Tiap-tiap investor pastilah memiliki tujuan investasi jangka pendek yang beragam. Mulai dari keinginan untuk mengembangkan dana modal yang dimilikinya hingga sekadar menjalani hobinya bergelut dengan perekonomian nasional. Tak ada yang salah soal itu. Hanya saja, penentuan tujuan berinvestasi sangatlah berpengaruh pada motivasi dan preferensi investor itu sendiri. Tanpa tujuan yang tepat, investor cenderung bertaruh pada perekonomian yang dinamis. Lalu, sekiranya apa saja tujuan-tujuan paling umum seseorang memulai investasi jangka pendek? Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.
Investasi Jangka Pendek dari Kacamata Teori Ekonomi
Sekilas, investasi merupakan kegiatan penanaman modal yang berhubungan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan harapan memperoleh manfaat di masa yang akan datang. Dari sisi teori ekonomi, investasi diartikan sebagai pembelian atau produksi dari modal yang tidak dikonsumsi namun digunakan dalam kegiatan produksi di masa mendatang.
Sementara investasi jangka pendek merupakan aktivitas investasi yang bisa segera didanai atau dicarikan dari kelebihan dana yang sifatnya sementara yang dipunyai oleh perusahaan terkait untuk dimiliki selama 12 bulan atau kurang. Sederhananya, investasi jangka pendek adalah investasi yang bisa dicairkan dalam kurun waktu singkat.
Tujuan Utama Investasi Jangka Pendek
1. Memanfaatkan Kelebihan Cash Flow
Kelebihan cash flow dapat dimasukkan dalam investasi jangka pendek. Jenis investasi ini memiliki manfaat tersendiri bagi investor. Yakni menjaga aset keuangan tetap dalam kondisi yang sehat tanpa terganggu oleh desakan kebutuhan-keinginan lainnya.
2. Memperoleh Tambahan Dana
Setelah masa investasi berakhir, investor bakal memperoleh imbal atau return sebagaimana kondisi pasar dan perjanjian dengan pihak pengelola dana. Biasanya, bentuk imbal balik tersebut berupa capital gain. Nah, capital gain inilah yang disebut-sebut sebagai tambahan dana atau hasil pengembangan dari modal pokok yang disetorkan oleh investor.
3. Dapat Dicairkan Sewaktu-Waktu
Karena jangka waktunya yang relatif pendek dan tidak melulu terikat oleh perjanjian tenggat, investor dapat mencairkan kembali dana modalnya berikut tambahan dana yang diperolehnya kapanpun ia membutuhkannya. Sehingga ketika suatu saat Anda memerlukan dana secara mendadak akibat kebutuhan yang mendesak, dana ini dapat segera dicairkan tanpa terpotong biaya sanksi.
Bentuk Investasi Jangka Pendek
1. Efek Bersifat Utang
Lebih umum disebut sebagai obligasi, surat utang, atau surat berharga komersial, efek bersifat utang bergantung pada tanggal waktu jatuh tempo pembayarannya maupun ciri yang lain. Pemegang efek ini secara khusus mempunyai hak atas pembayaran pokok utang berikut bunga dan hak lainnya sesuai dengan perjanjian yang termaktub dalam persyaratan penerbitan surat utang. Misalnya saja hak untuk memperoleh informasi tertentu sebelum disebarkan ke khalayak ramai. Jenis efek ini kerap kali diterbitkan dengan jatuh tempo yang tetap dan hanya bisa diuangkan ketika jatuh tempo.
2. Efek Bersifat Ekuitas
Pada dasarnya, efek bersifat ekuitas merupakan saham perusahaan bisa berupa saham biasa maupun saham preferen. Pemegang efek ini disebut sebagai pemegang saham. Pada konteks ini, pemegang saham tidak berhak atas pembayaran apapun, namun mereka memiliki hak atas imbal laba atas margin perusahaan dan kenaikan harga saham sesuai dengan jenis dan jumlah lot yang dimilikinya.
Itulah sekilas informasi dari tujuan investasi jangka pendek dan bentuk umum dari investasi tersebut. Bagaimana menurut Anda? Berminat untuk memulai kiprah dalam dunia investasi jangka pendek?
Referensi:
Seputar Pengetahuan. Oktober 2017. Pengertian Investasi Jangka Pendek, Tujuan, Jenis, Contoh, Bentuk, Karakteristik, Sarana. https://bit.ly/2TNE94h