Tidak Tahan Godaan Belanja? Lakukan 8 Cara Pintar Berikut Untuk Cegah Overspending!

Ada yang tahu? Musuh dari kesederhanaan serta niat untuk berhemat adalah pembelian impulsif. Memang Anda tidak sendirian, banyak yang mungkin juga melakukannya. Memang sangat sulit untuk menghentikan keinginan membeli sesuatu bila kita sudah mulai tergoda. Ditambah kekuatan iklan bisa merubah persepsi orang dari yang sebelumnya tidak butuh, menjadi butuh. Sebenarnya trik sederhana untuk bisa mencegah atau mengendalikan godaan belanja adalah dengan menyadarinya. Ketika dorongan impulsif itu tidak disadari, justru akan jadi lebih berbahaya. Ketika Anda bisa menyadarinya, Anda dapat menerapkan beberapa strategi untuk bisa mengalahkannya. Seperti yang akan Investree bahas berikut ini seputar cara-cara mengendalikan godaan belanja yang sering kali muncul. Penasaran apa saja caranya? Yuk, simak ulasan di bawah!

Buat list selama 30 hari

Coba Anda buat daftar kebutuhan utama yang dibutuhkan untuk satu bulan. Lalu, buat aturan untuk tidak membeli apapun di luar daftar tersebut sampai masa tunggu 30 hari berlalu. Misalkan ada kebutuhan darurat yang sifatnya mendesak, Anda bisa gunakan dana darurat. Selain itu, Anda juga bisa memasukkan kebutuhan sekunder (di luar kebutuhan utama) yang akan dibeli dalam satu bulan ke dalam daftar tersebut. Letakkan daftar itu di tempat yang terlihat. Nah, ketika Anda memiliki keinginan atau tergoda untuk membeli sesuatu di luar dari daftar, masukkan keinginan itu ke dalam daftar tunggu untuk dibeli pada bulan berikutnya. Dengan begitu, pembelian jadi lebih teratur dan keuangan Anda jadi lebih terkendali. Anda akan berhasil bila selalu konsisten berpegang pada aturan tersebut.

Pantau keinginan Anda

Setiap kali Anda menginginkan sesuatu untuk dibeli, biasanya muncul gejala yang bisa Anda rasakan, seperti nafas atau detak jantung menjadi lebih cepat. Ketika Anda sadar akan perubahan yang terjadi, Anda bisa lebih mudah mengendalikan dorongan atas keinginan tersebut. Membantu diri Anda menjadi lebih sadar adalah cara terbaik untuk memantau segala keinginan yang mungkin muncul. Jika Anda tidak bisa memantaunya, Anda akan lebih sulit mengendalikannya. Ketika Anda sadar bahwa terjadi perubahan di dalam diri, coba langsung cari pengalihan agar Anda tidak terjebak dalam kondisi tersebut. Dengan begitu, Anda tidak perlu menuruti semua keinginan untuk membeli sesuatu. Sebab, terkadang barang/produk yang Anda inginkan ujung-ujungnya tidak terpakai karena sesungguhnya Anda tidak benar-benar membutuhkannya.

Rencanakan setiap pembelian

Membuat daftar belanja adalah hal yang wajib Anda lakukan sebelum pergi berbelanja. Latih diri Anda untuk selalu mengikuti daftar tersebut agar perlahan mengurangi kebiasaan impulsif di dalam diri. Coba berbelanja di tempat yang terbukti lebih murah dengan lebih dulu melakukan perbandingan harga dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk pembelian kebutuhan di luar kebutuhan pokok, biasakan untuk merencanakannya lebih dulu. Anda bisa menabung untuk pembelian besar yang membutuhkan uang lebih banyak. Sebisa mungkin hindari pembelian dengan metode angsuran bila Anda belum memiliki cukup dana untuk membelinya saat ini. Dengan memiliki perencanaan seperti itu, Anda jadi tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan pembelian. Sesuatu yang terencana akan lebih baik bagi keuangan Anda nantinya.

Kurangi pergi ke mal/pusat perbelanjaan

Sudah jelas, bila Anda berusaha mencari penghiburan lain (selain pergi ke mal) di kala suntuk, itu akan sangat membantu mengurangi godaan belanja. Anda hanya akan mendapat dorongan melakukan pembelian secara impulsif bila ada pemicunya, seperti bila Anda berada di area perbelanjaan, atau Anda memiliki banyak aplikasi belanja online. Jadi, Anda bisa mencegah godaan belanja sejak awal dengan tidak pergi ke pusat perbelanjaan. Kunjungi toko hanya jika Anda memiliki kebutuhan khusus untuk membeli sesuatu di dalam daftar belanja. Jangan mencari-cari sesuatu yang tidak ada di dalam daftar. Kurangi kebiasaan jalan-jalan di mal untuk mencari hiburan karena Anda hanya akan tergoda. Temukan cara lain untuk bersenang-senang. Cobalah untuk lebih sering berada di rumah dan berusaha menghilangkan stres dengan hobi lain, seperti berkebun, memasak, bikin kue, olah raga, atau sekedar menonton film. Ketika Anda memiliki kesibukan saat berada di rumah, keinginan untuk keluar rumah atau memantau aplikasi/situs belanja online jadi hilang.

Bagi harga barang dengan upah per jam

Anda mungkin bingung apa tujuan dari poin ini. Pada kenyataannya, Anda yang digaji setiap bulan bisa mencari tahu berapa upah Anda per jam untuk benar-benar mengetahui kelayakan Anda ketika akan menggunakan uang tersebut. Berapa nilai sebenarnya yang Anda bawa pulang setiap hari dari pekerjaan Anda? Bagi sebagian orang, mungkin angkanya jadi sangat rendah.

Coba hitung dengan membagi total gaji per bulan dengan total jam kerja Anda selama satu bulan. Misal, gaji per bulan Anda Rp 5 juta dengan total jam kerja 160 jam untuk satu bulan. Dengan begitu, upah per jam Anda adalah Rp 31.250. Angka tersebut terbilang kecil bila Anda punya keinginan untuk membeli sesuatu yang berlebihan. Angka tersebut sekaligus menyadarkan Anda tentang berapa jam dalam hidup yang harus dikorbankan untuk membeli suatu barang. Jumlah jam itu bisa membuka mata Anda, terutama saat akan membeli barang yang harganya mahal. Apakah sepadan atau tidak? Pertimbangkan apakah Anda benar-benar ingin menyerahkan sebagian besar hidup Anda untuk setiap barang yang Anda beli. Sehingga cara ini bisa membantu Anda untuk lebih dulu berpikir matang sebelum melakukan pembelian.

Ajukan pertanyaan ke diri sendiri

Sebelum Anda membeli sesuatu, coba tanyakan pada diri Anda serangkaian pertanyaan. Seperti, apakah pembelian tersebut akan meningkatkan kualitas hidup Anda? Apakah pembelian tersebut dapat membuat Anda merasa lebih baik? Apakah itu dapat membantu Anda memenuhi salah satu tujuan hidup? Akankah itu dapat menyederhanakan hidup Anda? Beberapa pertanyaan tersebut berguna untuk membantu Anda mengevaluasi nilai pembelian, dan mencari tahu alasan mengapa Anda harus melakukannya. Hal tersebut juga bisa memberi waktu tunggu sebelum Anda melakukan pembelian. Setidaknya beri jeda 2 x 24 jam dan lihat apakah Anda masih tetap menginginkannya setelah waktu tunggu itu berakhir. Bila tidak lagi menginginkannya, berarti Anda hanya tergoda sesaat. Cobalah untuk selalu jujur pada diri Anda sendiri.

Hindari kartu kredit

Penggunaan kartu kredit memang sering bikin ketagihan. Jika Anda bermasalah dengan itu, pertimbangkan untuk menutupnya saja, dari pada Anda kesulitan untuk mengendalikan pembelian. Jika itu bukan pilihan yang baik, Anda bisa coba melakukan cara unik berikut, namun terbukti berhasil. Yaitu, dengan memasukkan kartu kredit ke dalam toples yang berisi air, tutup rapat, lalu bekukan di dalam freezer. Jangan menulis nomor kartu kredit Anda di mana pun. Bila sudah begitu, ketika Anda ingin melakukan pembelian dengan kartu tersebut, Anda harus mencairkannya lebih dulu. Membuatnya jadi lebih ribet dan membutuhkan waktu untuk menunggu selama beberapa jam akan mampu menghentikan Anda melakukan banyak pembelian.

Itu tadi 7 cara untuk mengendalikan godaan belanja agar keuangan Anda jadi lebih terkendali. Kita yang masih berada di masa pandemi perlu mengelola keuangan dengan lebih bijak agar tidak mempersulit kehidupan kita sendiri. Semoga masa sulit ini dapat segera berakhir dan ingat tetap jaga kesehatan dengan patuhi protokol kesehatan. Selamat mencoba!

Referensi:

Trent Hamm. 8 April 2020. 10 Simple Ways to Beat Impulse Buying. The Simple Dollar: https://bit.ly/2HU9mNK

Trent Hamm. 18 Desember 2019. 31 Days To Fix Your Finances, Day 6: Your True Hourly Wage. The Simple Dollar: https://bit.ly/3mtTQXZ