Waspada! 5 Masalah Ini Dapat Mengancam Kelangsungan Bisnis Anda

Sebuah bisnis pasti dibangun dengan segala upaya dan kerja keras. Tidak ada bisnis yang bisa berjalan baik dengan sendirinya. Pasti pemilik bisnis membutuhkan strategi agar bisnisnya maju dan berkembang. Saat ini, bisnis di Indonesia didominasi oleh para pelaku UMKM. Tercatat di tahun 2017, jumlahnya sudah mencapai 59,2 juta UMKM. Sebuah bisnis masuk dalam kategori UMKM saat bisnis tersebut memiliki hasil penjualan tahunan maksimal sebesar Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar.

Di tahun 2018, UMKM juga telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 60,34%. Angka tersebut diproyeksikan akan terus tumbuh menjadi 65% di tahun 2019. Agar dapat terealisasi, bisnis UMKM dalam negeri diharap bisa terus maju dan berkembang. Setiap masalah yang berpotensi mengancam sebuah bisnis harus diminimalisir atau bahkan dihindari. Sehingga tidak menjadi penghalang kesuksesan bisnis tersebut.

Nah, sebenarnya apa saja, sih, masalah dalam pengelolaan bisnis yang dapat menjadi ancaman? Berikut Investree punya pembahasannya untuk Anda. Yuk, simak yang di bawah ini!

Tidak ada pertumbuhan laba

Dalam sebuah bisnis, pertumbuhan adalah suatu keharusan. Bila di awal-awal pertumbuhan bisnis dapat melejit, itu karena Anda mendapati para pelanggan sangat antusias dengan usaha baru yang ditawarkan. Namun, seringkali membuat terlena hingga hanya terfokus menangani kuantitas tersebut, dan melupakan manajemen bisnis untuk jangka panjang. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan bisnis kian melambat, baru Anda mencari cara untuk kembali ke jalur pertumbuhan.

Keterlambatan ini jangan sampai terjadi karena bisnis tetap terus berjalan. Biaya operasional untuk menjalankan bisnis tidak pernah turun. Harga sewa tempat, gaji karyawan, bahkan ongkos kirim akan selalu naik. Belum lagi biaya perawatan alat-alat. Bila terlanjur tidak bisa mengimbanginya dengan pertumbuhan laba, dikhawatirkan akan memberi tekanan pada kondisi finansial bisnis. Pada akhirnya, dapat mengganggu kemampuan Anda dalam membayar utang atau melakukan pembelian, dan perbaikan peralatan yang diperlukan.

Sumber modal yang memburuk

Bila pertumbuhan laba bisnis Anda melambat, arus kas mulai negatif, pasti akan berpengaruh pada perputaran modal. Pelunasan modal yang masih harus dicicil, membutuhkan pemasukan profit yang stabil. Jika tidak, mau tidak mau suntikan modal jadi terhambat. Padahal Anda masih membutuhkan modal untuk pengembangan usaha.

Ketika Anda sampai di titik ini, pilihan solusinya memang sedikit. Antara Anda harus berjuang keras untuk meningkatkan penjualan, atau Anda memberanikan diri menjual aset demi mendapatkan modal usaha. Tapi usahakan tidak menjual aset yang nilainya bergerak lambat karena akan membuat semakin rugi. Kalau terpaksa harus menambah utang baru, usahakan kali ini Anda benar-benar memperhitungkannya dengan matang. Jangan sampai kesalahan yang sama terulang kembali.

Tidak berkomunikasi dengan karyawan

Coba perhatikan lagi bagaimana pola komunikasi internal perusahaan yang Anda bangun. Karyawan adalah pihak yang turut serta mensukseskan bisnis Anda. Bila Anda bisa membangun lingkungan kerja yang nyaman, pasti akan berpengaruh pada kinerja karyawan. Namun, bila Anda jarang berkomunikasi dengan mereka, dan tidak pernah mengapresiasi kinerja mereka, pasti para karyawan akan merasa tidak dihargai. Sebab, bentuk penghargaan tidak hanya sebatas gaji, namun penghargaan lewat kata-kata dan sikap yang Anda tunjukkan – akan sangat berarti bagi karyawan.

Bagaimanapun karyawan mencerminkan wajah perusahaan Anda. Jika mereka memiliki keluhan, itulah yang akan tercermin dari bisnis Anda. Yang bisa dengan mudah ditangkap oleh konsumen dan membuat mereka mudah beralih ke yang lain. Sehingga, rasa kebersamaan harus berhasil tumbuh di dalam internal perusahaan. Agar karyawan juga memiliki loyalitas terhadap bisnis Anda. Dengan begitu, pasti mereka akan sukarela mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk perusahaan.

Menunda membayar pajak

Setiap pemilik bisnis pasti mengerti bahwa membayar pajak adalah wajib. Namun, sering ada kondisi dimana dana untuk membayar pajak harus digunakan untuk membayar tagihan-tagihan lain yang sifatnya lebih urgent. Sehingga Anda harus menundanya terlebih dulu. Ini bisa jadi ancaman bagi bisnis Anda.

Karena apa? Karena badan pajak memiliki hak untuk menagih pajak yang belum dibayarkan. Bahkan tidak jarang, proses penagihan mengharuskan Anda untuk segera membayarnya. Selain itu, pajak yang tertunda akan menjadi beban bagi keuangan bisnis. Bagaimana tidak, ketika Anda terlambat membayar pajak – ada denda yang harus dibayarkan dan menambah jumlah tagihannya. Karena itu, ada baiknya Anda benar-benar mempersiapkan anggaran khusus untuk membayar tagihan pajak.

Tidak menjaga pelanggan

Situasi dan kondisi bisnis sangat dinamis, yang mana bergantung sekali pada tren. Ketika Anda hanya memiliki satu jenis produk yang ditawarkan, ketika trennya berganti, Anda akan kehilangan pelanggan. Apalagi bila bisnis Anda punya jangkauan konsumen yang tidak luas. Karena itu, Anda harus mengikuti tren dan peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan bisnis, serta peka pada apa yang diinginkan konsumen.

Bila memang sudah waktunya bisnis Anda membuat sebuah inovasi, jangan ragu untuk mencari peluang baru. Sebarkan ke semua pelanggan soal inovasi yang Anda lakukan, pastikan mereka mengetahuinya. Ini bisa menjadi kesempatan bagi Anda mendapatkan jangkauan konsumen yang lebih luas.

Itu dia kelima masalah yang bisa menjadi ancaman buat bisnis Anda. Karena itu, sebaiknya waspadai dan bila sudah terlanjur, segera selesaikan masalah tersebut. Agar bisnis Anda tetap berjalan dengan baik, dan dapat terus berkembang. Semangat!

Referensi:

Entrepreneur contributors. 20 Oktober 2003. 7 Signs of Trouble That Can Threaten a Business. Entrepreneur.com: https://www.entrepreneur.com/article/65164