Sebelum Berinvestasi, Kenali Dulu Jenis-Jenis Reksa Dana Berikut!

Reksa dana, instrumen investasi yang satu ini pasti sudah akrab di telinga Anda. Bagaimana tidak, jenis-jenis dari investasi ini biasa dijadikan pilihan bagi para investor pemula. Tercatat jenis reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap merupakan dua reksa dana yang memiliki dana kelolaan (asset under management) terbesar dengan jumlah investor terbanyak. Selain itu, jumlah keseluruhan investor reksa dana per akhir 2020 ada sebanyak 3,16 juta atau naik 78,38% dari akhir 2019 lalu. Bahkan, sebanyak 54,52% di antaranya membeli produk reksa dana melalui Agen Penjual Reksa Dana Fintech. Hal tersebut juga ditopang oleh semakin bertambahnya jumlah agen penjual reksa dana di Indonesia. Tidak terkecuali Investree, yang meluncurkan produk Reksa Dana for Lender untuk menambah alternatif mendanai selain pendanaan pinjaman. Tapi, sebelum Anda memutuskan untuk membeli jenis reksa dana yang mana, simak dulu ulasan dari Investree berikut!

Mengenal lebih jauh Reksa Dana Pasar Uang

Masuk di jenis reksa dana yang pertama, yaitu reksa dana pasar uang. Jenis ini dinilai paling cocok untuk investor pemula karena tidak berisiko untuk jangka pendek. Artinya, seluruh dana investasi Anda akan ditempatkan ke instrumen pasar uang, deposito berjangka, atau obligasi yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun. Bagi Anda yang memiliki profil risiko konservatif juga disarankan untuk memilih reksa dana jenis ini. Meski imbal hasil/bunga investasi terbilang paling kecil dalam kategori reksa dana, namun masih lebih tinggi dari bunga deposito/tabungan berjangka. Menurut data OJK, per Juli 2020, tercatat ada 191 reksa dana pasar uang di Indonesia dengan nilai dana kelolaan sebesar Rp67,9 triliun.

Lalu, apa kelebihan berinvestasi di reksa dana pasar uang? Yuk, cari tahu!

  1. Investasi bisa dilakukan dengan nominal kecil, mulai dari Rp 50 ribu.
  2. Pengelolaan dana investasi dilakukan oleh manajer investasi yang memiliki keahlian dan pengalaman.
  3. Efisiensi waktu karena tidak perlu melakukan analisa investasi dan administrasi.
  4. Imbal hasil investasi reksa dana bukan merupakan objek pajak sehingga lebih menguntungkan.
  5. Bisa dijadikan sebagai simpanan dana darurat karena dapat dicairkan sewaktu-waktu pada hari bursa.
  6. Transparan karena perkembangan NAB (Nilai Aktiva Bersih) bisa dimonitor setiap saat dengan mudah.

Meski begitu, reksa dana pasar uang bukan termasuk produk perbankan (seperti deposito/tabungan berjangka), melainkan produk pasar modal sehingga tidak dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan. Investor akan membeli reksa dana melalui manajer investasi secara langsung atau melalui agen penjual yang akan menghubungkan ke manajer investasi, dan semuanya dilakukan secara online.

Ini dia reksa dana pendapatan tetap

Jenis reksa dana yang kedua adalah reksa dana pendapatan tetap. Eitss, bukan berarti reksa dana ini bisa memberi Anda hasil investasi yang tetap setiap bulan. Dinamakan reksa dana pendapatan tetap karena 80% dana investasi Anda akan ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap, seperti surat utang, obligasi atau sukuk yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Nah, instrumen tersebut akan memberi Anda keuntungan berupa kupon sebagai imbal hasil dan capital gain yang berasal dari selisih harga jual dan beli ketika instrumen diperjualbelikan. Risiko reksa dana jenis ini relatif lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, yang berarti juga berpotensi memberi keuntungan yang lebih tinggi. Bagi Anda yang memiliki tujuan investasi dengan jangka waktu 1 – 3 tahun atau yang sudah memiliki pengalaman investasi sebelumnya, disarankan untuk memilih reksa dana pendapatan tetap. Menurut data OJK, per Juli 2020, ada 309 reksa dana pendapatan tetap yang bisa Anda jadikan pilihan.

Ketika Anda berinvestasi di reksa dana ini, manajer investasi secara aktif akan melakukan jual beli instrumen investasi. Dalam pemilihan instrumen, manajer investasi juga melakukan analisa dan riset sebelumnya yang terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu:

  1. Riset bersifat top-down, dilakukan mulai dari level makroekonomi → level industri → level perusahaan.
  2. Riset bersifat bottom-up, dilakukan mulai dari level perusahaan → level industri → level makroekonomi.
  3. Analisa fundamental, didasarkan pada data-data mendasar perusahaan seperti laporan keuangan atau kondisi ekonomi
  4. Analisa teknikal, didasarkan pada pergerakan harga saham di masa lalu atau statistik pasar.

Nantinya, analisis dan riset di atas akan menghasilkan kinerja reksa dana yang dapat dimonitor secara bulanan melalui laporan kinerja reksa dana yang diterbitkan oleh manajer investasi. Pengelola reksa dana, baik manajer investasi maupun agen penjual akan memperoleh imbalan yang telah diperhitungkan sekaligus dalam NAB yang terbit setiap hari bursa. Serta, apa kelebihan berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap? Yuk, simak!

  • Investasi bisa dimulai dari Rp100 ribu.
  • Fleksibilitas untuk mengoptimalkan hasil investasi sesuai kondisi pasar.
  • Potensi keuntungan seiring perkembangan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana.
  • Sudah sekalian melakukan diversifikasi karena dana investasi ditempatkan ke berbagai instrumen sekaligus.

Keuntungan perpajakan, pengembalian investasi reksa dana bukan merupakan objek pajak. Selain itu, reksa dana pendapatan tetap juga akan memberi insentif pajak untuk kupon obligasi.

Reksa dana campuran

Mengapa disebut reksa dana campuran? Ya, sebab jenis reksa dana ini akan mencampur penempatan dana investasi Anda ke instrumen pasar uang, pendapatan tetap, dan saham dengan persentase pembagian yang berbeda-beda tergantung pada profil risiko investornya. Seperti, bila Anda termasuk yang konservatif maka alokasi dana investasi akan lebih banyak ke instrumen pasar uang. Sebaliknya, bila Anda termasuk yang agresif, porsi ke instrumen saham akan lebih besar.

Itu artinya, reksa dana jenis ini juga memiliki fleksibilitas untuk berpindah dari satu instrumen ke instrumen lain sesuai kondisi pasar untuk memaksimalkan hasil investasi. Sebagai contoh, ketika pasar saham sedang berada dalam kondisi yang kurang baik, maka penempatan di saham bisa dipindah ke obligasi atau instrumen pasar uang. Sama seperti reksa dana pendapatan tetap, manajer investasi juga akan melakukan riset dan analisis agar dapat memaksimalkan kinerja reksa dana campuran. Reksa dana jenis ini cocok bagi Anda yang memiliki tujuan investasi di atas 3 tahun atau mereka yang ingin mengoptimalkan hasil investasi di segala kondisi pasar. Menurut data OJK, per Juli 2020, terdapat 197 reksa dana campuran dengan nilai dana kelolaan sebesar Rp24,54 triliun.

Reksa dana saham

Sesuai dengan namanya, jenis reksa dana saham akan menempatkan mayoritas (minimum 80%) dana investasi ke instrumen saham. Reksa dana ini akan memberikan potensi hasil investasi yang paling tinggi dari ketiga jenis reksa dana lain, yang sudah pasti memiliki risiko investasi paling tinggi juga. Nah, untuk meminimalisir risiko tersebut, disarankan Anda memilih jenis ini ketika memiliki tujuan investasi di atas 5 tahun. Semakin panjang jangka waktunya, semakin aman untuk dipilih. Reksa dana saham menjadi alternatif berinvestasi saham secara tidak langsung. Apalagi Anda bisa memulainya dengan dana investasi yang terjangkau dan tidak perlu repot melakukan analisis serta monitoring atas produk saham yang dibeli.

Racikan portofolio di dalam reksa dana saham bisa bermacam-macam, misalnya reksa dana saham big cap (menempatkan investasi mayoritas di saham berkapitalisasi besar) atau reksa dana saham small-mid cap (menempatkan investasi mayoritas di saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah). Nah, dalam melakukan pemilihan saham (stock picking), manajer investasi juga akan melakukan analisis dan riset sebelumnya. Pengelolaan reksa dana saham oleh manajer investasi diusahakan dapat melebihi tolak ukur yang telah ditentukan. Tolak ukur yang biasa digunakan adalah berdasarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut data OJK, per Juli 2020, ada 278 reksa dana saham dengan nilai dana kelolaan sebesar Rp100,99 triliun.

Itu tadi pembahasan seputar jenis-jenis reksa dana yang bisa Anda jadikan pertimbangan sebelum menentukan pilihan. Balik lagi, hanya Anda yang tahu mana jenis reksa dana yang paling tepat untuk dipilih agar tujuan investasi Anda ke depan dapat benar-benar tercapai. Anda pun dapat dengan konsisten melakukannya dan tidak menyerah di tengah jalan. Jika sudah mantap, ayo mulai memilih produk reksa dana Anda di Reksa Dana for Lender dari Investree. Dengan proses mudah, cepat, dan 100% online, Anda bisa berinvestasi hanya mulai dari Rp 10 ribu (tergantung jenis reksa dana yang dipilih). Tentu bisa menjadi instrumen alternatif yang menarik dan penuh manfaat untuk mendiversifikan portofolio Anda. Selamat berinvestasi!