Bagi para akuntan, membuat laporan arus kas adalah hal yang relatif mudah karena sudah terbiasa melakukannya. Namun, berbeda halnya bagi para pemula yang masih membutuhkan contoh laporan arus kas untuk membantunya menyusun setiap rincian transaksi yang harus dimasukkan.
Sebagai pemilik bisnis, Anda juga harus paham dengan baik bagaimana cara membuat laporan arus kas sederhana yang benar. Sebab, dengan laporan itu, Anda bisa memastikan apakah bisnis yang sedang dijalani sudah cukup dana untuk beroperasi atau tidak.
Jika masih bingung, jangan khawatir. Kali ini kami akan memberikan penjelasan secara singkat tentang laporan arus kas. Mulai dari pengertian hingga contoh laporan arus kas sederhana untuk pemula. Jadi, simak artikel ini sampai akhir, ya.
Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang disusun dengan tujuan agar pebisnis mengetahui jumlah kas yang dimiliki pada jangka waktu tertentu dalam kegiatan akuntansi bisnis. Laporan ini umumnya dibuat untuk melengkapi dan menyesuaikan informasi yang dicatat pada laporan laba rugi. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah dalam memantau keperluan bisnis.
Tujuan Laporan Arus Kas dalam Bisnis
Beberapa tujuan pembuatan laporan arus kas dalam bisnis adalah sebagai berikut.
- Menunjukkan likuiditas, artinya Anda dapat mengetahui seberapa banyak arus kas operasi yang dimiliki karena laporan ini berfungsi untuk menunjukkan perubahan aset, kewajiban, dan ekuitas yang berbentuk arus kas keluar, masuk, dan kas ditahan.
- Memberi rincian pengeluaran, artinya laporan ini dapat menunjukkan transaksi yang dicatat secara tunai dan tidak tercermin dalam laporan keuangan lainnya.
- Menjaga keseimbangan kas yang optimal sehingga Anda dapat mengetahui apakah ada terlalu banyak kas yang menganggur atau justru terjadi kekurangan dana pada bisnis tersebut.
- Berguna untuk perencanaan jangka pendek karena dapat mengendalikan cash flow dalam sebuah bisnis.
Keuntungan Laporan Arus Kas
Adapun beberapa keuntungan laporan arus kas bagi bisnis adalah sebagai berikut.
- Memverifikasi posisi profitabilitas dan likuiditas.
- Memverifikasi saldo kas modal.
- Manajemen uang tunai.
- Perencanaan dan koordinasi.
Contoh Laporan Arus Kas Sederhana untuk Pemula
Contoh laporan arus kas sederhana dapat dilakukan menggunakan dua metode, yakni metode langsung dan tidak langsung. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
-
Metode Langsung
Metode langsung mengharuskan Anda untuk mencatat setiap kali uang tunai masuk dan keluar dari bisnis dan kemudian digunakan di akhir bulan untuk menyiapkan laporan cash flow. Secara umum, metode ini membutuhkan lebih banyak usaha dalam penyusunannya dibandingkan metode tidak langsung.
Di bawah ini adalah contoh laporan arus kas sederhana dengan menggunakan metode langsung.
Aktivitas Operasional | ||
Penerimaan Kas dari | ||
10. Pengguna Produk | Rp 6.000.000 | |
Pembayaran Kas ke | ||
11. Vendor | Rp 2.000.000 | |
12. Operasional Perusahaan | Rp 300.000 | |
Kas Diterima dari Aktivitas Operasional | Rp 3.700.000 |
Catatan cash flow tersebut harus ditulis secara real time jika Anda menggunakan metode langsung. Oleh karena itulah, proses penyusunannya cenderung lebih lama dibandingkan metode tidak langsung.
-
Metode Tidak Langsung
Melalui metode tidak langsung ini, Anda bisa mengetahui besaran transaksi yang dicatat dalam laporan laba rugi kemudian membalik beberapa diantaranya untuk melihat model kerja bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih selektif dalam melacak laporan laba rugi untuk menghilangkan transaksi yang tidak menunjukkan pergerakan uang kas guna menyusun laporan cash flow.
Aktivitas Operasional | Dalam Rupiah (Rp) | Dalam Rupiah (Rp) |
1. Pendapatan Bersih | Rp 550.000.000 | |
2. Piutang | Rp 1.000.000 | |
3. Utang Usaha | Rp 2.000.000 | |
4. Gaji Pegawai | Rp 10.000.000 | |
5. Utang Pajak | Rp 2.500.000 | |
6. Laba Penjualan Produk | Rp 60.000.000 | |
7. Laba Penjualan Aset Tanah | Rp 150.000.000 | |
8. Beban | ||
Amortisasi Paten | Rp 5.000.000 | |
Depresiasi Kendaraan | Rp 3.000.000 | |
Depresiasi Gedung | Rp 3.000.000 | |
Kas Diterima dari Aktivitas Operasional | Rp 768.500.000 | |
Aktivitas Investasi | ||
1. Penjualan | Rp 45.000.000 | |
2. Pembelian | Rp 25.000.000 | |
3. Penjualan Tanah | Rp 100.000.000 | |
4. Pembelian Tanah | Rp 50.000.000 | |
5. Pembelian Kendaraan | Rp 30.000.000 | |
6. Pembelian Gedung | Rp 80.000.000 | |
Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi | Rp 330.000.000 | |
Aktivitas Pendanaan | ||
1. Pembayaran Dividen | Rp 200.000.000 | |
2. Penerbitan Saham | Rp 100.000.000 | |
Kas Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan | Rp 300.000.000 | |
Kas | ||
Kas (1 Januari 2021) | Rp 200.000.000 | |
Kas Digunakan | Rp 35.000.000 | |
Kas (31 Desember 2021) | Rp 165.000.000 |
Demikian penjelasan tentang contoh laporan arus kas sederhana untuk pemula yang bisa Anda ikuti. Semoga membantu.
Referensi:
https://koinworks.com/blog/laporan-arus-kas-dan-contohnya/#Contoh-Pembuatan-Laporan-Arus-Kas