Tips Memilih Fintech Lending, Cari yang Aman Aja!

Apakah kondisi seperti ini sering terjadi pada Anda? Ingin memulai usaha tapi tidak punya modal? Atau gaji bulanan sudah keburu habis tapi gajian masih 10 hari lagi? Kondisi ini yang kemudian membuat fintech lending menjadi favorit untuk membantu memberikan jalan keluar. Dengan proses pengajuan yang terhitung mudah, apalagi tanpa agunan. Siapa yang tidak mau coba?

Tidak ada salahnya bila Anda melakukan pinjaman ke fintech lending. Namun tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Karena ternyata sudah banyak ditemukan fintech lending ilegal yang bisa merugikan Anda sebagai peminjam. Dilansir dari situs Katadata, setidaknya terdapat 447 perusahaan fintech lending ilegal yang beroperasi di Indonesia. Sebanyak 227 diantaranya sudah dinon-aktifkan. Masih ada 182 fintech lagi yang masih dalam proses. Oleh karenanya, Anda sebagai peminjam harus lebih hati-hati. Terpenting, teliti dulu sebelum meminjam.

Ciri-cirinya apa?

Anda harus menandai adanya ketidakberesan pada sebuah fintech lending bila memberi kemudahan memberi pinjaman. Kemudahan di sini maksudnya, tanpa harus melalui tahapan verifikasi yang panjang. Semua pengajuan selalu diterima dengan cepat. Anda harus mulai curiga, apalagi bila fintech lending tersebut belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ciri yang paling mudah ditemukan adalah diberlakukannya bunga yang lebih tinggi dari fintech lain di kelasnya. Jangan asal meminjam meski Anda sedang benar-benar butuh pinjaman. Karena yang seperti ini biasanya akan menggunakan metode penagihan yang bisa dibilang tidak berperikemanusiaan. Tanpa Anda ketahui, data dari ponsel Anda akan tersalin sehingga bila terjadi keterlambatan pengembalian dengan mudah fintech tersebut akan mengontak rekan-rekan Anda yang tidak ada hubungannya sekalipun. Padahal tindakan seperti itu sudah melanggar hak privasi Anda sebagai individu.

Itu mengapa, Anda harus lebih cermat dalam memilih fintech lending sebelum Anda melakukan pinjaman. Berikut Investree beri tips untuk memilih fintech lending yang aman dan terpercaya. Yuk, simak!

#1 Pilihlah yang telah terdaftar OJK dan Asosiasi Fintech

Kenapa hal ini menjadi penting? Karena OJK merupakan otoritas resmi pemerintah yang mengatur kegiatan transaksi keuangan di Indonesia. OJK memiliki persyaratan yang ketat untuk mengatur perusahaan fintech lending atau peer-to-peer lending. Dengan demikian, tidak akan merugikan masyarakat sebagai konsumennya. Beberapa hal yang diatur oleh OJK, seperti batas maksimal pemberi pinjaman adalah Rp 2 miliar. Dan kewajiban fintech lending untuk membuat laporan berkala per 3 bulan kepada OJK untuk proses pemantauan fintech lending itu sendiri.

OJK juga akan menunjuk sebuah Asosiasi Fintech yang bertugas mengontrol serta memberi penilaian kepada fintech lending yang telah menjadi anggotanya. Sehingga penting mencari tahu mana saja fintech lending yang telah tergabung di Asosiasi Fintech tersebut.

#2 Telah mendapatkan pendanaan besar dari investor

Besarnya suntikan dana yang diberikan investor kepada fintech lending tersebut bisa Anda jadikan tolok ukur. Yang berarti fintech itu memiliki kredibilitas dan kelayakan dalam menjalankan usahanya. Untuk mencari tahu tentang hal ini, Anda bisa dengan mudah menemukan pemberitaannya di media massa. Meskipun demikian, perusahaan fintech lending juga harus sudah memiliki modal awal sebesar Rp 1 miliar sebagai ketetapan dari OJK.

Besarnya pendanaan yang didapat akan memberikan pengaruh pada seberapa kuat eksistensi perusahaan. Dan pendanaan dari investor juga menandakan adanya dukungan terhadap pengembangan fintech lending itu sendiri.

#3 Eksis di dunia maya

Pemberitaan di media massa juga bisa menjadi tolok ukur kredibilitas sebuah perusahaan fintech lending. Oleh karenanya, Anda bisa mencari fintech lending yang paling sering mendapat pemberitaan positif di media massa. Tidak pelit informasi dan selalu berusaha transparan terhadap usaha yang dijalankannya. Sudah banyak pemberitaan bahkan di media online sekali pun yang bisa Anda temukan dengan mudah.

Selain di media online, Anda juga bisa memantau media sosialnya. Perusahaan fintech lending yang aktif harus memiliki akun media sosial yang aktif juga. Karena dari media sosial, Anda dapat memperoleh sebanyak-banyaknya informasi. Termasuk untuk bisa langsung berkomunikasi dengan pihak perusahaan.

#4 Teliti dulu track record fintech lending tersebut

Track record bisa diukur dari berapa lama fintech lending telah beroperasi. Sebaiknya pilih yang sudah berjalan di atas 1 tahun. Juga penting untuk mengetahui advisor dari fintech lending tersebut. Bagaimana pengalaman dan pengaruh mereka di dunia fintech lending sejauh ini. Anda juga harus mengetahui bagaimana feedback atau komentar dari para peminjam lain melalui website perusahaan, artikel, atau relasi Anda.

#5 Baca dengan cermat perjanjian kontrak

Anda juga harus teliti membaca perjanjian antara peminjam (borrower) dengan perusahaan fintech lending. Berapa denda yang ditetapkan bila terjadi keterlambatan. Bagaimana cara perusahaan mengingatkan peminjamnya bila sudah jatuh tempo. Atau Anda juga bisa bertanya kepada relasi yang lebih dulu telah mencobanya. Tanyakan bagaimana perusahaan fintech lending tersebut menerapkan metode penagihan bila sudah jatuh tempo.

Kenapa Meminjam di Investree?

Investree akan meminta Anda memberikan rincian data pribadi seperti KTP, NPWP, Surat Keterangan Kerja, dan slip gaji untuk memastikan Anda terdaftar sebagai karyawan di perusahaan yang telah bekerjasama dengan Investree. Karena perusahaan Anda sudah bekerjasama dengan Investree akan menguntungkan kedua belah pihak. Setelah itu, aplikasi pinjaman Anda akan diseleksi dan dianalisis melalui sistem credit-scoring. Membutuhkan waktu maksimal 3 hari kerja setelah seluruh persyaratan dokumen dilengkapi. Dilanjutkan 14 hari masa penawaran yang akan ditampilkan pada laman marketplace Investree.

Besar pinjaman yang bisa Anda ajukan adalah minimal Rp 5 juta dengan jangka waktu peminjaman maksimal 12 bulan. Untuk bunganya sendiri tergolong rendah dari para pesaingnya. Investree menawarkan bunga mulai 14% hingga 20% per tahun bila lama pendanaan rata-rata mulai dari 30 – 180 hari. Jadi Anda sebagai borrower memiliki kontrol penuh terhadap pinjaman Anda. Sesuaikan dengan kemampuan Anda untuk melakukan bayar kembali. Ingin mencobanya? Jangan ragu cari tau di sini!

Itu tadi beberapa tips yang bisa Investree berikan saat memilih fintech lending yang aman untuk melakukan pinjaman. Pilihan yang aman akan membantu Anda keluar dari masalah. Bukan justru memberi tambahan beban. Semua pasti ada solusinya karena #SemuaBisaTumbuh.

Karya penulis tamu Gina Dwi. Kenali lebih lanjut profilnya di sini.