Bingung Atur Besar Rasio Anggaran per Kebutuhan? Ini Dia Cara Mudahnya!

Sudahkah pengeluaran Anda sesuai dengan anggaran bulanan? Apakah Anda sudah menetapkan rasio anggaran per kebutuhan dengan tepat? Mungkin ada yang keliru sehingga membuat Anda makin sulit untuk tetap berada di jalurnya. Kebanyakan dari kita menganggap anggaran keuangan terlalu membatasi dan sulit untuk mengikutinya. Padahal anggaran keuangan tidak dibuat untuk maksud membatasi diri, namun lebih kepada sebuah perencanaan agar kita tepat dalam memanfaatkan uang. Anggaran keuangan akan mengajarkan Anda sebuah kebiasaan baik yang tidak hanya berguna bagi kondisi keuangan, namun juga bagi kehidupan Anda. Lalu, bagaimana, sih, cara membuat anggaran keuangan dengan rasio yang tepat? Berikut Investree punya ulasannya untuk Anda, simak, yuk!

Rasio pengeluaran bulanan untuk kebutuhan hidup

Seberapa besar dana yang Anda butuhkan untuk biaya hidup? Coba Anda breakdown satu-satu dan pastikan tidak ada yang terlewat. Mulai dari biaya makan sehari-hari, transportasi, listrik, pulsa/internet, belanja bulanan, SPP sekolah anak, dan sebagainya. Jangan lupakan detail seperti biaya makan yang berbeda ketika masak sendiri dengan beli di luar. Atau perbedaan biaya transportasi ketika naik kendaraan umum dengan naik kendaraan pribadi yang membutuhkan tambahan biaya bahan bakar, pajak tahunan, sampai biaya perawatan. Anda bisa menempatkan 40%50% dari total penghasilan untuk kebutuhan hidup

Jangan lupa juga menganggarkan biaya untuk pengeluaran fleksibel. Pengeluaran ini bisa digunakan untuk membeli hal-hal yang Anda inginkan meski tidak dibutuhkan, seperti tiket bioskop, membeli baju/apparel lain, gym membership, perawatan kecantikan, sampai biaya untuk hangout. Anggarkan 5%15% dari total penghasilan untuk biaya entertainment tersebut. 

Rasio kebutuhan bulanan = (Pengeluaran bulanan + biaya entertainment) / Total pendapatan × 100%

Rasio utang atau pinjaman

Ini juga berguna ketika Anda akan membeli rumah atau kendaraan. Kenapa? Dengan mengukur rasio ini, Anda bisa mengetahui kemampuan Anda untuk berutang agar tidak kelewat batas. Cara menentukan jenis perumahan yang mampu dibeli, para ahli menyarankan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan perumahan tidak lebih dari 28% besar pendapatan Anda. Biaya perumahan yang Anda hitung sudah termasuk pokok utang (cicilan per bulan), pajak properti, dan biaya asuransi rumah. 

Selain utang tempat tinggal, masih ada tambahan utang lain, seperti, pinjaman kartu kredit, kendaraan, atau pinjaman uang sekolah. Utang ini juga tetap harus dihitung, yang mana total keseluruhan pinjaman disarankan tidak lebih dari 35% total pendapatan Anda

Rasio pinjaman/utang = Jumlah utang / Total pendapatan × 100%

Rasio tabungan dan investasi

Tabungan dan investasi berguna untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, seperti biaya sekolah anak atau untuk dana pensiun. Rasio anggaran untuk tabungan bisa berbeda tergantung kapan Anda memulainya dan apa tujuan keuangan Anda. Ketika Anda mulai menabung dari usia 20-an, tentu besarannya akan berbeda dengan Anda yang baru memulainya di usia 40 tahun (mendekati usia pensiun). Hal yang sama juga terjadi ketika Anda memiliki tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk tujuan jangka pendek, nominal uang yang harus ditabung akan jadi lebih besar dari nominal uang untuk tujuan jangka panjang. 

Idealnya ketika berada di usia 20-an, rasio tabungan yang harus disisihkan setiap bulan untuk tujuan jangka panjang sebesar 10% dari total pendapatan. Tambahkan 10% lagi ketika Anda baru mulai menabung di usia 30-an, begitu seterusnya hingga Anda mencapai usia pensiun. 

Rasio tabungan/investasi = Dana tabungan / Total pendapatan × 100%

Rasio dana darurat

Dana darurat dipersiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kendaraan yang tiba-tiba rusak, atau biaya perbaikan rumah. Dana darurat harus dipastikan mudah untuk diakses dan sebaiknya tidak ditempatkan pada instrumen investasi jangka panjang. Dana darurat yang terpakai harus segera diganti agar jumlahnya tetap sama. Tapi berapa, sih, idealnya besar dana darurat yang harus Anda miliki? Nah, rasio untuk mengukur jumlah dana darurat yang Anda butuhkan bisa menggunakan rumus:

Rasio dana darurat = Pengeluaran bulanan × 6 bulan

Pengeluaran bulanan di sini termasuk kebutuhan bahan makanan, sewa, cicilan/utang, utilitas, biaya sekolah anak, sampai sedekah (biaya untuk membeli kado ketika ada keluarga/teman/tetangga yang menikah atau berulang tahun). Dengan begitu, kebutuhan bulanan Anda tetap bisa terpenuhi sembari Anda mendapatkan pekerjaan baru.

Itu tadi cara untuk menentukan rasio yang tepat dalam mengatur anggaran. Pastikan total semua kebutuhan di atas tidak lebih dari 100% agar anggaran menjadi proporsional. Bila lebih dari 100% berarti Anda mengalami “besar pasak dari pada tiang”. Anda wajib menekan lagi pengeluaran agar rasionya tidak berlebih dan terhindar dari krisis keuangan. Karena kondisi finansial yang sehat memang harus diupayakan, bahkan sebesar apapun pendapatan Anda. Selamat mencoba!

Referensi:

Emma Kerr. 17 Februari 2022. 8 Personal Finance Ratios to Know at All Times. Money.usnews.com: https://bit.ly/3l4yzFe

Fransiska Ardela. 27 September 2018. Panduan Membuat Anggaran Rumah Tangga yang Ideal. Finansialku.com: https://bit.ly/3PcgK53