Pekerjaan sebagai akuntan memang membutuhkan ketelitian yang tinggi. Jika tidak, akuntan dapat salah melakukan proses pencatatan. Mau tidak mau, manajemen harus membuat jurnal koreksi melalui akuntan jika terjadi kesalahan material. Jurnal koreksi dalam akuntansi sudah sering digunakan oleh perusahaan. Namun, tidak sedikit dari pelaku bisnis yang belum memahami istilah tersebut.
Jadi, apa itu jurnal koreksi dan bagaimana cara membuatnya? Berikut informasi mengenai jurnal koreksi, lengkap dengan contohnya!
Pengertian Jurnal Koreksi
Jurnal Koreksi (Correction Entry) adalah entri jurnal yang dibuat khusus apabila terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam pencatatan. Misalnya, ketika Anda melakukan kesalahan saat mengklasifikasikan akun atau mencatat nilai. Hal ini berkembang dari pengalaman akuntan dalam membuat catatan keuangan. Sebab, jika akuntan menggunakan pencoretan, dapat menimbulkan keraguan bagi pembaca data. Maka, masalah ini diakali dengan mengganti nilai atau menghapus jurnal serta menggantinya dengan yang baru. Sistem koreksi ini menjadikan pekerjaan akuntansi lebih terstruktur dan sistematis.
Cara Membuat Jurnal Koreksi
Untuk membuat jurnal koreksi, berikut tiga langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu:
- Membuat Jurnal Penghapusan
Jurnal penghapusan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam membetulkan jurnal yang salah. Jurnal yang salah sebelumnya wajib untuk dihapus terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membalik posisi akun dan saldonya.
- Membuat Jurnal Sebenarnya
Setelah membuat jurnal penghapusan, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membuat jurnal yang benar atau jurnal yang seharusnya dibuat. Jika jurnal penghapusan dibuat dengan menghapus bagian yang salah, maka jurnal sebenarnya dibuat dengan akun dan jumlah yang benar. Sebab, jurnal ini berisi data yang seharusnya sebelum terjadi kesalahan.
3. Membuat Jurnal Koreksi
Terakhir, jurnal koreksi ini dibuat berdasarkan penggabungan dari tahap pertama (jurnal penghapusan) dan tahap kedua (jurnal yang sebenarnya). Pada tahapan ini, kedua jurnal sebelumnya harus ditandingkan untuk dikoreksi.
Contoh Kasus Jurnal Koreksi
-
Melakukan Koreksi
Misalnya, Anda mendapatkan 500.000 rupiah piutang dari pelanggan. Maka, Anda harus mendebit rekening kas (menambahnya) dan mengkredit piutang dagang (menguranginya) seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Kas | 500.000 | |
Piutang | 500.000 |
Namun, Anda melakukan kesalahan pada pencatatan, sehingga menjadi 450.000. Maka, jurnal Anda dicatat seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Kas | 450.000 | |
Piutang | 450.000 |
Untuk memperbaiki entri tersebut, Anda harus mencari perbedaan antara jumlah yang benar dan entri yang salah. Dalam kasus ini, perbedaannya adalah 50.000. Debit 50.000 harus ditambahkan ke akun kas dan kredit 50.000 ke akun piutang, seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Kas | 50.000 | |
Piutang | 50.000 |
Maka, jika entri yang sudah dikoreksi dikombinasikan dengan entri yang salah akan mencerminkan jumlah yang benar (450.000 + 50.000 = 500.000).
-
Membalikkan Jurnal
Misalnya Anda membeli peralatan ATK baru seharga 5.000.000. Anda harus mendebit rekening pengeluaran peralatan 5.000.000 (menambahnya) dan mengkredit kas 2.000.000 (menguranginya). Jurnal Anda akan terlihat seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Biaya Peralatan | 5.000.000 | |
Kas | 5.000.000 |
Namun, ternyata Anda membuat entri di akun pengeluaran pajak, bukan akun pengeluaran peralatan. Jurnal Anda sebenarnya dicatat seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Beban Pajak | 5.000.000 | |
Kas | 5.000.000 |
Pastinya, Anda perlu memperbaiki kesalahan di catatan keuangan tersebut. Untuk memperbaiki entri, Anda harus mengimbangi entri pada buku besar. Akun pengeluaran peralatan lebih rendah dari yang seharusnya sehingga Anda harus menambahnya dengan debit. Sebaliknya, akun beban pajak lebih tinggi dari yang seharusnya sehingga Anda harus menguranginya dengan kredit. Berikut adalah penampakan dari jurnal koreksinya:
Akun | Debit | Kredit |
Biaya Peralatan | 5.000.000 | |
Kas | 5.000.000 |
Demikianlah ulasan mengenai jurnal koreksi dalam mencatat keuangan bisnis yang wajib Anda dipahami. Jika Anda memiliki keinginan untuk menambah modal usaha, Investree hadir sebagai solusinya. Dengan mempertemukan antara pemilik modal (lender) dan peminjam modal (borrower), Anda dapat mengembangkan usaha Anda dengan bunga yang kompetitif. Selain itu, proses pendaftaran di Investree juga mudah, cepat, dan gratis. Coba intip melalui tautan berikut: https://investr.ee/BlogBorrower.
Ayo kembangkan bisnis Anda bersama Investree!
Referensi:
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-membuat-jurnal-koreksi/
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-jurnal-koreksi-dan-perbedaannya-jurnal-penyesuaian/