Bollinger Band: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Bollinger band adalah strategi yang paling populer dan banyak digunakan oleh para trader dan investor. Tujuannya sudah pasti untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi dan investasi yang dilakukan. Meski istilah tidak asing bagi investor profesional, namun banyak investor pemula yang belum mengenal istilah ini.

Jadi, sebenarnya apa itu bollinger band? Bagaimana cara kerjanya dalam transaksi investasi? Nah, untuk Anda yang penasaran dengan strategi bollinger band, simak artikel ini sampai akhir, ya.

Pengertian Bollinger Band

Bollinger band adalah indikator trading yang sangat populer dan dikembangkan oleh seorang analis keuangan dari Amerika Serikat bernama John Bollinger pada tahun 1980-an. Adapun menurut Investopedia, indikator bollinger band adalah tools analisis teknikal untuk menghasilkan sinyal oversold atau overbought.

Teknik ini dirancang secara khusus untuk menemukan sinyal beli dan jual dengan cara mengidentifikasi jika suatu aset mengalami oversold atau overbought. Akan tetapi, indikator bollinger cenderung hanya fokus pada harga dan juga volatilitas aset. Jadi, Anda harus bisa mengkombinasikannya dengan indikator lain agar mendapat informasi yang lebih akurat.

Fungsi Bollinger Band

Secara umum, fungsi bollinger band adalah untuk menentukan kondisi pasar suatu aset yang mana biasanya terdapat dua hasil analisis, yaitu oversold dan overbought. Jadi, oversold adalah kondisi di mana suatu aset berada di titik jenuh penjualan dan hasil dampak dari adanya tren penurunan harga yang drastis.

Sedangkan overbought adalah kondisi di mana suatu aset sudah mencapai titik jenuh dalam pembelian. Biasanya hal ini terjadi karena adanya tren kenaikan harga yang signifikan. Pada saat ini, trader cenderung akan melepas aset tersebut untuk dijual kembali dan mendapatkan profit.

Adapun fungsi bollinger band lainnya bagi para trader mengutip dari Suharto FT, yaitu:

  • Mengidentifikasi tren aset;
  • Indikator volatilitas yang ditunjukkan dengan menyempit atau melebarnya indikator bollinger band.
  • Memberikan gambaran apakah terjadi oversold atau overbought pada pergerakan harga aset.

Cara Menggunakan Bollinger Band

Jadi, indikator bollinger band ini terbagi menjadi tiga garis, yaitu bawah, tengah, dan atas. Nah, garis tengah adalah moving average yang menjadi dasar daripada perhitungan garis bawah dan garis atas.

Sedangkan untuk garis atas dan garis bawah akan menggunakan moving average eksponensial sebagai patokannya. Jadi, kedua garis tersebut adalah deviasi standar dari harga aset yang sedang dianalisis menggunakan strategi ini.

Adapun garis atas dan garis bawah tersebut akan mengalami pelebaran dan pengetatan seiring dengan pergerakan harga aset. Artinya, pelebaran garis atas dan garis bawah adalah hasil dari volatilitas harga suatu aset. Sedangkan pengetatan menghasilkan sempitnya pola trading.

Suatu aset bisa dijual belikan dalam waktu yang lama pada sebuah tren, meski terdapat volatilitas yang memengaruhi valuasi. Nah, agar Anda bisa melihat tren dengan lebih jelas, maka perlu menggunakan acuan garis tengah untuk membantu menyaring pergerakan harga.

Berikut adalah dua strategi sederhana yang bisa Anda gunakan untuk menerapkan indikator bollinger band.

  1. Sell Signal

Sell signal atau sinyal jual muncul saat harga sudah menyentuh upper band dengan adanya indikasi harga yang berpotensi melemah di kemudian hari. Posisi ini dianggap overbought karena harga aset sudah menyentuh titik tertinggi dan akan mengalami pullback.

  1. Buy Signal

Buy signal atau sinyal beli muncul saat harga sudah menyentuh lower band dengan indeks harga yang berpotensi akan menguat di kemudian hari. Posisi ini disebut dengan oversold, yaitu harga aset yang sudah menyentuh titik terendah dan akan mengalami kenaikan harga.

Demikian penjelasan singkat tentang indikator bollinger band pada trading. Untuk Anda yang tidak mau dipusingkan dengan berbagai istilah trading tersebut, bisa coba berinvestasi di reksadana, seperti layanan Reksa Dana for Lender dari Investree.

Sebagai investor, Anda tidak harus selalu memantau pergerakan harga karena hal tersebut sudah dilakukan oleh manajer investasi profesional dari Investree. Jadi, Anda cukup memasukkan nilai investasi yang diinginkan ke jenis reksadana yang dipilih dan nikmati return atraktif di kemudian hari.

Referensi:

https://pintu.co.id/blog/pengertian-dan-cara-menggunakan-bollinger-band