Inilah 4 Kekurangan Dalam Berinvestasi Emas, Wajib Tau!

Harga emas cenderung naik setiap tahun dan terbilang stabil. Meski begitu terdapat kekurangan investasi emas yang harus Anda ketahui. Terlebih saat ini emas tidak hanya dapat dimiliki secara fisik melainkan juga non-fisik berupa emas digital. Emas dapat menjadi instrumen yang cukup mudah bagi masyarakat yang masih cukup awam dengan dunia investasi. Anda cukup membeli emas, lalu disimpan dan dijual kembali saat harganya mencapai level tertinggi atau dijual lebih tinggi dari harga beli. Imbal hasil dari penjualan itulah yang akan Anda dapatkan.

Dulu investasi emas masih menggunakan emas fisik. Anda dapat membeli emas fisik mulai dari nominal terendah 0,5 gram. Emas tersebut kemudian disimpan, kemudian dijual kembali saat harganya naik. Namun saat ini, investasi emas mulai banyak beralih ke emas digital. Hal ini dikarenakan investasi emas fisik membutuhkan tempat penyimpanan yang aman dan cukup berisiko apabila disimpan di rumah. Selain itu spread harga beli dan buyback nya cukup besar sehingga kurang cocok untuk digunakan investasi jangka pendek.

Adanya emas digital ini memudahkan semua kalangan untuk melakukan investasi emas, terutama kalangan anak muda. Sebab emas digital memiliki beberapa kemudahan diantaranya dapat dibeli kapan saja dan dimana saja, bisa mulai berinvestasi dengan nominal paling kecil yaitu 0,1 gram yang dikonversi dalam rupiah, harganya real time, dan tidak perlu repot memikirkan tempat penyimpanannya.

Namun tentu saja baik emas fisik maupun emas digital memiliki kekurangan masing-masing. Adapun kekurangan dari investasi emas secara menyeluruh adalah sebagai berikut.

1. Harga Fluktuatif

Baik emas fisik maupun emas digital, harganya sama-sama fluktuatif. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, harga emas cenderung meningkat setiap tahun. Akan tetapi peningkatan harganya tidak terjadi secara cepat melainkan berlangsung dalam jangka waktu cukup lama. Tak menutup kemungkinan juga harga emas mengalami penurunan yang cukup signifikan sehingga diperlukan strategi yang tepat bila ingin menggunakan emas sebagai instrumen investasi.

2. Harga Menyesuaikan Kondisi Ekonomi

Peningkatan maupun penurunan harga emas memang menyesuaikan kondisi ekonomi nasional. Harga emas akan menjadi tinggi saat terjadi inflasi, hal ini tak hanya berdampak pada harga emas saja melainkan juga harga barang-barang lainnya, sehingga tak mengherankan bila emas tetap begitu diminati meski saat terjadi krisis ekonomi.

Sebaliknya, harga emas akan menjadi stabil bila kondisi ekonomi negara juga dalam keadaan stabil. Hal ini bisa saja terjadi karena penawaran yang lebih besar dari permintaan serta para investor global yang beralih ke aset-aset berisiko.

3. Risiko Kehilangan yang Tinggi

Risiko kehilangan yang tinggi dapat dirasakan baik untuk investasi emas fisik maupun emas digital dari platform non-resmi. Ketika Anda menyimpan emas, usahakan simpan di tempat yang aman seperti safety box deposit. Sedangkan, ketika berinvestasi dengan emas digital, pastikan Anda membuka rekening atau membeli emas dari platform resmi yang telah terdaftar di Bappebti supaya investasi Anda aman.

4. Investasi Jangka Panjang

Karena harganya yang fluktuatif dengan peningkatan yang cukup lambat, maka investasi emas lebih cocok dijadikan investasi jangka panjang. Anda akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi apabila menggunakan emas sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Demikian penjelasan mengenai 4 kekurangan investasi emas. Sambil menambah pengetahuan terkait dengan berbagai instrumen investasi yang ada, Anda juga dapat memulai untuk melakukan pendanaan pinjaman di Investree. Mulai dari Rp1 juta, Anda sudah dapat memperoleh imbal hasilnya hingga 20% per tahun. Prosesnya juga mudah dan 100% online. Yuk, langsung unduh aplikasi Investree for Lender sekarang!

Referensi :

Gita Amanda. 6 Juni 2021. Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Fisik Maupun Digital. Republika.co.id: https://bit.ly/3ySAbHo