Kisah Dua Bisnis UMKM di Sektor Medis yang menjadi Pemenang Tender Pemerintah

Kisah Dua Bisnis UMKM di Sektor Medis yang menjadi Pemenang Tender Pemerintah

Kisah Dua Bisnis UMKM di Sektor Medis yang menjadi Pemenang Tender Pemerintah – Pemerintah Indonesia acapkali mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bertepatan dengan bulan yang memperingati Hari Kebangkitan Nasional, dari sisi fintech lending, Investree turut mendukung para pelaku UMKM yang terlibat dalam tender pemerintah untuk terus bertumbuh, melalui digitalisasi pembiayaan, mewujudkan makna penerapan semangat nasionalisme dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang. Investree telah menjalin kerja sama dengan dua lembaga pemerintah sejak tahun 2020, yakni Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Aksi konkret dukungan dari Investree terhadap pemerintah Indonesia berupa penyaluran pembiayaan untuk dua pelaku UMKM pemenang tender pemerintah, hal ini termasuk ke dalam fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yakni meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Fun fact-nya, Investree sejak tahun 2020 telah menyalurkan Rp1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah.

Hasil sinergi antara Investree dan LKPP, memungkinkan kemudahan bagi Investree untuk mengakses website e-procurement pemerintah pun menyasar para pelaku UKM pemenang tender. Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan pelaku UMKM, seperti cepatnya pengajuan pinjaman, secara online, dan transparan (tanpa jaminan aset tetap, serta proses verifikasinya terintegrasi terhadap proyek yang diajukan pinjamannya). Dua pemenang tender pemerintah Indonesia, yaitu PT LNP dan PT IDSS. Keduanya berkecimpung pada sektor medis.

PT LNP adalah perusahaan distributor alat kesehatan dan farmasi di Indonesia. PT LNP dengan beberapa penyedianya mendistribusikan berbagai alat rumah sakit, diantaranya ada tempat tidur, tandu darurat, meja operasi dan lainnya. Barang-barang tersebut nantinya dikirim ke beberapa rumah sakit daerah milik pemerintah. Sejak 2019, PT LNP telah bergabung menjadi Borrower di Investree.

Iwan selaku Direktur PT LNP, mengungkapkan kalau Investree adalah perusahaan yang paling cocok dengan kebutuhan bisnis PT LNP yang bergerak di bidang alat kesehatan, selain memiliki data yang accountable, faktor kecepatan dan digitalisasi juga yang menjadi incaran. Hal tersebut dikarenakan dinamika akan pengadaan barang dan jasa sangat cepat, perihal ini PT LNP membutuhkan dukungan yang sat set, tanpa jaminan, dan berbasis teknologi. Tidak lupa juga, harus mematuhi peraturan terkait kewajiban membeli produk alat kesehatan dalam negeri serta bersinergi dengan produsen-produsen yang ada dalam program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Diungkapkan juga bahwa PT LNP merasakan dampak penyesuaian pada masa integrasi antara Investree dan Amar Bank dan terus memberikan dukungan agar prosesnya berjalan dengan baik dan lancar.

Direktur PT LNP, Iwan, menjelaskan “Adanya TKDN itu game changer. Jadi, dulu “pemain” itu berasal dari Amerika, Eropa, Jepang, yang menguasai market health care; perusahaan baru tidak bisa masuk. Para dokter dan opinion leader tahunya itu. Dengan kejadian COVID-19 kemarin, ketergantungan kita dengan produk itu kan tinggi, sementara pemerintah memiliki anggaran yang terbatas karena produk ini pasti harganya lebih mahal karena kompetisi branded, pemain multinasional company. Lalu kemampuan dalam negeri dalam men-supply juga terbatas dalam waktu singkat. Kejadian COVID-19 membuat kita belajar, akhirnya kita harus perkuat industri dalam negeri. Efek selanjutnya, banyak sekali tumbuh lokal-lokal ini, tidak hanya principal yang tumbuh di luar perusahaan-perusahaan asing, sekarang pemerintah itu ada kesempatan untuk membuka pintu, yang saya sebut game changer. Banyak tumbuh distributor baru seperti kami. Tidak semua punya capital yang kuat.”

Lebih jelasnya, pada tahun 2022, Investree Group mengakuisisi saham minoritas sebesar 18,4% di PT Bank Amar Indonesia Terbuka (Amar Bank), sinergi ini menghasilkan pengembangan produk pun layanan dan melakukan perluasan akses pembiayaan untuk pelaku UMKM.

Pemenang tender pemerintah lainnya yaitu PT IDSS, merupakan perusahaan multinasional bergerak di bisnis inti penjualan peralatan medis yang memiliki teknologi tinggi, menyalurkan berbagai barangnya ke rumah sakit kelas A dan B di wilayah-wilayah Indonesia. PT IDSS sudah bergabung dengan Investree sebagai Borrower di tahun yang sama dengan PT LNP.

“Sejak adanya sinergi antara Amar Bank dan Investree, memang ada peralihan proses yang memakan waktu kerja namun semakin ke sini sudah semakin cepat. Investree juga menjawab kebutuhan PT IDSS dengan mampu memberikan pilihan yang kompetitif, di mana PT IDSS itu sangat memerlukan alternatif pendanaan selain perbankan konvensional. Jadi sangat aman menjadi Borrower-nya Investree, selain prosesnya mudah dan juga sangat helpful, communicative, serta keamanannya terjamin,” ujar Lutgardis.

Finance Manager PT IDSS, Lutgardis, mengatakan, “Pada tahun ini, kami memiliki rencana realisasi pengadaan ruang operasi MOT atau Modular Operating Theatre atau sistem ruang operasi terintegrasi dalam satu kontrol panel di rumah sakit-rumah sakit kelas A dan B. Terkait itu, kami sangat membutuhkan dukungan pembiayaan melalui Investree karena untuk satu proyeknya, nilainya cukup besar. Durasi pengerjaannya juga pendek–180 hari–sehingga kami menuntut adanya proses pembiayaan mudah dan cepat. Selama beberapa tahun ke belakang, kami mengandalkan Investree untuk hal itu sekaligus menyehatkan cashflow perusahaan. Segala informasi yang dibutuhkan oleh Investree untuk validasi PT IDSS dapat diakses sendiri melalui laman eCatalogue, begitu pula sebaliknya. Jika kami membutuhkan informasi tertentu, dapat dengan mudah kami akses pada laman Dasbor Borrower atau berkomunikasi langsung dengan Relationship Manager yang responsif.”

Investree sebagai platform fintech lending turut berfokus membantu para UMKM pada ekosistem pengadaan, salah satunya pada industri di sektor medis. Pendanaan yang disediakan oleh Investree terbukti mampu membantu kebutuhan para UMKM pemenang tender pemerintah, yakni PT LNP dan PT IDSS. Hal ini tercermin dari pernyataan para perwakilan dua UMKM tersebut, yang mengatakan bahwa pendanaan dari Investree memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan mereka. Kebutuhan-kebutuhannya berasal dari faktor kecepatan, digitalisasi, tanpa jaminan, berbasis teknologi, prosesnya mudah, dan tersedianya alternatif pendanaan.