5 Risiko Investasi Pasar Modal yang Harus Kamu Tau!

Apabila Anda berencana akan berinvestasi di pasar modal maka perlu untuk mencari informasi mengenai imbal hasil dan risiko pasar modal. Hal ini penting untuk diketahui mengingat saat investasi di pasar modal Anda tidak hanya berpeluang untuk mendapatkan imbal hasil yang besar, tetapi juga cukup berisiko. Selain itu, juga bisa meningkatkan perekonomian negara. 

Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum maupun perdagangan efek, lembaga dan profesi yang berhubungan dengan efek serta perusahaan publik yang berhubungan dengan efek yang diterbitkannya. Banyak risiko pasar modal contohnya seperti risiko daya beli, risiko bisnis, dan risiko pasar. Simak macam-macam risiko pasar modal secara lengkap di laman berikut ini.

5 Risiko Investasi Pasar Modal yang Perlu Diketahui 

1. Risiko Daya Beli (Purchasing Power Risk)

Risiko daya beli adalah risiko yang terjadi akibat adanya kemungkinan perubahan tingkat harga atau inflasi. Dimana perubahan tingkat harga tersebut sangat signifikan dan bisa mempengaruhi perkembangan investasi.

2. Risiko Bisnis (Business Risk)

Risiko bisnis merupakan risiko akibat menurunnya kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh imbal hasil sehingga berakibat pada berkurangnya kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan bunga.

3. Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar modal selanjutnya yaitu risiko pasar. Jika pasar mengalami bullish umumnya harga saham akan mengalami kenaikan. Akan tetapi, jika pasar mengalami bearish maka harganya akan cenderung turun.

4. Risiko Tingkat Bunga

Risiko tingkat bunga adalah risiko yang terjadi akibat naiknya bunga yang biasanya akan menekan harga surat-surat berharga sehingga harga surat berharga akan mengalami penurunan.

5. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul ketika individu atau suatu perusahaan tidak lagi mampu memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek. Ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban tersebut disebabkan oleh tidak bisa mengubah aset yang dimiliki menjadi uang tunai.

Jenis Produk Investasi di Pasar Modal

1. Saham

Investasi saham menjadi instrumen investasi yang paling banyak diminati karena memberikan imbal hasil yang tinggi. Akan tetapi, juga memiliki risiko yang tinggi pula. Saham ini merupakan instrumen efek yang berbentuk surat berharga. Surat berharga tersebut menjadi bukti jika Anda memiliki saham di sebuah perusahaan tertentu.

2. Obligasi

Obligasi merupakan instrumen investasi yang berbentuk surat berharga atas pembelian suatu surat utang yang dilakukan oleh investor. Tujuan pembelian surat berharga tersebut untuk mendapatkan imbal hasil. Obligasi ini diterbitkan oleh negara atau negara dalam bentuk kupon bunga.

3. Reksadana

Reksadana adalah instrumen investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Tidak kalah dengan instrumen investasi lainnya, reksadana juga menawarkan imbal hasil yang besar. Namun, risikonya sangat kecil dibanding yang lain.

Jika Anda membeli reksadana, silahkan daftar ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Download aplikasi Investree for Lender sekarang juga di Google Play Store dan App Store.

4. Derivatif

Derivatif menjadi salah satu instrumen investasi yang berbentuk perjanjian atau kontrak yang nilai imbal hasilnya terkait dengan kinerja aset lain atau underlying asset atau aset dasar yang dimiliki perusahaan.

5. Exchange Traded Fund (ETF)

Exchange Traded Fund adalah instrumen investasi yang hampir mirip dengan reksadana. Namun produk ETF ini lebih banyak diperjual belikan yang ditujukan kepada saham-saham perusahaan yang ada di bursa efek.

Itulah berbagai macam risiko pasar modal yang harus diketahui. Jika Anda berencana akan berinvestasi di pasar modal disarankan untuk mengetahui imbal hasil yang diterima beserta risikonya.

Referensi :

Ayu Utami Larasati. 12 November 2021. 5 Risiko Investasi Pasar Modal yang Perlu Ana Ketahui. Tagar.id. https://bit.ly/3ENSz7q