Pemula Wajib Tahu, Trik Cerdas Berinvestasi Saham Biar Tak Salah Langkah

Bagi investor, saham dianggap sebagai investasi yang memiliki risiko tinggi. Padahal bila dilakukan dengan benar dan tepat, Anda bisa memperoleh untung besar, lho! Tercatat ada tren pertumbuhan jumlah investor Indonesia di pasar modal. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dilansir dari Newssetup.kontan.co.id menyebut, jumlah investor pasar modal sudah mencapai 8,1 juta per akhir Februari 2022 atau tumbuh 8,20% dari tahun lalu. Angka ini menyatakan makin banyak masyarakat Indonesia yang menunjukkan minatnya untuk berinvestasi. Edukasi finansial yang semakin mudah ditemukan membuat masyarakat semakin tertarik pada produk investasi yang dijadikan sarana untuk mencapai tujuan keuangannya. Nah, bagi Anda investor pemula yang tertarik ingin berinvestasi saham, berikut Investree punya beberapa trik agar Anda dapat meminimalisasi risiko dan tetap cuan. Yuk, simak di bawah ini!

Mulai dari nilai yang kecil dulu

Berinvestasi saham memang tidak membutuhkan modal besar. Bahkan ada beberapa saham yang dijual per 100 lembar saham (1 lot) seharga Rp5.000. Untuk modal awal, Anda dapat menyesuaikan kemampuan. Misal, Anda mulai dengan nominal Rp1 juta. Rumusnya adalah mematok keuntungan setidaknya 1% dari dana investasi Anda. Jika saham yang Anda pilih bisa menghasilkan 10% setiap kali ada kenaikan harga, setidaknya Anda bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp100.000. Semisal dalam satu bulan ada kenaikan harga saham lebih dari satu kali, tentu Anda bisa memperoleh keuntungan lebih dari Rp100.000 setiap bulan. 

Agar profit yang diperoleh jadi lebih besar, Anda bisa investasikan kembali setiap keuntungan yang diperoleh. Bila Anda sedang membutuhkan dana tunai, Anda bisa jual saham yang nilainya sedang naik dan membeli lagi ketika pasar sedang lesu. Paling penting bagi pemula adalah rajin mencari informasi seputar saham.  

Pilih saham yang terdaftar di indeks LQ45 atau IDX30

Bagi para pemula, disarankan untuk bisa memilih saham BEI (Bursa Efek Indonesia) yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30. Kenapa? Saham-saham di indeks tersebut memiliki tingkat likuiditas tinggi dengan kapitalisasi pasar besar dan perusahaan yang terdaftar pun merupakan perusahaan dengan latar belakang fundamental yang baik. Kriteria suatu saham untuk bisa masuk dalam perhitungan indeks LQ45 yaitu telah tercatat di BEI minimal tiga bulan, masuk dalam 45 besar saham dengan nilai transaksi tertinggi, saham di perusahaan yang memiliki kondisi keuangan stabil, dan prospek pertumbuhan yang baik. 

Dari 45 saham tersebut diseleksi lagi menjadi hanya 30 untuk masuk ke indeks IDX30 didasarkan pada likuiditas saham dan juga kapitalisasi pasar, sehingga memiliki tingkat likuiditas lebih tinggi yang sangat diminati para investor. Daftar saham yang tergabung dalam indeks IDX30 periode FebruariJuli 2022, antara lain ADRO (Adaro Energy), ANTM (Aneka Tambang), BBCA (Bank Central Asia), ASII (Astra International), BMRI (Bank Mandiri), CPIN (Charoen Pokphand Indonesia), INDF (Indofood Sukses Makmur), EXCL (XL Axiata), dan lainnya.

Membeli saham dari perusahaan perbankan atau consumer goods

Setelah mengetahui daftar saham pada indeks LQ45 atau IDX30, Anda dapat memfokuskan pilihan Anda pada saham di perusahaan perbankan atau perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods sebagai cara yang paling bijak dan aman untuk pengalaman berinvestasi saham pertama kali. Kenapa? Karena perusahaan di industri tersebut menjalankan bisnis sederhana yang selalu dibutuhkan masyarakat. Mereka memproduksi barang dan menyediakan jasa yang selalu digunakan orang. Sehingga semakin bertambahnya penduduk, memberi jaminan akan penghasilan laba yang terus tumbuh setiap tahunnya. Itu artinya, harga saham dari perusahaan tersebut juga akan sering naik. Kalaupun harga saham tiba-tiba turun, biasanya tidak butuh waktu lama untuk kembali normal dan tentu menguntungkan juga aman bagi Anda sebagai investor pemula.  

Menilai dari siapa pemimpinnya

Evaluasi pemimpin perusahaan merupakan penilaian kualitatif tapi juga penting saat memilih saham. Kenapa? Kepemimpinan yang baik dan efektif akan membawa budaya perusahaan yang kuat, penuh inovasi dan fleksibilitas. Untuk mengevaluasi keefektifan pemimpin perusahaan, salah satunya Anda disarankan melihat dari background/sejarah pemimpinnya, jangka waktu kepemimpinannya, dan keahlian apa yang dibawa untuk mengembangkan perusahaan lebih baik lagi. Perusahaan yang dikelola dengan baik memiliki tren harga saham yang terus naik dari waktu ke waktu, meski naiknya secara perlahan. Itu menunjukkan adanya pertumbuhan pada perusahaan tersebut.

Investor juga dapat melihat dari laporan keuangan interim (per tiga bulan) atau tahunan untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan melalui situs web Bursa Efek Indonesia (idx.co.id). Serta menilai bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan para pemegang saham. Media komunikasi yang biasa dilakukan adalah melalui laporan tahunan (berupa profil perusahaan, direksi, dewan komisaris, kinerja operasional, dan keuangan), rapat umum pemegang saham, public expose yang dilakukan minimal satu kali setahun, siaran pers (press release), serta konferensi pers (dalam kondisi tertentu).   

Beli saat harga turun dan untuk tujuan jangka panjang 

Membeli saat harga turun punya kelebihan yaitu ketika harganya naik kembali, tentu akan memberi profit lebih maksimal. Tapi jangan serta-merta menerapkannya ke semua saham yang sedang turun karena ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan. Seperti tetap memilih saham pada indeks IDX30–yang mana ketika harganya turun itu menjadi peluang baik–dengan harapan harganya akan segera naik kembali. Selain itu, disarankan untuk menjadikan investasi saham sebagai investasi jangka panjang agar lebih aman dan menguntungkan. 

Gunakan konsep menabung menggunakan saham untuk kurun waktu 10–15 tahun agar mendapat keuntungan lebih. Misalnya Anda menanam saham sebesar Rp5 juta, ketika perusahaan yang dipilih punya prospek bisnis jangka panjang yang cerah, dana investasi Anda akan berkembang menjadi Rp10 juta atau bahkan menjadi Rp50 juta. Kuncinya adalah sabar jika menginginkan keuntungan berkali lipat. 

Itu dia beberapa trik yang bisa Anda terapkan. Tersedianya produk investasi yang beragam juga harus disertai dengan adanya diversifikasi. Sayang sekali bila Anda tidak menyebar portofolio investasi Anda ke beberapa instrumen investasi. Sebab dengan melakukannya, Anda juga bisa menemukan instrumen investasi yang paling cocok dengan karakter Anda dan yang paling tepat untuk mewujudkan tujuan keuangan Anda. Bagi masing-masing orang pasti berbeda, sebaiknya tidak memilih hanya karena ikut-ikutan. Tapi pilih yang benar-benar Anda pahami dan yakini bisa mendatangkan profit bagi diri Anda.

Referensi:

Hikma Dirgantara. 9 Maret 2022. Jumlah Investor di Pasar Modal Indonesia Terus Bertambah. Newssetup.kontan.co.id: https://bit.ly/3weRfak

Siti Hadijah. 7 Agustus 2020. Jangan Takut Investasi, Simak 7 Cara Main Saham yang Cocok untuk Investor Pemula. Cermati.com: https://bit.ly/3wpYGff

Paulina Likos. 10 Mei 2022. How to Pick Stocks: 7 Things All Beginner Investors Should Know. Money.usnews.com: https://bit.ly/3yvZ8Lj

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Sig.id: https://bit.ly/3wj9njG