ID
English
Investor adalah orang yang melakukan investasi. Umumnya sebutan investor lebih ditujukan kepada individu atau lembaya yang menanam modal di suatu perusahaan atau bisnis. Tujuan melakukan investasi itu sendiri adalah untuk mendapatkan imbal hasil atas aktivitas investasi yang dilakukan.
Investor menempatkan dana di sebuah tempat atau hal yang disebut dengan investee. Tugas dari investee adalah menggunakan dan mengolah modal tersebut untuk menjalankan bisnis. Imbal hasil yang didapatkan oleh investee, nantinya akan dikembalikan bersama modal ke investor. Sehingga terjadilah suatu simbiosis mutualisme yang sama-sama memberi manfaat untuk kedua belah pihak.
Jenis-Jenis Investor
Mengutip dari Nasarudin dan Surya di buku Aspek Hukum Pasar Modal, investor diartikan sebagai pihak baik itu perorangan atau lembaga yang berasal dari dalam dan luar negeri yang melakukan suatu kegiatan investasi bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Sehingga disimpulkan bahwa jenis investor terbagi menjadi dua.
1. Investor Institusi
Sesuai namanya, jenis investor ini adalah suatu organisasi seperti lembaga atau perusahaan keuangan yang melakukan investasi saham maupun instrumen keuangan lainnya. Dalam beberapa kasus, mereka mengumpulkan dan mengakumulasikan dana dari penanam modal kecil seperti individu atau perusahaan kecil, lalu diinvestasikan dengan membangun portofolio yang cukup besar.
Sehingga investor institusi ini mempunyai kekuatan dan pengaruh yang lebih besar dari jenis ritel individu. Contoh jenis investor institusi adalah reksa dana, dana pensiun dan dana lindung nilai.
2. Investor Ritel
Investor ritel adalah investor yang melakukan investasi di akun mereka sendiri, atau perwakilan yang bertindak atas nama individu. Sehingga dalam membeli dan menjual harus melalui perantara broker-dealer.
Investor ritel dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan metode pemilihan sahamnya, yaitu:
- Investasi nilai, adalah metode saham yang khusus mencari sekuritas dengan nilai intrinsik tinggi dibanding nilai kapitalisasinya.
- Investasi pendapatan, metode pemilihan saham dari perusahaan yang loyal dalam pembagian dividen sehingga pendapatannya aman dan rutin.
- Investasi pertumbuhan, metode pemilihan yang fokus pada pertumbuhan suatu perusahan dalam jangka panjang.
Karakteristik Investor
Ketika Anda ingin menjadi investor, Anda harus terlebih dahulu menentukan jenis investasi yang ingin dilakukan. Dalam hal tersebut, maka Anda harus mempertimbangkan profil risiko. Profil risiko disesuaikan dengan kemampuan finansial serta tujuan dalam berinvestasi. Profil risiko inilah yang menggambarkan karakter investor secara umumnya saat berinvestasi. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Investor Konservatif
Investor konservatif adalah tipe penanam modal yang lebih menyukai bermain aman dengan kecenderungan profil risiko yang rendah (risk averse). Tipe ini lebih cenderung memilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang stabil walaupun tidak terlalu besar. Seperti investasi reksa dana pasar uang, deposito dan emas.
2. Investor Moderat
Untuk investor moderat, mereka telah memahami bahwa terdapat risiko dalam jangka pendek, akan tetapi di satu sisi mereka juga ingin keuntungan yang lebih tinggi. Sehingga tipe ini sangat sesuai mengambil instrumen investasi reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran.
3. Investor Agresif
Semakin tinggi imbal hasilnya, semakin tinggi juga risikonya. Tipe agresif adalah investor yang mengambil jenis investasi dengan tingkat risiko tinggi (risk taker). Mereka berani dalam mengambil risiko, sehingga instrumen yang dipilih pun seperti reksa dana saham, forex atau trading saham. Bahkan investor jenis ini juga tidak segan masuk ke sektor investasi properti.
Kesimpulannya, investor adalah penanam modal yang bisa secara individu maupun lembaga yang bertujuan untuk memperoleh imbal hasil sesuai dengan preferensi risiko mereka. Semoga bermanfaat.
Referensi:
Raditya Wardana. 30 April 2021. Apa Itu Investor? Ini Cara Menjadi Investor, Strategi, dan Keuntungannya. Lifepal.co.id: https://bit.ly/3iPelzq
