Berapa Kebutuhan Modal Usaha untuk Wedding Organizer? Cari Tahu di Sini!

Berapa Kebutuhan Modal Usaha untuk Wedding Organizer? Cari Tahu di Sini!

Musim pernikahan membuat beberapa orang mempunyai pemikiran untuk membuka usaha wedding organizer (WO) yang terlihat mempunyai prospek yang bagus. 

Pernikahan adalah sebuah momen yang sakral dan membahagiakan untuk kedua mempelai dan seluruh keluarga. Baik itu sederhana atau megah, mengurus sebuah acara pernikahan bukanlah suatu hal yang mudah. 

Apalagi jika ada unsur budaya atau momen khusus yang diciptakan supaya acara semakin berkesan, maka berbagai kebutuhan semakin diperlukan. Disinilah peran WO dibutuhkan untuk mengurus seluruh kebutuhan acara pernikahan. 

Semakin banyaknya permintaan jasa dari WO, maka semakin ketat juga persaingan, karena bisnis ini banyak diminati. Akan tetapi, omzet yang dihasilkan juga terbilang tinggi. 

Selain itu, Anda juga harus menentukan target pasar agar mudah untuk menentukan harga, dan memberi promo tanpa mengurangi keuntungan bisnis Anda. Bahkan, dengan cukup modal untuk membeli berbagai peralatan hingga merekrut orang yang ahli, Anda bisa berhasil dalam bisnis ini. 

Namun harus diingat bahwa, WO adalah bisnis yang membutuhkan modal cukup besar. Persiapannya juga harus dilakukan oleh tim yang solid supaya penyelenggaraan acara pernikahan konsumen sukses.

Meskipun keuntungannya besar, bisnis ini juga mempunyai risiko yang cukup besar. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkannya dengan matang sebelum membuka jasa WO ini.

Tapi untuk memulai usaha ini, modal usaha WO yang perlu disiapkan berapa kira-kira? Simak di sini!

  • Modal awal

Modal awal merupakan biaya yang harus Anda keluarkan untuk membangun kantor, operasional, peralatan, dan promosi usaha WO Anda. Berikut ini adalah contoh perhitungan modal awal untuk bisnis WO:

– Kantor (sewa ruang, listrik, air, telepon, dll): Rp10.000.000

– Operasional (gaji karyawan, transportasi, pengiriman, dll): Rp15.000.000 

– Peralatan (komputer, printer, kamera, dll): Rp10.000.000

– Promosi (flyer, spanduk, media sosial, dll): Rp5.000.000

– **Total modal awal**: Rp40.000.000

  • Modal operasional bulanan

Modal operasional bulanan merupakan biaya yang harus Anda keluarkan setiap bulan untuk menjalankan usaha WO Anda. Berikut ini adalah contoh perhitungan modal operasional bulanan untuk bisnis WO: 

– Kantor (sewa ruang, listrik, air, telepon, dll): Rp5.000.000

– Operasional (gaji karyawan, transportasi, pengiriman, dll): Rp10.000.000 

– Peralatan (pemeliharaan komputer, printer, kamera, dll): Rp1.000.000

– Promosi (flyer, spanduk, media sosial, dll): Rp2.000.000

– Biaya lain-lain (pajak, iuran, dll): Rp1.000.000 

– **Total modal operasional bulanan**: Rp19.000.000  

  • Perkiraan pendapatan

Perkiraan pendapatan merupakan jumlah uang yang Anda dapatkan dari menjual jasa WO kepada pelanggan. Perkiraan pendapatan dapat bervariasi tergantung dari harga jual, jumlah pesanan, dan frekuensi penjualan Anda. Berikut ini adalah contoh perkiraan pendapatan untuk bisnis WO: 

– Harga jual per paket: Rp50.0000 

– Jumlah pesanan per bulan: 10 paket 

– Frekuensi penjualan per tahun: 12 bulan 

– **Total pendapatan per tahun**: Rp50 juta x 10 x 12 = Rp6 miliar 

  • Perkiraan keuntungan 

Perkiraan keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dan modal operasional Anda setiap bulan atau tahun. Perkiraan keuntungan dapat menunjukkan apakah usaha WO. Anda menghasilkan laba atau rugi. Berikut ini adalah contoh perkiraan keuntungan untuk bisnis WO: 

– Total pendapatan per tahun: Rp6 miliar 

– Total modal operasional tahunan: Rp19 juta x 12 = Rp228 juta 

– **Total keuntungan per tahun**: Rp6 miliar – Rp228 juta = Rp5 miliar 

Dari contoh di atas, Anda bisa melihat bahwa usaha WO bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp5 miliar per tahun dengan modal awal sebesar Rp40 juta dan modal operasional sebesar Rp19 juta per bulan. 

Namun harus diingat bahwa angka-angka di atas hanyalah perkiraan dan dapat berbeda tergantung pada kondisi pasar dan situasi usaha Anda. Anda juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti persaingan, permintaan, kualitas, dan inovasi jasa Anda.

Lalu bagaimana jika WO Anda mulai besar dimana kebutuhan modal yang pastinya cukup besar. Investree memberikan solusi buat Anda yang ingin mengembangkan usaha berikut syaratnya.

Syarat mengajukan pinjaman modal usaha di Investree

Jika kamu ingin mengajukan pinjaman di Investree, apa saja syarat pengajuannya?

  1. Pilih skema/jenis pinjaman yang dibutuhkan.
  2. Berdomisili di wilayah Jabodetabek, Bandung, Jawa Tengah, DIY Jogjakarta, dan Jawa Timur.
  3. Tenor pinjaman 3 – 24 bulan.
  4. Pengembalian pinjaman dengan skema cicilan bulanan sesuai tenor pinjaman.
  5. Dokumen pengajuan (disesuaikan dengan model bisnis masing-masing Borrower). Contohnya: lea
  6. berjalan.
  7. Perusahaan wajib berbentuk PT (Perseroan Terbatas) atau CV (Commanditaire Vennootschap).
  8. Telah beroperasi minimal 1 (satu) tahun.
  9. Memiliki omzet per tahun setidaknya Rp2,5 miliar (segmen usaha kecil dan menengah).

Jadi Borrower Investree sekarang!

daftar borrower investree