Yuk, Bandingin ORI dengan Instrumen Investasi Lain, Untungan Mana?

Beragam instrumen investasi yang ada di pasar seringkali membuat kita jadi bingung untuk memilihnya. Sebut saja ada investasi saham, reksa dana, deposito, sampai Surat Berharga Negara (SBN). Kita seringkali dibuat bingung untuk memilih mana yang lebih untung, lebih aman, dan lebih sesuai dengan profil risiko masing-masing investor. Ya, di ulasan kali ini, Investree ingin berbagi sedikit gambaran perbandingan keuntungan antara produk SBN yaitu ORI (Obligasi Negara Ritel) dengan beberapa instrumen investasi yang lain. Kalau pada penasaran, yuk, langsung aja cek di bawah!   

Instrumen Investasi ORI vs Deposito

Menurut beberapa investor, deposito adalah instrumen investasi yang paling aman. Ya, memang benar. Apalagi di beberapa bank, deposito bisa dicairkan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo dan bebas penalti. Tapi pertanyaannya, apakah deposito lebih menguntungkan dari produk SBN seperti ORI? Ternyata tidak. Instrumen investasi ORI punya kupon imbal hasil yang lebih besar dari deposito. Sebut saja untuk kupon ORI017 flat sebesar 6,4% hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan, besar bunga deposito hanya berkisar 3% untuk bank umum (Bank Mandiri, BNI, BCA).

Apalagi, ORI bisa Anda jual kembali di pasar sekunder bila ingin mencairkannya lebih cepat dari waktu jatuh tempo. Anda akan memperoleh potensi capital gain ketika menjualnya di pasar sekunder. Jadi, keuntungan yang diperoleh berlipat ganda. Selain itu, pajak yang dipotong untuk ORI lebih rendah, yaitu 15%, bila dibandingkan dengan pajak yang dipotong untuk deposito sebesar 20%.

Instrumen Investasi ORI vs Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana hadir menawarkan jenis investasi yang mudah dilakukan dan cocok bagi pemula. Tak jauh berbeda dengan ORI yang bakal menjadi pesaing produk reksa dana, terutama jenis reksa dana pasar uang. Tapi, ORI memiliki nilai imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang reksa dana pasar uang. Sebut saja, seri ORI017 punya bunga flat sebesar 6,4% per tahun. Sedangkan, reksa dana pasar uang rata-rata bunga per tahunnya hanya sebesar 4% – 5%. Meski, jangka waktu untuk reksa dana pasar uang lebih fleksibel. Artinya, semakin lama jangka waktunya, semakin besar bunga yang bisa Anda peroleh. Itu karena reksa dana pasar uang akan menempatkan dana investasi Anda ke deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia, obligasi perusahaan komersial yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun. Jadi, jika jangka waktunya lebih lama, imbal hasil yang diterima jadi lebih besar. Dana investasi Anda akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI).

Berbeda dengan ORI yang sepenuhnya ditujukan untuk membantu negara (menjadi sumber anggaran negara/pembiayaan APBN). Sehingga dana investasi Anda akan dikelola langsung oleh negara dan pembayaran kupon beserta pokok investasi telah dijamin oleh Undang-Undang. Itu artinya, risiko berinvestasi di ORI hampir tidak ada. Paling hanya risiko tidak mendapat capital gain saat menjualnya kembali di pasar sekunder. Tapi, bila Anda menjualnya tidak terburu-buru dan memilih waktu yang tepat, potensi memperoleh capital gain bisa terwujud. 

Instrumen Investasi ORI vs Saham

Seperti kita ketahui, investasi saham punya risiko yang tinggi sekaligus profit yang menguntungkan. Namun, para ahli keuangan menyarankan untuk tidak dulu memilih instrumen saham kendati adanya situasi pandemi. Kondisi pasar saham sedang berat karena situasi volatilitas perdagangan serba tidak pasti. Jika ada kenaikan, akan naik sekali. Jika ada penurunan akan turun jauh sekali. Sehingga tidak cocok untuk dijadikan pilihan investasi jangka pendek karena kita tidak tahu kapan pandemi akan berakhir. Kecuali jika Anda memilih investasi saham untuk jangka waktu di atas 10 tahun. Atau, memilih saham di industri yang sedang naik daun saat ini, seperti industri kesehatan, logistik, dan pertanian. Mungkin risikonya jadi bisa diminimalisir.

Berbeda dengan ORI yang menjadi pilihan investasi di saat yang serba tidak pasti sekarang ini. Karena selain aman, Anda juga bisa ikut serta memulihkan kembali ekonomi Indonesia di masa pandemi. Untuk bisa berinvestasi di ORI juga tidak membutuhkan modal yang besar. Cukup dengan dana mulai Rp 1 juta, Anda sudah bisa berinvestasi di ORI dan mendapat imbal hasil setiap bulan. Sama seperti saham, ORI juga bisa diperdagangkan di pasar sekunder agar Anda bisa memperoleh potensi capital gain.     

Referensi:

Bareksa. 22 Juni 2020. Simpan Rp100 Juta di ORI017 dan Deposito, Mana Lebih Untung?. Bareksa.com: https://bit.ly/3EaJDZQ

2020. Nurhadi Pratomo. 3 Juni 2020. Menghitung Potensi Investasi ORI dibandingkan Reksa Dana Obligasi. Bisnis.com: https://bit.ly/3A8tL7N