Mengenal Pengertian Pembiayaan Jangka Panjang dan Fungsi

Pembiayaan jangka panjang atau long-term loan sangat diperlukan perusahaan untuk pengembangan bisnisnya. Misalnya, saat perusahaan ingin meningkatkan jumlah produksi sehingga harus menambah jumlah mesin. Jenis pembiayaan jangka panjang ini bisa dijadikan sebagai alternatif.

Long-term loan tidak hanya diperlukan oleh perusahaan besar saja tetapi juga Usaha Kecil dan Menengah yang ingin mengembangkan bisnisnya. Di Indonesia sendiri produk-produk yang beredar di pasaran sekitar 60% berasal dari Usaha Kecil dan Menengah. Artinya, Usaha Kecil dan Menengah memiliki potensi cukup besar untuk menopang perekonomian nasional. Pembiayaan jangka panjang diharapkan dapat membantu Usaha Kecil dan Menengah lebih berkembang.

Definisi Pembiayaan Jangka Panjang

Pembiayaan jangka panjang adalah pinjaman yang memiliki tenor lebih dari satu tahun. Jadi orang yang mengambil produk pembiayaan jangka panjang memiliki waktu lebih dari setahun untuk melunasinya.

Umumnya pembiayaan jangka panjang berkisar antara 5 hingga 20 tahun. Bagi perusahaan, jenis pembiayaan berjangka panjang ini menjadi solusi ketika membutuhkan biaya berjumlah besar dalam waktu singkat. Biasanya biaya tersebut dipergunakan untuk keperluan bisnis yang sifatnya penting dan mendesak misalnya membayar sewa tempat usaha dan gaji karyawan.

Pembiayaan atau pinjaman jangka panjang juga dipergunakan sebagai modal kerja untuk memulai bisnisnya. Contoh pembiayaan jangka panjang yang tepat bagi Usaha Kecil dan Menengah adalah Working Capital Term Loan dari Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Dengan skema pembayaran cicilan, Usaha Kecil dan Menengah dapat memanfaatkan pinjaman ini untuk meringankan pengeluaran atas biaya operasional dan penyediaan stok barang.

Fungsi dan Manfaat Pembiayaan Jangka Panjang

1. Suku Bunga Relatif Tetap

Pembiayaan jangka panjang memiliki suku bunga yang relatif tetap. Ketika terjadi kenaikan suku bunga, maka aset yang dijaminkan juga mengalami kenaikan nilai. Namun jika suku bunga turun, nilai aset yang dijadikan jaminan tidak ikut turun atau tetap sesuai dengan apa yang telah disepakati oleh pemberi pinjaman dan peminjam.

2. Bisa Mempergunakan Aset

Aset yang dipergunakan dalam operasional perusahaan bisa dijadikan sebagai jaminan ketika Anda mengambil produk pembiayaan jangka panjang jenis utang hipotek. Ini adalah suatu keuntungan karena selain mendapatkan pinjaman, perusahaan masih tetap bisa mempergunakan aset miliknya dalam kegiatan operasional.

3. Mengurangi Beban Pajak

Memilih pembiayaan dengan jangka panjang secara tidak langsung bisa mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Mengapa? Alasannya adalah dengan memiliki pinjaman jangka panjang otomatis perusahaan juga harus menanggung bunga selama tenor berjalan. Tanggungan bunga atas pinjaman tersebut otomatis akan mengurangi nilai laba. Sehingga dengan demikian besarnya pajak yang dibebankan juga menjadi lebih sedikit.

4. Perencanaan Arus Kas

Pembiayaan jangka panjang juga berfungsi untuk membantu perusahaan merencanakan arus kasnya. Perusahaan yang memiliki utang jangka panjang dengan tenor tertentu dapat dengan lebih mudah merencanakan arus kas karena perhitungan pasti terhadap bunga yang harus ditanggung sudah diketahui.

 

Keuntungannya, perusahaan juga dapat lebih mudah merencanakan cara pembayaran atas pinjaman tersebut dan darimana sumbernya. Efeknya adalah arus kas menjadi lebih stabil dan sehat.

Kesimpulannya, pembiayaan jangka panjang (long-term loan) adalah jenis pinjaman yang memiliki jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun dimana biasanya di antara 5 sampai dengan 20 tahun. Bagi perusahaan pembiayaan dengan jangka panjang menjadi alternatif terbaik untuk berbagai keperluan mendesak yang membutuhkan biaya besar.

Referensi :

Kamus Bisnis. Pinjaman Jangka Panjang (Long Term-Loan). Ukmindonesia.id : https://bit.ly/31MOMch

Redaksi Ruang Mom. 9 November 2021. Utang Jangka Panjang : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya. Ruangmom.com : https://bit.ly/3EXNWHS