Sebelum Bertindak, Ketahui Dulu Cara Aman Berinvestasi di Tengah Pandemi

Resesi di depan mata bikin jantung berdebar, bertanya-tanya apa saja akibat yang mungkin timbul karena kondisi tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus turun bahkan mencapai minus 3,49% di kuartal III 2020 membawa kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat. Harga-harga komoditas jadi tidak stabil, masyarakat banyak kehilangan pendapatan, sampai membawa pengaruh pada investasi. Contohnya saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat jatuh ke level terendah, yaitu 3.937,63 pada Selasa (24/3/2020). Tapi, jika Anda bisa bertindak dengan tepat, investasi bisa menjadi penolong di masa depan, lho. Jadi, bukan berarti Anda tidak bisa berinvestasi saat sekarang, hanya saja Anda harus melakukannya dengan cara yang aman. Bagaimana Anda bisa berinvestasi dengan aman? Berikut ini Investree siapkan ulasannya untuk Anda. Simak, yuk!

Sesuaikan dengan tujuan keuangan yang dimiliki

Investasi bisa dilakukan dengan aman bila Anda benar-benar telah memahami apa tujuan melakukan investasi. Misal, untuk tujuan membeli rumah baru, biaya kuliah anak, modal usaha, atau sekedar untuk pergi berlibur. Apapun tujuan keuangannya sah-sah saja, asal Anda bisa memilih instrumen yang tepat. Tujuan keuangan tentu berkaitan dengan jangka waktu investasi agar dapat mengurangi risikonya. Sebagai contoh, Anda punya anak masih berusia 3 tahun, namun ingin berinvestasi dari sekarang untuk biaya kuliahnya. Itu artinya masih ada waktu persiapan sekitar 15 tahun, yang berarti Anda bisa memilih instrumen investasi jangka panjang seperti saham atau reksa dana saham.

Lain lagi bila tujuan keuangan Anda adalah untuk biaya liburan akhir tahun yang jangka waktunya singkat, mungkin hanya sekitar 1 – 12 bulan. Anda bisa memilih instrumen investasi jangka pendek seperti reksa dana pasar uang. Meski di tengah pandemi, produk tersebut masih tergolong aman karena menempatkan dana investasi ke dalam instrumen pasar uang seperti sertifikat Bank Indonesia, deposito dan obligasi jatuh tempo kurang dari satu tahun. Sehingga sifatnya sangat defensif terhadap gejolak pasar saham. Tidak heran bila reksa dana pasar uang cocok bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek.

Memahami profil risiko adalah sebuah keharusan

Sudah menjadi kewajiban bagi seorang investor untuk memahami profil risiko, apakah konservatif, moderat, atau agresif agar Anda dapat memahami risiko dengan baik dan terhindar dari terjadinya kemungkinan terburuk. Jika Anda termasuk investor yang konservatif, lebih disarankan untuk memilih instrumen investasi yang stabil dan berisiko rendah. Bila Anda menginginkan risiko dan profit yang imbang, berarti Anda lebih moderat. Sedangkan, Anda yang lebih agresif akan lebih siap dengan investasi berisiko tinggi dan profit yang tinggi pula. Profil risiko nyatanya juga dipengaruhi oleh pengalaman berinvestasi. Bagi Anda sebagai investor pemula, mungkin akan jadi lebih konservatif. Berbeda bila Anda sudah punya pengalaman dan pengetahuan lebih banyak seputar investasi, pasti berani untuk memilih investasi dengan risiko yang lebih tinggi.

Pantau dana investasi dengan lebih rutin

Kondisi perekonomian yang sedang tidak stabil menuntut Anda untuk lebih perhatian pada dana investasi Anda. Bahkan survei menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah investor yang memikirkan investasi mereka dalam jangka waktu seminggu sekali pada 2020 dibanding tahun 2019. Pada tahun 2020 ada sebanyak 48% investor yang disurvei mengaku memikirkan investasi mereka seminggu sekali, sedangkan di tahun sebelumnya hanya ada 31%.

Saat Anda sudah menginvestasikan sejumlah dana, memantau kinerja investasi harus dilakukan secara rutin, awasi perkembangannya dari hari ke hari. Agar Anda langsung tahu bila ada nilai yang anjlok atau sedang mengalami kerugian. Selain itu, pemantauan juga dilakukan untuk tujuan mencari peluang investasi yang tepat agar terhindar dari risiko kerugian.

Investasi jangka panjang bisa jadi pilihan

Kenapa harus investasi jangka panjang? Banyak pakar ekonomi menyarankan untuk memilih instrumen investasi jangka panjang agar terhindar dari kekhawatiran akan mengalami kerugian karena jangka waktu berakhirnya masih lama dan tidak terpengaruh oleh kondisi saat ini. Anda pun masih dapat menikmati compound interest yang dihasilkan dari jangka waktu yang panjang tersebut. Selain itu, Anda harus memilih instrumen investasi yang sifatnya nonlikuid alias tidak mudah dicairkan agar Anda tidak mudah tergoda untuk mencairkan/menjualnya di waktu yang tidak tepat. Tapi ingat, Anda perlu memastikan bahwa dana yang diinvestasikan bukanlah dana darurat atau dana yang akan digunakan dalam waktu dekat ini. Sebab, bila bukan termasuk ‘uang dingin’, Anda hanya akan mengalami kerugian bila terpaksa harus mencairkannya dalam waktu dekat.

Jika ingin memilih saham, siapkan watchlist lebih dulu

Ketika Anda tertarik untuk berinvestasi di saham, Anda harus memilih perusahaan yang sudah matang, paling tidak sudah berjalan selama 10 tahun. Namun sebelumnya, ada baiknya lagi bila Anda memiliki watchlist untuk mempersempit daftar pilihan perusahaan tempat Anda akan menyalurkan dana investasi. Sekaligus untuk mengasah kemampuan Anda dalam berinvestasi di saham supaya tidak salah langkah. Jadi, saat membuat watchlist atau daftar pantauan, pastikan perusahaan yang Anda pilih memenuhi kriteria berikut:

  • Meaning: Bisnis yang dijalankan punya arti bagi Anda dan Anda paham nilai yang ditawarkannya.
  • Moat: Bisnis memiliki keunggulan yang tidak bisa ditembus atas persaingan.
  • Management: Bisnis dipimpin oleh orang-orang dengan kompetensi dan integritas.
  • Margin of Safety: Bisnis yang memiliki tingkat pengembalian tahunan 15% selama periode sepuluh tahun ke depan.

Dari watchlist yang terus Anda pantau pada kurun waktu tertentu, Anda akan menemukan tempat yang cocok untuk kemudian Anda menempatkan dana investasi.

Perbarui informasi secara berkala

Informasi terus berkembang, setiap harinya kita akan mendapat pembaruan informasi yang penting untuk diketahui karena bisa saja informasi tersebut ada kaitan dengan keputusan yang ingin Anda ambil ketika berinvestasi. Misalnya saja, ketika Anda ingin berinvestasi di saham, Anda harus tahu kondisi pasar saat ini atau industri apa saja yang sekarang bisa memberi peluang profit lebih besar. Mungkin perusahaan di bidang kesehatan atau kuliner masih lebih stabil di tengah pandemi. Jadi, Anda harus tahu industri apa saja yang permintaannya sedang melonjak. Cari yang tidak akan terpengaruh secara signifikan karena pandemi dan cari bidang industri yang juga Anda mengerti. Jika Anda tidak berminat di saham, Anda bisa memilih instrumen investasi lain yang sesuai dengan perkembangan kondisi sekarang.

Mengedukasi diri dengan literasi keuangan

Dengan adanya ketidakpastian ekonomi saat ini, menuntut banyak orang yang ingin melakukan investasi harus lebih berhati-hati. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengedukasi diri agar memiliki literasi keuangan yang memadai, yang bisa bantu membimbing Anda ke jalan yang benar. Menghilangkan keraguan dan memberi keyakinan saat akan memulai investasi juga merupakan kelebihan dari memiliki literasi keuangan. Pengetahuan finansial yang lebih baik akan membuat Anda lebih siap ketika Anda mulai berinvestasi. Bahkan, sebuah studi juga menyebutkan bahwa di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini ada sebanyak 53% investor yang ingin mengedukasi dirinya dengan literasi keuangan tingkat sedang, dan 32% investor lain ingin memiliki literasi keuangan yang lebih baik dari yang sudah dimilikinya saat ini.

Itu tadi ketujuh cara aman berinvestasi di tengah pandemi. Berlakulah bijak dengan melakukan berbagai pertimbangan sebelum akhirnya Anda memutuskan. Agar hasilnya tetap baik dan tidak membawa kerugian. Hal lain yang juga perlu Anda ingat yaitu selalu melakukan diversifikasi ketika berinvestasi, apapun situasinya. Ini adalah kunci yang terbukti mampu mengurangi risiko saat Anda melakukan investasi. Selamat mencoba!

Referensi:

Ahmad Efendi. 3 Juni 2020. Tips Investasi Saat Pandemi Corona COVID-19. Tirto.id: https://bit.ly/3p23yT5

Nimas Des Aristanti. Jangan Ragu Investasi Saat Pandemi, Ini Strateginya. Koinworks.com (Blog): https://bit.ly/3p2u3I8

Sylke Febrina. 16 Juni 2020. Tips Aman Investasi Saat Pandemi Corona. Finance.detik.com: https://bit.ly/3p4Ozrq