agar bisa saling terhubung dan berkolaborasi. Dengan memanfaatkan platform digital, proses pengadaan bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Para mitra Pengadaan.com juga tidak perlu lagi bingung memikirkan modal untuk menjalankan proyek pengadaan mereka karena bisa mendapatkan fasilitas pinjaman bisnis hingga Rp 2 miliar sehingga cash flow bisnisnya jadi lebih lancar. Alhasil, akses permodalan jadi lebih mudah bagi 15 ribu vendor yang tergabung dalam Pengadaan.com. Yang mana para mitra tersebut bisa mengajukan pembiayaan menggunakan produk Invoice Financing yang diajukan berdasarkan tagihan (invoice) atas pekerjaan yang sudah selesai, dan produk Pre-Invoice Financing yang diajukan berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK).

DealPOS

DealPOS menyediakan software kasir yang mudah digunakan dan dapat diakses dari mana saja baik secara online maupun offline. Dengan menggunakan software ini, merchant menjadi lebih mudah dalam melakukan transaksi penjualan hingga stock opname. Tidak hanya itu, bekerja sama dengan Investree, para merchant DealPOS juga bisa langsung mengajukan pinjaman bisnis hingga Rp 2 miliar dengan proses yang cepat, fleksibel, dan serba online. Sehingga bisnis mereka jadi lebih mudah berkembang ketika tidak lagi mengalami kesulitan modal usaha.

Bukalapak

Masa pandemi mampu meningkatkan transaksi penjualan online yang kemudian membuat banyak pemilik bisnis mulai beralih ke sana. Bukalapak sebagai platform marketplace di Indonesia memiliki 6 juta pelapak hingga tahun 2020 lalu. Jumlah ini meningkat secara signifikan sejak awal tahun lalu. Bekerja sama dengan Investree, seluruh pelapak di Bukalapak selin bisa menjual barang dagangannya dengan lebih mudah, juga bisa mengajukan pinjaman bisnis Online Seller Financing melalui BukaModal. Bagi pelapak dengan total penjualan mencapai Rp 2 juta per bulan selama 6 bulan terakhir, bisa langsung mengajukan pinjaman tersebut melalui aplikasi Bukalapak. Syarat yang berlaku tersebut ditujukan untuk memastikan semua proses bisa berjalan dengan mudah dan cepat. 

Midtrans

Tidak ketinggalan, perusahaan payment gateway Midtrans juga menjadi bagian dari ekosistem ini. Platform yang menyediakan solusi pembayaran lengkap bekerja sama dengan Investree untuk memberi akses pembiayaan merchant financing kepada para pelaku UKM yang tergabung dalam mitra Midtrans, yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan mereka secara tepat sasaran. Kolaborasi ini akan berguna untuk memperkuat basis ekonomi digital. Pendanaan tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengelola arus kas, mengatur stok, ekspansi bisnis, hingga digunakan saat membutuhkan biaya darurat. 

eFishery

Sebagai perusahaan aquaculture intelligence yang hadir sebagai solusi dalam industri akuakultur, kerja sama antara Investree dengan eFishery adalah untuk mendukung pembiayaan senilai Rp 30 miliar kepada para pembudidaya ikan di Indonesia. Melalui eFisheryFund yang dirancang khusus untuk para pembudidaya yang membutuhkan program cicilan untuk membeli produk eFishery seperti auto-feeder dan pakan ikan. Sehingga kendala dalam memperoleh akses pembiayaan bisa teratasi. Tidak terbatas sampai di situ, fasilitas pembiayaan tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh agen dan konsumen B2B (business-to-business). Juga tersedia dua jenis skema pembiayaan, yaitu konvensional dan syariah.

Dengan adanya kolaborasi dengan perusahaan di berbagai bidang, dapat memperluas jangkauan layanan keuangan sehingga mempermudah para pelaku usaha khususnya UKM untuk kembali bangkit di tengah situasi pandemi. Menurut data, sebagai dampak dari pandemi, sebanyak 88% usaha mikro telah kehabisan kas/tabungannya dan lebih dari 60% usaha mikro kecil yang sudah mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Itu mengapa, ekosistem keuangan digital harus diupayakan untuk berkembang agar dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami para pelaku UKM. Kenapa? Ya, karena memang UKM punya peran inti dalam meningkatkan perekonomian nasional sehingga penting untuk diperjuangkan.

Referensi:

Sakina Rakhma. 23 Oktober 2020. Investree dan Startup eFishery Salurkan Rp 30 Miliar untuk Pembudidaya Ikan. Kompas.com: http://bit.ly/3t7fMf7