Pengertian Buku Besar Beserta Fungsi dan Contohnya

Setiap pelaku bisnis wajib memiliki buku besar yang dicatat dengan rapi dan akurat sebagai data transaksi finansial. Data tersebut akan berguna dalam proses pembuatan laporan keuangan. Tentu saja, data dari buku besar juga akan sangat membantu Anda untuk mengkaji performa bisnis dan menyusun strategi finansial ke depannya.

Yuk, langsung saja kita bahas mengenai pengertian buku besar, fungsi, dan contohnya!

Pengertian Buku Besar

Buku besar adalah sistem pencatatan data finansial sebuah perusahaan. Bentuknya adalah catatan akun debit dan kredit yang divalidasi dengan neraca saldo. Buku besar yang dibuat secara profesional biasanya menyediakan informasi setiap transaksi yang terjadi selama perusahaan beroperasi. Informasi ini nantinya dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan perusahaan. Dalam perusahaan, yang bertanggung jawab dalam pembuatan buku besar adalah akuntan atau pegawai yang mengurusi masalah akuntansi.

Dalam sistem akuntansi perusahaan, buku besar akan berisi ringkasan semua transaksi dalam satu neraca. Misalnya, dalam satu tahun beroperasi, PT.ABC mengeluarkan uang untuk membeli perlengkapan kantor sebesar 2 juta rupiah pada Oktober, 3 juta rupiah pada November, dan 4 juta rupiah pada Desember. Buku besar akan merangkum informasi transaksi tersebut dengan membuat totalnya menjadi Rp 9 juta. Rangkuman tersebut akan memudahkan manajemen keuangan perusahaan. 

Fungsi Buku Besar

1. Sebagai alat untuk merangkum data transaksi yang telah tercatat dalam buku jurnal umum.
2. Sebagai pelengkap penyusunan laporan keuangan.
3. Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan.
4. Sebagai alat untuk mengetahui jumlah rekening dan akun secara riil, dan memastikan tidak ada perbedaan jumlahnya.
5. Sebagai indikator pengelompokan transaksi yang ada di jurnal sebelumnya.

Contoh Buku Besar

Contoh kasus: 

PT ABC akan membuat buku besar untuk transaksi pada bulan Desember 2021. Berikut adalah rincian informasinya:

1. Penjualan produk secara kredit pada 2 Desember 2021 senilai Rp 5.000.000
2. Penjualan produk secara kredit pada 5 Desember 2021 senilai Rp 2.000.000
3. Pembelian perlengkapan kantor secara kredit pada 5 Desember 2021 senilai Rp 1.000.000 
4. Pelunasan penjualan kredit tanggal 2 Desember pada 12 Desember 2021
5. Penjualan produk secara kredit pada 15 Desember 2021 senilai Rp 3.000.000
6. Pelunasan kredit perlengkapan kantor pada 15 Desember 2021
7. Pelunasan penjualan kredit tanggal 5 Desember pada 16 Desember 2021
8. Penjualan produk secara tunai pada 22 Desember 2021 senilai Rp 4.000.000

Setelah transaksi itu dimasukkan ke jurnal umum, isi catatan transaksi akun kas tunai, piutang usaha, utang usaha, dan pendapatan dalam buku besar adalah:

Nah, itulah dia penjelasan mengenai buku besar. Semoga dengan melihat contohnya, Anda jadi lebih bisa membayangkan bentuknya, ya. Memang penting bagi setiap pelaku bisnis untuk mencatat setiap transaksi dari jurnal umum ke dalam buku besar agar bisa melihat kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Jika Anda ingin meningkatkan kinerja perusahaan dan membutuhkan suntikan modal usaha, maka Investree adalah partner yang tepat. Dengan proses pengajuan yang cepat dan transparan, Anda dapat tidak perlu pusing lagi. Langsung saja cek syarat dan ketentuannya di laman berikut: https://investr.ee/BlogBorrower.

Kembangkan usaha Anda bersama Investree!

Referensi:

https://kamus.tokopedia.com/b/buku-besar/

https://lifepal.co.id/media/buku-besar/

https://blog.spenmo.com/id/buku-besar-adalah