Sebelum Terlambat, Ketahui Tren Bisnis Era Kekinian, Yuk!

Situasi pandemi membuat kondisi bisnis jadi pasang-surut. Para pemiliknya harus terus memutar otak agar usahanya dapat bertahan. Meski tahun ini, kondisi mereka sudah perlahan pulih jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pemulihan masih terus berproses, beberapa bisnis juga sudah mulai kembali merekrut karyawan, namun tidak sebanyak sebelumnya. Ya, sebagai pemilik bisnis Anda harus mampu beradaptasi agar bisa selamat. Nah, agar bisa beradaptasi dengan baik, Anda harus tahu dulu tren bisnis saat ini, biar tidak salah-salah. Berikut Investree punya ulasannya untuk Anda. Yuk, simak bareng-bareng!  

Beralih ke online 

Industri e-commerce benar-benar mengalami pertumbuhan di masa pandemi. Di mana banyak bisnis harus beralih ke daring untuk bisa bertahan di masa pandemi, membuat e-commerce menjadi pilihan sarana berjualan yang efektif. Terbukti pada Q1 2021, transaksi e-commerce sudah mencapai 548 juta transaksi atau naik 99% (yoy) dengan nominal transaksi sebesar Rp 88 triliun. E-commerce sangat membantu pemilik bisnis yang punya produk fisik untuk menjangkau target konsumen yang lebih luas lagi. 

Coba tingkatkan visibilitas jejak digital

Nah, karena berjualan secara online, otomatis Anda harus melakukan strategi marketing online juga, kan? Konsumen tidak begitu saja datang ke toko online Anda, tanpa Anda “menariknya” lebih dulu, misal melalui media sosial. Adanya persaingan yang lebih ketat di platform e-commerce, membuat visibilitas jejak digital brand Anda harus benar-benar diperhatikan agar tidak kalah dengan brand lain. Media seperti Instagram, Facebook, TikTok, bahkan YouTube bisa Anda manfaatkan sebagai sarana promosi. Apalagi saat ini makin banyak audiens yang menyukai konten berbentuk video. Jadi, pertimbangkan untuk rutin membuatnya, ya!

Manfaatkan ulasan pelanggan 

Ulasan pelanggan menjadi kunci dalam berjualan online karena bisa menjadi strategi marketing tidak berbayar. Saat berjualan online, konsumen tidak bisa langsung mencoba produk Anda dan hanya bergantung pada ulasan dari berbagai sumber. Itu mengapa, ulasan positif ampuh menarik konsumen baru untuk membeli produk Anda. 

Pertahankan pelanggan dengan loyalty program

Salah satu cara yang banyak digunakan untuk mempertahankan pelanggan adalah membuat loyalty program dengan memberi mereka beragam benefit dari setiap pembelian yang dilakukan. Misal, dengan mengumpulkan poin untuk ditukarkan dengan produk di toko Anda. Atau bisa juga dengan menawarkan member card agar pelanggan bisa memperoleh diskon di setiap pembeliannya. 

Mengadakan webinar untuk berbagi insight

Dewasa ini konsumen semakin pintar. Mereka menginginkan konten promosi yang tidak hanya membahas seputar produk (hard selling). Mereka menginginkan sebuah brand bisa memberikan insight baru yang mengedukasi atau konten lucu yang dapat menghibur (soft selling). Anda bisa mengadakan webinar dengan mengundang pembicara ahli di bidangnya dan menyesuaikan tema yang diminati target khalayak Anda. Atau, juga bisa mengadakan workshop online untuk membuat salah satu produk yang Anda jual. Dengan membagikan pengetahuan unik yang bermanfaat bagi audiens, dapat membangun keterlibatan mereka terhadap brand Anda. 

Manfaatkan digital automation

Untuk meminimalisir biaya operasional karyawan, banyak bisnis mulai melakukan otomatisasi. Ini juga dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan berbagai tools. Misal, mulai dari penggunaan Point of Sales (POS) untuk sistem kasir dan stok barang, chatbots untuk layanan pelanggan, sampai memilih marketplace/e-commerce yang sudah memiliki beragam pilihan ekspedisi yang terkoneksi. Tidak hanya itu, marketplace/e-commerce juga sering menawarkan produk-produk lain yang relevan dengan pencarian konsumen untuk meningkatkan pengalaman mereka saat berbelanja. Personalisasi ini akan memudahkan konsumen sekaligus meminimalisir terjadinya bounce rate

Brand lokal sedang naik daun

Ketika banyak orang ingin menghemat pengeluaran mereka dengan membeli brand lokal, ini memberi peluang bagi bisnis Anda untuk masuk. Orientasinya beralih ke produk lokal yang berkualitas. Karena selain harganya murah, juga lebih mudah didapat. Sejak pandemi ini, konsumsi produk lokal meningkat tajam sampai 300%, terutama untuk kategori produk fesyen dan kosmetik. Apalagi dengan semakin banyaknya seruan “bangga produk lokal”, membuat produk lokal kian diminati. Semakin banyak masyarakat yang ingin mendukung produk buatan dalam negeri.  

Manfaatkan tren sustainable action

Saat ini semakin banyak konsumen yang sadar akan isu kelestarian lingkungan. Itu mengapa, produk-produk organik atau ramah lingkungan, baik itu berupa produk pangan atau produk siap pakai, semakin laris di pasaran. Survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) pada pada 3.631 konsumen di seluruh Indonesia menyebut 7,91% (skala 10) lebih memilih produk berkelanjutan karena lebih menguntungkan dan memiliki misi cinta lingkungan, serta lebih sehat. Nah, lakukanlah lebih banyak kegiatan pro go green atau ciptakan produk ramah lingkungan. Misal dengan membuat sabun non-deterjen, pakaian/tas dari kain perca, sampah plastik, atau batok kelapa. Jika tidak, Anda bisa mulai mengganti packaging yang digunakan dengan bahan-bahan ramah lingkungan. Dengan begitu, bisnis Anda akan mendapat nilai lebih dari konsumen. 

Itu tadi 8 tren bisnis saat ini yang bisa Anda pertimbangkan untuk menerapkannya. Situasi saat ini terasa serba baru bagi kita. Kita dituntut untuk menyesuaikan diri, termasuk juga bisnis Anda. Pastikan Anda peka terhadap apa yang terjadi di sekitar agar bisnis Anda dapat bertahan. Jadi selamat mencoba. Sukses terus untuk bisnis Anda!

Referensi:

Firda. Masih Pandemi, Ini 7 Tren Bisnis Terbesar di Tahun 2021, Lihat Yuk!. Koinworks.com (Blog): https://bit.ly/2XsTBEY

YEC Council Post. 8 Februari 2021. Small Business Trends You Need To Know About For 2021. Forbes.com: https://bit.ly/2Z43YzM

Forbes Coaches Council. 11 Desember 2020. 15 Trends That Are Expected To Drive Small Business In 2021. Forbes.com: https://bit.ly/3nSFbZV