Mengenal Diversifikasi Beserta Cara Kerjanya

Diversifikasi adalah strategi investasi yang sering dilakukan berbagai perusahaan. Strategi investasi ini berguna untuk meminimalisir risiko dan mampu memaksimalkan manfaat investasi yang didapatkan. Lantas, apa itu diversifikasi dan bagaimana cara kerjanya? Anda bisa pelajari secara lengkap dibawah ini.

Apa Itu Diversifikasi?

Diversifikasi merupakan cara yang dilakukan untuk meminimalisir risiko investasi dengan cara tidak berfokus hanya pada satu instrumen efek saja. Tujuan dilakukannya strategi investasi ini adalah untuk mengurangi risiko kerugian sekaligus memaksimalkan manfaat yang didapatkan oleh para investor.

Dalam dunia investasi, dikenal sebuah istilah “Don’t put your eggs in one basket”. Arti dari istilah tersebut adalah jangan meletakkan seluruh telur yang Anda punya pada satu keranjang. Sebab, apabila keranjang tersebut terjatuh, maka seluruh telur yang Anda miliki pada keranjang tersebut akan pecah.

Begitu pula dengan investasi, para investor disarankan untuk tidak mengucurkan seluruh dana yang dimiliki pada satu instrumen saja. Jika instrumen investasi tersebut mengalami kerugian, maka nantinya masih ada instrumen lain yang bisa memberikan keuntungan.

Hal inilah yang kemudian dikenal dengan istilah diversifikasi investasi. Dengan kata lain, strategi investasi ini bisa mengurangi risiko terjadinya kerugian yang bisa dialami oleh investor. Selain itu, investor juga bisa mendapatkan manfaat yang lebih maksimal dari investasi yang dilakukan.

Cara Kerja Diversifikasi Investasi

1. Pahami Risk Tolerance

Langkah pertama dalam melakukan diversifikasi investasi adalah memahami apa yang dinamakan dengan risk tolerance. Dalam hal ini, Anda harus mengetahui berapa batasan tingkat risiko yang bisa diterima serta batas minimum risiko yang dapat diambil. Jika tidak mempertimbangkan potensi manfaat dan memahami cara kerja instrumen investasi yang Anda pilih, maka investasi bisa berjalan kurang maksimal. Maka dari itu, sebaiknya pahami risk tolerance terlebih dahulu.

2. Pilih Target Aset yang Akan Diinvestasikan

Setelah memahami risk tolerance, langkah berikutnya adalah memilih aset yang akan diinvestasikan. Umumnya, investor yang memiliki risk tolerance tinggi lebih memilih untuk berinvestasi pada target investasi dengan profil pengembalian risiko yang lebih tinggi. Sementara itu, investor dengan risk tolerance yang rendah akan memilih instrumen investasi yang jauh lebih aman seperti reksadana pasar uang. Anda bisa membeli reksadana di Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Anda bisa berinvestasi hanya mulai dari Rp 10 ribu (tergantung jenis reksa dana yang dipilih).

4. Lakukan Rebalancing secara Rutin

Rebalancing adalah sebuah proses dimana investor menyeimbangkan antara bobot aset yang diinvestasikan pada portofolio investasi. Misalnya pada saham, rebalancing bisa merujuk pada aktivitas menjual atau membeli aset investasi dalam portofolio dengan tujuan untuk menjaga tingkat alokasi aset sesuai keinginan. Menyelaraskan target alokasi pada portofolio investasi akan membantu memastikan bahwa portofolio Anda sesuai dengan risk tolerance, tujuan finansial, serta kebutuhan investasi.

4. Pahami Kapasitas Risiko

Sebagai seorang investor, bisa saja Anda mengambil risiko yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat risiko yang mampu ditanggung. Perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang menentukan kapasitas risiko bagi seorang investor. Mulai dari bobot dana dalam tabungan, tujuan keuangan, hingga nilai aset dalam investasi. Maka dari itu, sebaiknya pahami sejauh manakah kapasitas risiko yang Anda miliki.

5. Fokus pada Tujuan Finansial Jangka Panjang

Saat mengelola portofolio investasi, sangat disarankan untuk menggunakan berbagai pendekatan yang penting seperti disiplin, keseimbangan, serta jangka panjang. Dengan begitu, maka investasi yang Anda lakukan akan lebih fokus pada tujuan jangka panjang. Hal ini penting dilakukan, sebab tidak jarang para investor tergoda untuk berinvestasi pada jenis investasi yang direkomendasikan para pakar tanpa mempertimbangkan tujuan finansial jangka panjang.

Itulah pengertian diversifikasi investasi dan cara kerjanya. Baik bagi investor pemula maupun profesional, strategi investasi ini memang sangat penting. Maka dari itu, semua investor harus bisa menerapkannya agar bisa memaksimalkan manfaat yang didapatkan. Strategi ini juga bisa Anda gunakan dalam Pendanaan. Salah satu platform pendanaan yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan adalah Investree. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai pemberi pinjaman (Lender) dan peminjam (Borrower). Pilih produk pendanaan sesuai preferensi Anda seperti Pendanaan Pinjaman, Surat Berharga Ritel dan Reksa Dana for Lender. Download aplikasi Investree for Lender sekarang juga di Google Play Store dan App Store. Atau daftar melaui website resmi Investree for Lender.

Referensi :

Muhammad Idris. 24/07/2021, 11:50 WIB. Apa Itu Diversifikasi: Definisi, Manfaat, dan Contohnya. Money.kompas.com : https://bit.ly/3mXxvVC